TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video di media sosial Istana Kensington menjadi perhatian dunia. Di video akun Kensington Royal pada 22 Maret 2024 itu Kate Middleton mengungkapkan ia didiagnosis kanker setelah Januari lalu menjalani operasi perut.
“Januari saya menjalani operasi besar di perut di London dan pada saat itu kondisi dianggap bukan kanker. Operasi berhasil namun tes setelah operasi menunjukkan adanya kanker. Karena itu, tim medis menyarankan saya menjalani kemoterapi pencegahan dan saya sekarang berada pada tahap awal pengobatan tersebut," jelas Putri Wales dalam video itu.
Juru bicara Istana Kensington menyatakan tidak akan membagikan informasi medis pribadi istri Pangeran William itu. Saat diagnosis mengidap kanker, Kate menyebut berita ini merupakan kejutan yang besar bagi keluarganya dan ia dan Pangeran William telah melakukan segalanya agar proses penyembuhan dilakukan secara pribadi demi keluarganya.
Kate Middleton juga mengaku butuh waktu untuk menjelaskan penyakit kepada ketiga anaknya Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis dengan bahasa yang sederhana dan sang ibu baik-baik saja.
"Seperti yang telah saya katakan kepada mereka, saya baik-baik saja dan semakin kuat setiap hari dengan berfokus pada hal-hal yang akan membantu saya sembuh dalam pikiran, tubuh, dan jiwa saya," ujarnya.
Hargai privasi
Pernyataan ini menjadi lanjutan berita buruk dari keluarga kerajaan itu setelah sebelumnya Raja Charles juga dinyatakan mengidap kanker. Kenyataan ini menunjukkan tak ada keluarga yang kebal terhadap penyakit, meski mereka terkenal, kaya, dan berkuasa. Namun semua orang tentu butuh privasi dan publik harus menghormati itu, sebut psikoterapis Amy Morin.
"Figur publik juga butuh privasi untuk beradaptasi, memulihkan diri, dan menerapkan strategi untuk meneruskan hidup seperti orang lainnya," katanya kepada USA Today.
Seperti yang sudah lama terjadi, keluarga Kerajaan Inggris memiliki hubungan yang rumit dengan media. Mereka tak suka antusiasme tabloid yang terus memburu kehidupan pribadi mereka. Namun di sisi lain, mereka juga butuh media untuk mempromosikan tugas-tugas negara yang dijalani.
"Di era media sosial, masyarakat umum telah terlatih untuk tak membagikan momen-momen pribadi mereka tapi diharapkan juga orang lain pun berbuat demikian," ujar psikolog Renee Carr.
Pasalnya, publik sering terlalu ingin tahu segalanya soal kehidupan pribadi para pesohor. Namun perlu dipahami, jika Anda butuh privasi di momen-momen tertentu, maka orang lain pun demikian.
"Kita butuh privasi tak hanya untuk beradaptasi dengan situasi tapi juga untuk memahami apa yang telah terjadi pada kita dan bagaimana caranya bisa melanjutkan hidup," tambah Carr.
Pilihan Editor: Kate Middleton Jalani Operasi Perut, Ini Ragam Masalah Abdominal yang Perlu Operasi
