TEMPO.CO, Jakarta - Para pekerja di Indonesia umumnya menerima Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Lebaran seperti sekarang, yang digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan atau hadiah bagi orang-orang terdekat. Sayangnya, 90,6 persen masyarakat cenderung lebih boros saat Ramadan, terutama untuk mudik Lebaran. Begitu menurut survei Databoks pada 2023 yang melibatkan 963 responden.
“Perilaku boros saat menggunakan uang THR dihubungkan dengan keadaan individu yang dirasa tidak dapat mengontrol kebutuhan prioritasnya. Selain itu, kebanyakan orang juga belum memiliki pemahaman yang baik tentang mengelola keuangan,” kata dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Diana Hasan.
Untuk mencegah pemborosan, ada baiknya uang THR digunakan hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dikelola sebaik mungkin sejak awal. Berikut sejumlah tips yang dapat diterapkan agar uang THR dapat bermanfaat dalam jangka waktu panjang.
Tentukan skala prioritas keuangan
Selalu tentukan skala prioritas keuangan dengan menggolongkan pengeluaran mulai dari tabungan, dana darurat, dan tabungan khusus, misalnya untuk pergi haji. Masyarakat juga diingatkan untuk memprioritaskan pengeluaran rutin.
Bayar zakat
Setelah menerima uang THR, pastikan untuk membayar zakat atau bersedekah sebagai bentuk berbagi kepada sesama yang lebih membutuhkan. Hal itu akan lebih bermanfaat dibanding membeli barang-barang yang dirasa hanya ingin dipakai dalam waktu sekejap saja.
Gunakan instrumen keuangan
Rencanakan pembelian instrumen atau solusi yang dapat memberikan perlindungan bagi keluarga agar terhindar dari berbagai risiko yang ke depannya mungkin dapat mengganggu kondisi keuangan seperti asuransi syariah yang memiliki prinsip “Saling Menolong dan Melindungi”. Berbeda dengan asuransi konvensional yang mentransfer risiko peserta ke perusahaan asuransi, di asuransi syariah risiko dibagi dan ditanggung bersama oleh seluruh Peserta (Takaful).
Pilihan Editor: Utamakan THR untuk Kebutuhan Hari Raya, Bukan Biaya Hidup Harian