Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Saat Mudik dengan Kendaraan Roda Dua

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi pemudik sepeda motor di Pelabuhan Merak, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi
Ilustrasi pemudik sepeda motor di Pelabuhan Merak, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Bidang Transportasi Universitas Indonesia (UI) Sutanto Soehodho menyatakan pengendara roda dua wajib memahami tiga faktor penyebab kecelakaan saat mudik Lebaran. "Tiga faktor penyebab terjadinya kecelakaan sepeda motor, yakni manusia (pengendara), kendaraan, dan lingkungan," kata Sutanto Soehodho di Depok, Selasa.

Ia mengatakan mereka yang sakit atau kurang fit saat berkendara memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi. Fatigue atau kelelahan adalah faktor utama seseorang mengalami kecelakaan saat mudik. Kelelahan ini dapat muncul karena waktu berkendara yang terlalu lama tanpa istirahat, bisa disebabkan oleh jarak yang jauh atau kondisi macet.

Banyak masyarakat yang memilih sepeda motor untuk mudik karena kendaraan ini bersifat fleksibel, door to door, dan hemat.

Pengendara sepeda motor merasa lebih bebas untuk menentukan jadwal mudik tanpa perlu bergantung pada ketersediaan armada transportasi publik. Sepeda motor bersifat door to door, karena pemudik dapat memanfaatkannya untuk kepentingan lain, misalnya berkunjung ke sanak saudara atau berlibur ke tempat wisata.

Selain itu, kendaraan ini juga lebih hemat biaya. Meski demikian, Sutanto menilai adanya risiko yang tinggi bagi pemudik dengan sepeda motor jika melakukan perjalanan jarak jauh. 

“Perjalanan mudik kadang-kadang satu motor memuat suami-istri dan anaknya, ditambah dengan beban muatan barang yang dibawa. Ini tentu sangat berbahaya. Apalagi, badan motor tidak bisa melindungi penggunanya, justru badan kita yang melindungi motor, sehingga jika terjatuh, pengendara berisiko terluka parah,” ujarnya.

Menurut dia, jika seseorang menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, tetapi kondisi lalu lintas macet, sehingga menghabiskan waktu lama, itu dapat menimbulkan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional. Hal ini dapat memengaruhi kebiasaan dan kemampuan motorik seseorang saat berkendara.

Faktor kendaraan juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Rem yang aus, ban yang botak, sistem penerangan yang tidak berfungsi atau masalah lainnya dapat menyebabkan terjadinya hilang kendali saat mengemudi. Selain itu, masalah lingkungan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah lingkungan ini tidak hanya meliputi kondisi alam dan cuaca, tetapi juga infrastruktur jalan. Kondisi jalan yang tidak rata, berlubang atau licin, serta penerangan jalan yang tidak memadai dapat menyebabkan kecelakaan bagi pengendara motor.

Sutanto menyarankan kepada para pengendara motor untuk menghindari rute yang tidak dikenali. Selain kondisi alamnya yang tidak familiar, keamanan dan keselamatan pengendara juga berisiko, misalnya daerah yang dilewati ternyata memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi.

"Mereka sebaiknya mencari informasi seputar rute, cuaca, titik rawan kecelakaan (black spot), fasilitas kesehatan, rest area, dan informasi penting lainnya sebelum melakukan perjalanan," katanya.

Pengendara motor juga diimbau untuk menghindari jalur yang dipenuhi kendaraan logistik dan komersil seperti truk, karena saat momen Lebaran, permintaan logistik juga tinggi. Mereka yang melakukan perjalanan dengan jarak lebih dari 50–60 km sebaiknya tidak membawa penumpang tambahan, karena faktor fatigue akan sangat luar biasa. Upayakan pengendara untuk beristirahat secara berkala.

Sutanto mengimbau pemudik agar memilih moda transportasi yang tepat. Dalam sistem transportasi, kondisi yang mestinya standar adalah pilihan kendaraan berdasarkan jarak. Jika menempuh jarak jauh, sebaiknya pengendara melakukan perjalanan dengan kendaraan yang aman.

"Apalagi, jika pemudik lebih dari satu orang, alangkah baiknya mereka menggunakan kendaraan umum dan mengirimkan sepeda motornya melalui jasa pengiriman, misalnya melalui kereta api atau kapal laut, sehingga pemudik selamat sampai tujuan,” kata Sutanto.

Pilihan Editor: Perlindungan Asuransi Kecelakaan Jasa Raharja Bagi Pemudik, Apa yang perlu Diketahui?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Sepeda Motor: Mengenang 138 Tahun Perkenalan Pertama oleh Gottlieb Daimler

14 hari lalu

Gottlieb Daimler. Wikipedia
Sejarah Sepeda Motor: Mengenang 138 Tahun Perkenalan Pertama oleh Gottlieb Daimler

Pada tahun 1885, Daimler Gottlieb bersama rekannya, Wilhelm Maybach, menciptakan sepeda motor pertama yang diberi nama Reitwagen.


Sepeda Motor Pelat Merah akan Dikonversi Menjadi Kendaraan Listrik

16 hari lalu

Mekanik menyelesaikan sepeda motor yang dikonversi dari mesin bensin ke motor listrik di bengkel konversi binaan BRT electric Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, 3 Juli 2023. Satu unit sepeda motor konversi yang sudah disubsidi membutuhkan anggaran Rp 9 juta per unit sudah termasuk surat kendaraan. Pemerintah memberikan subsidi Rp 7 juta per unit sepeda motor namun belum banyak menarik minat masyarakat. TEMPO/Prima mulia
Sepeda Motor Pelat Merah akan Dikonversi Menjadi Kendaraan Listrik

Sepeda motor pelat merah berbahan bakar minyak akan dikonversi menjadi kendaraan listrik.


Dua Pencuri Sepeda Motor Spesialis di Gang-gang Sempit Jakarta Barat Dibekuk

31 hari lalu

Ilustrasi pencurian sepeda motor. dailyrecord.co.uk
Dua Pencuri Sepeda Motor Spesialis di Gang-gang Sempit Jakarta Barat Dibekuk

Dua pencuri itu menyasar sepeda motor yang terparkir di gang-gang sempit di Jakarta Barat.


Helm SNI Salah Satu Kewajiban Berkendara, Apa Standardisasinya?

40 hari lalu

Polisi memberikan helm Standar Nasional Indonesia (SNI). TEMPO/Tony Hartawan
Helm SNI Salah Satu Kewajiban Berkendara, Apa Standardisasinya?

Standardisasi atau ketentuan Helm SNI sebagai syarat wajib berkendara memenuhi syarat mutu dan 9 syarat konstruksi.


Jokowi Pilih Naik Sepeda Motor Jajal Jalan Tol IKN

46 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengendarai sepeda motor bersama influencer untuk meninjau progres pembangunan jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur, pada Ahad, 28 Juli 2024. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi Pilih Naik Sepeda Motor Jajal Jalan Tol IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih mengendarai sepeda motor di ruas Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini alasan Jokowi.....


Yogyakarta Kian Padat Wisatawan, Ribuan Ojol Dilatih Bantuan Hidup Dasar Tolong Korban Kecelakaan

55 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Kian Padat Wisatawan, Ribuan Ojol Dilatih Bantuan Hidup Dasar Tolong Korban Kecelakaan

Jalanan Yogyakarta kian padat mobilitas wisatawan dan pelajar-mahasiswa. Kepadatan ini meningkatkan potensi kecelakaan lalu lintas.


Kecelakaan Lalu Lintas di Sunter, Truk Terguling Tabrak Mobil dan Motor

58 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan mobil. Istimewa
Kecelakaan Lalu Lintas di Sunter, Truk Terguling Tabrak Mobil dan Motor

Kecelakaan yang terjadi pada Senin, 15 Juli 2024 ini melibatkan 3 kendaraan, yaitu truk, mobil, dan sepeda motor.


Kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi, Elf Seruduk Truk Tronton

14 Juli 2024

Kecelakaan di ruas jalan tol Solo-Ngawi KM 498 pada Sabtu, 13 Juli 2024. Foto: Jasamarga
Kecelakaan di Jalan Tol Solo-Ngawi, Elf Seruduk Truk Tronton

Kecelakaan maut terjadi di KM 498+800 arah Solo Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi.


Bocah Tewas di Jalan Tol Cijago Depok, Polisi Bakal Gelar Perkara

2 Juli 2024

Petugas Unit Laka Lantas Polres Metro Depok mengevakuasi jasad bocah yang ditemukan tewas di ruas Tol Cijago dekat Jembatan Komplek Pelni, Kelurahan Baktijaya. Kecamatan Sukmajaya, Depok, Minggu malam, 30 Juni 2024. Foto : Humas Polres Metro Depok
Bocah Tewas di Jalan Tol Cijago Depok, Polisi Bakal Gelar Perkara

Polres Metro Depok akan melakukan gelar perkara untuk menentukan penyebab kecelakaan yang menewaskan bocah 8 tahun di Jalan Tol Cijago.


Tabrakan Beruntun di Tol Bandara, 4 Mobil Ringsek

11 Juni 2024

Ilustrasi mobil tabrakan. TEMPO/Subekti
Tabrakan Beruntun di Tol Bandara, 4 Mobil Ringsek

Empat kendaraan roda empat rusak parah dalam tabrakan beruntun di Jalan Tol Sedyatmo menuju Bandara Soekarno-Hatta.