Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

image-gnews
Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi penularan penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 atau 1445 Hijriah.

Penyakit ini mempunyai kecepatan penularan yang tinggi. Salah satu penyakit HFMD adalah demam berdarah. Meskipun jarang menyebabkan sakit berat, tetapi penyakit HFMD dapat menyerang siapa saja. 

“Pergerakan manusia selama perjalanan mudik berpotensi mempercepat penyebaran, terutama di kalangan bayi dan balita,” kata Juru Bicara Kemenkes, M Syahril, pada 8 April 2024, sebagaimana tertulis dalam laman kemkes.go.id.

Sepanjang 2024 sampai minggu ke-13, tercatat sebanyak 6.500 kasus mengalami HFMD. Sebagian besar dari ribuan kasus tersebut terjadi pada kelompok usia anak. Sebagian kecil lain penyakit HFMD menyerang kelompok usia dewasa. Penyebaran kasus HFMD paling banyak terjadi di Pulau Jawa. Adapun, rincian kasus HFMD di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat dengan 2.119 kasus, Banten memiliki 1.171 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat 561 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 464 kasus.

“Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” ujar Syahril.

Syahril mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan selama perjalanan mudik Lebaran. Masyarakat dapat mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan menerapkan etika batuk atau bersin untuk menjaga kesehatan satu sama lain.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi HFMD. Bahkan, Syahril juga mengimbau pemudik untuk tetap menjaga kebersihan di kampung halaman agar mengurangi risiko demam berdarah dengue.

“Sekalian lakukan pemberantasan sarang nyamuk di kampung halaman, mengerjakan kebiasaan baik supaya tidak tertular demam berdarah,” katanya.

Lebih lanjut, Syahril mengungkapkan pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan, terutama di wilayah dengan angka kasus demam berdarah yang tinggi. Sampai pekan ke-14 2024 (April 2024), pemerintah mencatat sebanyak 60.296 kasus demam berdarah terjadi di Indonesia dengan angka kematian sejumlah 455. Jumlah kasus dan angka kematian demam berdarah ini terus bertambah dari pekan-pekan sebelumnya.

Berikut adalah lima kabupaten atau kota dengan kasus demam berdarah tertinggi pada 2024, yaitu:

  • Tangerang memiliki sebanyak 2.540 kasus, 
  • Kota Bandung memiliki sebanyak 1.741 kasus, 
  • Kabupaten Bandung Barat memiliki 1,422 kasus, 
  • Kabupaten Lebak sebanyak 1.326 kasus, dan 
  • Kota Depok memiliki sejumlah 1.252 kasus.

Di sisi lain, tercatat lima kabupaten atau kota dengan kasus kematian HFMD, khususnya demam berdarah tertinggi pada 2024, yaitu:

  • Kabupaten Bandung dengan 25 kasus kematian demam berdarah, 
  • Kabupaten Jepara 21 kasus kematian demam berdarah, 
  • Kabupaten Subang 18 kasus kematian demam berdarah, 
  • Kabupaten Kendal 16 kasus kematian demam berdarah, dan 
  • Kabupaten Bogor 13 kasus kematian demam berdarah.

Pilihan Editor: Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

2 jam lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 jam lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

9 jam lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

2 hari lalu

Flu Singapura.
Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

2 hari lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

4 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

4 hari lalu

Pemandangan di sekitar kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur (dok Kemenpar)
Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.


Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.


Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

4 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.