Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi minuman energi (Pixabay.com)
Ilustrasi minuman energi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinik Raissa Edwina Djuanda meminta pemudik dengan kendaraan pribadi tidak minum minuman berenergi saat kelelahan. Ia mengatakan minum minuman berenergi saat kelelahan berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat orang kurang waspada saat mengemudi. 

"Minuman ini hanya memberikan efek stimulasi sementara, bukan mengatasi kelelahan," ujar anggota Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta itu, Senin, 15 April 2024.

Menurutnya, minuman berenergi umumnya mengandung kafein, gula, taurin, dan vitamin B. Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan fokus tetapi efeknya hanya berlangsung beberapa jam. Sementara gula dapat memberikan energi dengan cepat tetapi dapat menyebabkan kelelahan setelahnya. Sementara taurin dan vitamin B belum terbukti memiliki efek yang signifikan pada performa mengemudi.

Kapan boleh diminum?
Meski demikian, Raissa tak melarang pengemudi minum minuman berenergi asal tak dalam kondisi lelah. Jumlahnya tidak berlebihan agar efeknya tidak mengganggu fokus dan konsentrasi serta sebaiknya 30 menit sebelum mengemudi. Dia menyarankan pemilik kondisi medis tertentu seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter jika ingin minum minuman berenergi.

Dokter di RS Pondok Indah – Puri Indah itu menyarankan pemudik, khususnya yang mengendarai mobil pribadi, agar memiliki waktu istirahat dan cukup tidur jika akan menempuh perjalanan jauh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Istirahatlah setiap dua hingga tiga jam sekali. Hindari mengemudi jika merasa lelah, mengantuk, dan tidak fit," ujarnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi untuk memanfaatkan posko pelayanan kesehatan yang tersedia di tempat pemberhentian untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sambil meregangkan otot.

"Sebisa mungkin cari pos kesehatan terdekat, biasanya di rest area sudah banyak dan bisa melakukan pemeriksaan kesehatan. Yang tidak kalah penting lakukan juga peregangan agar otot tidak kaku," kata Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja Muda di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Neni Herlina Rafida.

Pilihan Editor: Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

5 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

Berikut makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebelum tidur agar Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.


Macam Obat yang Pantang Diminum dengan Kopi

37 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Macam Obat yang Pantang Diminum dengan Kopi

Hindari minum obat tertentu dengan kopi karena akan mengurangi kemanjurannya dan menyebabkan efek samping yang tak menyenangkan.


Plus Minus Kopi Putih Dibanding yang Hitam

37 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Plus Minus Kopi Putih Dibanding yang Hitam

Pakar menjelaskan beda kopi hitam dan putih, mulai dari proses menyangrai sampai rasa dan kandungannya.


Perbedaan Dua Jenis Kopi Populer: Kopi Robusta dan Kopi Arabika

40 hari lalu

Pekerja meroasting biji kopi di Dunia Kopi, Pasar Santa, Jakarta, Jumat 28 Juni 2024. Pemilik usaha Dunia Kopi, mengakui harga kopi robusta mengalami kenaikan dari Rp 35.000 per kilogram menjadi Rp 85.000 per kilogram sejak tiga bulan terakhir. Sementara itu, harga kopi arabika lebih dulu naik yang saat ini berada di harga Rp 120.000 per kilogram. Kenaikan harga kopi dipengaruhi penurunan produksi sebagai dampak dari krisis iklim. TEMPO/Tony Hartawan
Perbedaan Dua Jenis Kopi Populer: Kopi Robusta dan Kopi Arabika

Dua jenis kopi yang paling dikenal di Indonesia di antaranya ialah kopi arabika dan kopi robusta. Apa perbedaan yang cukup kentara keduanya?


Cara Menyeduh Teh yang Benar

43 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Cara Menyeduh Teh yang Benar

Menyeduh teh yang benar memerlukan perhatian terhadap detail untuk memastikan mendapatkan rasa dan aroma terbaik.


7 Risiko Minum Es Teh Manis Terlalu Sering

43 hari lalu

Ilustrasi Es Teh Manis. livestrong.com
7 Risiko Minum Es Teh Manis Terlalu Sering

Pada dasarnya, mengonsumsi apa pun secara berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan, termasuk es teh manis.


Gangguan Tidur Hipersomnia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

46 hari lalu

Ilustrasi tidur (pixabay.com)
Gangguan Tidur Hipersomnia: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Hipersomnia adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami rasa kantuk yang berlebihan atau kesulitan bangun tidur untuk waktu yang lama.


Penyebab Kelelahan Selama Perjalanan dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli

53 hari lalu

Ilustrasi perjalanan atau wanita memegang koper. Freepik.com/prostooleh
Penyebab Kelelahan Selama Perjalanan dan Cara Mengatasinya Menurut Ahli

Kelelahan saat perjalanan hal yang normal, namun ada cara yang dapat dilakukan untuk meniminalisirnya


Apakah Kopi Instan Baik bagi Kesehatan?

5 Juli 2024

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Apakah Kopi Instan Baik bagi Kesehatan?

Sama seperti kopi biasa, kopi instan dapat menunjang kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah sedang atau tidak berlebihan.


Kopi Sering Dihubungkan dengan Peningkatan Asam di Perut, Ini Penjelasannya

1 Juli 2024

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Kopi Sering Dihubungkan dengan Peningkatan Asam di Perut, Ini Penjelasannya

Meskipun kafein dalam kopi kerap dihubungkan dengan memperburuk gejala refluks, tetapi sedikit bukti ilmiah yang mendukung temuan ini.