TEMPO.CO, Jakarta - Arus balik Lebaran 2024 diprediksi akan lebih padat dari arus mudik sebelumnya. Hal ini dikarenakan waktu kembali yang lebih singkat dibandingkan dengan waktu mudik. Dengan kemacetan yang akan terjadi, para pengendara disarankan untuk melakukan istirahat berkala.
Dr Atmarita Anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) menyarankan bagi pengendara saat jalani mudik atau arus balik lalu untuk melakukan istirahat setiap 2-3 jam sekali dan beristirahat selama 15-20 menit selama menghadapi perjalanan jauh.
“Secara umum biasanya mengambil istirahat setiap 2-3 jam. Waktu istirahat bisa 15-20 menit supaya tidak terjadi kondisi statis tubuh,” kata Atmarita.
Ia juga mengatakan istirahat yang cukup selama perjalanan panjang akan menyebabkan kelelahan fisik dan kurangnya fokus saat berkendara. “Prinsipnya istirahat cukup. Kalau lelah kemungkinan konsentrasi berkurang dan bisa terjadi kecelakaan,” ujarnya.
Untuk mengembalikan konsentrasi dan mengurangi kelelahan, Anda dapat melakukan power nap atau yang biasa kita kenal sebagai tidur siang. Waktu tidur siang juga sudah memenuhi kriteria beristirahat menurut Atmarita yaitu 10 menit hingga 30 menit.
Dilansir dari Sleep Foundation, power nap atau tidur siang memang tidak boleh melebihi 30 menit. Waktu tidur siang yang melebihi 30 menit akan menimbulkan efek kemalasan karena setelah 30 menit manusia akan mengalami fase tidur lelap.
“Keadaan kantuk (kemalasan) ini juga disebut kelembaman tidur. Saat itulah tubuh merasa perlu tidur lebih banyak, karena otak sudah mulai masuk dalam kondisi tidur yang dalam," kata Safia Khan, spesialis gangguan tidur dan asisten profesor di departemen kedokteran keluarga dan komunitas dan departemen neurologi di UT Southwestern Medical Center di Dallas, sebagaimana dikutip dari Everyday Health.
Selain mengembalikan fokus untuk berkendara, power nap atau tidur siang juga memiliki manfaat lainnya seperti berikut:
Rileks
Rileks dibutuhkan oleh Anda yang sedang melakukan aktivitas konsentrasi tinggi seperti menyetir jarak jauh. Dilansir dari Mayo Clinic, tidur siang dapat membantu untuk rileks, mengurangi kelelahan, meningkatkan kewaspadaan, meningkatkan suasana hati, meningkatkan kinerja, reaksi dan memori.
Menjaga sistem kekebalan tubuh
Sistem kekebalan tubuh akan lebih terjamin jika melakukan tidur siang. Berdasarkan penelitian The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, tidur siang dpaat menghilangkan stres sehingga bagi sekelompok pria muda dewasa dapat meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Kesehatan Jantung
Menurut laporan penelitian Heart Attack and Stroke Symptoms, melakukan tidur siang satu atau dua kali selama sepekan dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian tersebut telah membandingkan dua kelompok yaitu kelompok yang melakukan tidur siang dan kelompok yang tidak melakukan tidur siang.
Disamping beristirahat, Atmarita juga mengimbau masyarakat untuk waspada dengan kondisi kesehatan tubuhnya. Dengan merebaknya isu Flu Singapura, ia menyarankan untuk melakukan pencegahan dengan cara membangun imun tubuh.
“Kalau sudah 3-4 kali vaksin waktu COVID dulu enggak perlu lagi tapi pemerintah belum ada peringatan. Kalau mau dikaitkan dengan mudik Lebaran bisa saja jadi pandemi karena pergerakan penduduk, tapi dapat dicegah dengan cara-cara yang sudah pernah dilakukan pada waktu COVID,” paparnya.
ADINDA ALYA IZDIHAR | DELFI ANA HARAHAP
Pilihan Editor: Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya