TEMPO.CO, Jakarta - Dalam perjalanan kehidupan seseorang, suara ibu seringkali menjadi sentuhan pertama yang membentuk dunianya. Dalam filosofi ibu dan anak, saat masih di dalam kandungan ibu, anak mendengar irama getaran yang menenangkan dari suara yang paling dicintainya itu.
Namun, pentingnya mendengar suara ibu tidak berakhir saat bayi lahir. Sebaliknya, itu menjadi inti dari hubungan yang kuat dan perkembangan anak. Suara ibu bukan hanya melodi yang menyenangkan, tetapi juga merupakan pemandu emosional yang membantu anak memahami dunia di sekitarnya.
Pentingnya mendengar suara Ibu
Dilansir dari Psychology Today, penelitian dari Universitas Wisconsin-Madison menunjukkan bahwa mendengarkan suara ibu dapat membawa banyak manfaat bagi anaknya. Para peneliti meminta 68 gadis muda, berusia 7,5 hingga 12 tahun, mengalami situasi stres yang melibatkan tes tertentu selama 15 menit di depan penonton.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok yang dapat berbicara dengan ibu mereka (baik secara langsung atau melalui telepon) memiliki tingkat hormon oksitosin yang lebih tinggi, yang menunjukkan ikatan emosional yang lebih kuat. Sementara itu, berkomunikasi melalui pesan instan tidak memberikan manfaat yang sama, menunjukkan bahwa mendengar suara ibu memiliki efek menenangkan yang unik dalam mengurangi stres.
Pelepasan hormon oksitosin
Dinukil dari timewell.io, oksitosin adalah hormon yang dilepaskan di otak dan dikaitkan dengan perasaan cinta, ikatan, dan keterikatan. Ketika seorang anak mendengar suara ibunya, tubuhnya mungkin akan melepaskan oksitosin yang dapat menimbulkan rasa nyaman dan aman.
Alasan lain mengapa suara ibu dapat memberikan dampak positif pada anak adalah karena kemampuan otak dalam mengenali dan memproses suara yang familiar. Saat seorang anak mendengar suara ibunya, otaknya mampu dengan cepat dan mudah mengenalinya sebagai suara yang familiar. Pengakuan ini dapat menimbulkan perasaan nyaman dan aman, karena anak mengetahui bahwa ibunya ada di dekatnya dan mampu memberikan dukungan.
Manfaat emosional dan sosial
Dilansir dari edition.cnn.com, sebuah studi baru dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford mempelajari bagaimana reaksi anak-anak terhadap suara ibu dibandingkan dengan wanita yang tidak mereka kenal. Para ilmuwan menemukan, anak-anak tidak hanya lebih tertarik pada suara ibu dibandingkan suara orang asing, namun respons ini juga terjadi di luar area pendengaran di otak.
Bagian otak yang berkaitan dengan emosi, pemrosesan penghargaan, pengenalan wajah, dan fungsi sosial juga diperkuat dengan pendengaran dari ibu. Singkatnya, kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi secara sosial sangat dipengaruhi oleh bagaimana dia bereaksi terhadap suara ibunya.
Manfaat fisik
Selain manfaat emosional, mendengarkan suara ibu juga dapat memberikan manfaat fisik bagi anak. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar suara ibunya saat berada di dalam kandungan mungkin memiliki perkembangan bahasa dan keterampilan komunikasi yang lebih baik setelah mereka dilahirkan. Selain itu, suara ibu terbukti memberikan efek menenangkan pada bayi sehingga dapat membantu mereka rileks dan tidur lebih nyenyak.
Secara keseluruhan, dalam hal ibu dan anak, bukti ilmiah menunjukkan bahwa mendengarkan suara ibu dapat memberikan dampak positif dan bermakna bagi seorang anak. Baik melalui pelepasan oksitosin, pengenalan suara yang familiar, atau efek menenangkan pada tubuh, suara ibu dapat memainkan peran penting dalam perkembangan dan kesejahteraan anak.
Pilihan editor: Taylor Swift Terharu Hubungan Ibu dan Anak Kian Dekat Berkat Dirinya