Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

image-gnews
Ilustrasi perpustakaan (ANTARA FOTO/HO- Humas Perpusnas/FR)
Ilustrasi perpustakaan (ANTARA FOTO/HO- Humas Perpusnas/FR)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tanggal 17 Mei di Indonesia diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Dilansir dari buku Hari-hari Penting Internasional karya Nina Rahmawati, hari buku di Indonesia diperingati tanggal 17 Mei karena pada tanggal itu, bertepatan dengan berdirinya gedung pertama Perpustakaan Nasional pada tahun 1980. 

Pada 2024 Hari Buku Nasional (Harbuknas) telah dirayakan selama lebih dari dua dekade, tepatnya sejak 2002. Sejarah mencatat Harbuknas dicetuskan oleh Abdul Malik Fadjar, yaitu Menteri Pendidikan yang menjabat di era Kabinet Gotong Royong (2001-2004). Harbuknas awalnya ditetapkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan menaikkan penjualan buku. 

Kala itu, jumlah rata-rata buku yang dicetak setiap tahun hanya mencapai 18 ribu judul. Jumlah tersebut sangat rendah dibanding negara Asia lainnya, seperti Jepang dan Cina yang mencapai 40 ribu hingga 140 ribu judul buku. Selain itu, angka melek huruf di dalam negeri juga rendah. 

Pada  2002 UNESCO mengungkapkan bahwa angka melek huruf di Indonesia pada orang dewasa berusia 15 tahun ke atas hanya 87,9 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding Malaysia, Vietnam, dan Thailand pada tahun yang sama. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat kemampuan literasi dasar adalah modal utama yang harus dimiliki agar bangsa dapat berkembang. 

Berkaca dari hal tersebut sejumlah elemen masyarakat khususnya kelompok pecinta buku mendorong untuk disahkannya gerakan untuk meningkatkan budaya membaca. Kemudian di tahun 2002 ditetapkanlah tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional. Tanggal 17 Mei dipilih karena bertepatan dengan momen berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yaitu pada 17 Mei 1980.

Mengutip dari situs Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkalpinang, peringatan Hari Buku Nasional merupakan peringatan tahunan. Perayaan ini memiliki tujuan utama dalam membuka dan meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap membaca buku.

Peringatannya jatuh pada 17 Mei setiap tahunnya bersamaan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional RI. Diketahui Perpustakaan Nasional RI berdiri pada 17 Mei 1980 dan tahun ini menjadi HUT-nya yang ke-44.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai informasi peringatan Hari Buku Nasional dicetuskan oleh mantan Menteri Pendidikan Kabinet Gotong Royong, Abdul Malik Fadjar pada tahun 2002. Ide tersebut berdasarkan dari rendahnya angka melek huruf dan penjualan buku di Indonesia saat itu.

UNESCO bahkan pernah menyebutkan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia. Sehingga negara ini disebut memiliki minat baca yang sangat rendah dan cukup memprihatinkan.

Berdasarkan riset bertajuk World Most Literate Nations Ranked oleh Central Connecticut State University 2016 lalu. Indonesia masuk dalam peringkat ke-60 dari 61 negara terkait minat membaca.

Selain menjadi ajang untuk merayakan keberadaan buku, Hari Buku Nasional juga menjadi panggung bagi inisiatif-inisiatif untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat. Melalui berbagai program seperti diskusi buku, pertunjukan sastra, dan bazaar buku, perayaan ini menjadi sarana untuk memperkenalkan keindahan dan manfaat membaca kepada generasi muda.

Namun, di balik semangat perayaan, Hari Buku Nasional juga mengandung pesan penting tentang tantangan literasi yang masih dihadapi oleh Indonesia. Masih banyak anak-anak dan remaja yang belum memiliki akses yang memadai terhadap bahan bacaan. Oleh karena itu, perayaan ini juga menjadi ajang untuk menggalang dukungan dalam upaya meningkatkan akses terhadap literasi di seluruh negeri.

Pilihan Editor: Hari Buku Nasional, Ini 3 Tokoh Tanah Air yang Gemar Membaca

Iklan

Berita Selanjutnya

Ilustrasi minum susu. Shutterstock


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

14 jam lalu

Kompleks Saint Hilarion dibangun pada abad keempat. Mahmud HAMS
UNESCO Masukkan Biara Gaza dari Abad ke-4 dalam Daftar Situs Terancam Punah

Biara Saint Hilarion di Gaza, salah satu biara tertua di Timur Tengah, dimasukkan ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah


Rekomendasi Liburan Akhir Pekan di Bali, Ada Pameran Buku Terbesar Big Bad Wolf Books

15 jam lalu

Big Bad Wolf Books Bali 2024. dok. Big Bad Wolf Books
Rekomendasi Liburan Akhir Pekan di Bali, Ada Pameran Buku Terbesar Big Bad Wolf Books

Big Bad Wolf Books pertama kalinya digelar di Bali, mulai 25 Juli hingga 4 Agustus 2024.


Bhrischo Jordy Perintis Papua Future Project Peduli Pendidikan Anak-anak Pulau Masinam Papua Barat

5 hari lalu

Bhrischo Jordy, perintis dan ketua program Papua Future Project (PFP) turut meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Foto: Istimewa
Bhrischo Jordy Perintis Papua Future Project Peduli Pendidikan Anak-anak Pulau Masinam Papua Barat

Brischo Jordy menggagas Papua Future Project untuk turut meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di Pulau Mansinam, Papua Barat.


Bamsoet Bersiap Luncurkan Dua Buku Terbaru dan Buku Bahan Ajar Ilmu Hukum

5 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo akan meluncurkan dua buku ke-33 dan 34 hasil karya terbarunya. Berjudul ‘Legacy MPR RI Periode 2019-2024,
Bamsoet Bersiap Luncurkan Dua Buku Terbaru dan Buku Bahan Ajar Ilmu Hukum

Bambang Soesatyo akan meluncurkan dua buku terbaru, serta dua buku bahan ajar ilmu hukum berjudul 'Politik Hukum dan Kebijakan Publik' serta 'Pembaruan Hukum'.


Venesia Berencana Menaikkan Pajak Turis Harian Tahun 2025

11 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Venesia Berencana Menaikkan Pajak Turis Harian Tahun 2025

Venesia baru saja memberlakukan pajak wisatawan harian selama April-Juli 2024, dan berencana menaikkan besarannya tahun depan


Pentingnya Literasi Pengawasan Obat dan Makanan pada Masyarakat

12 hari lalu

Ilustrasi obat ilegal. Pixabay
Pentingnya Literasi Pengawasan Obat dan Makanan pada Masyarakat

Masyarakat diminta paham terhadap produk obat dan makanan dengan memperhatikan legalitas keamanan, mutu, khasiat, gizi dan manfaatnya.


UGM dan Sookmyung Women's University Korea Selatan Gelar Pelatihan Kepemimpinan bagi Perempuan dan Anak Muda

15 hari lalu

Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Sookmyung Women's University, dan Asia Pacific Women's Information Network Center (APWINC). Ugm.ac.id
UGM dan Sookmyung Women's University Korea Selatan Gelar Pelatihan Kepemimpinan bagi Perempuan dan Anak Muda

UGM bekerja sama dengan Sookmyung Women's University Korea Selatan lakukan pelatihan tingkatkan kompetensi kepemimpinan bagi perempuan dan anak muda.


Tim Muhibah Angklung Awali Tur Mediterania-Timur Tengah dari Festival di Portugal

16 hari lalu

Tim Muhibah Angklung asal Bandung memulai lawatan keliling Mediterania-Timur Tengah di Portugal, 6-13 Juli 2024. (Dok.Tim).
Tim Muhibah Angklung Awali Tur Mediterania-Timur Tengah dari Festival di Portugal

Tim Muhibah Angklung asal Bandung, Jawa Barat, memulai misi kebudayaan ke negara Arab dan Eropa dari Portugal. Tapi, mereka masih terkendala dana.


Pameran UMI Jerman Digelar di Perpustakaan Nasional hingga 8 Agustus

18 hari lalu

Pameran UMI (Goethe-Institut Indonesien)
Pameran UMI Jerman Digelar di Perpustakaan Nasional hingga 8 Agustus

Pameran ini menyajikan informasi tentang penelitian mutakhir di Jerman.


Balon Udara Mendarat Darurat di Fairy Chimney Turki, Ini Profil Cappadocia

22 hari lalu

Nevsehir, Cappadocia, Turki. Terlihat beberapa balon udara terbang tinggi, untuk dapat menerbangkan balon tersebut diperlukan pelatihan seperti seorang pilot. Sebelum terbang balon-balon tersebut dipanaskan dengan gas, sehingga dapat terbang. 23 Desember 2014. Murat Oner Tas/Anadolu Agency/Getty Images.
Balon Udara Mendarat Darurat di Fairy Chimney Turki, Ini Profil Cappadocia

Viral video di berbagai aplikasi media sosial sebuah balon udara raksasa di Cappadocia yang membawa 2 pilot dan 20 orang turis mendarat darurat.