Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penderita Gangguan Kepribadian Narsistik Rentan Alami Depresi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Soeharto Heerdjan, Suharpudianto, mengatakan penderita gangguan kepribadian narsistik dapat mengalami komplikasi berupa gangguan kejiwaan seperti depresi. Penyebabnya, penderita tidak selalu berada dalam lingkungan yang menyanjungnya dan membuatnya merasa paling penting.

"Juga karena relasinya yang buruk dengan orang lain, bisa akhirnya pasien merasakan suatu kondisi seperti kehilangan karena dia tidak memiliki pola relasi yang cukup stabil," ujarnya dalam siaran Kementerian Kesehatan berjudul "Bukan Sekadar Narsis! Kenali Gangguan Kepribadian Narsistik", Kamis, 6 Juni 2024.

Selain depresi, orang dengan gangguan narsisistik juga dapat menyalahgunakan narkoba sebagai respons maladaptif terhadap kondisi yang sulit diterima oleh lingkungan sekitar. Dia menyebutkan hal yang menarik adalah penderita gangguan kepribadian narsistik tidak ke dokter untuk konsultasi dan justru baru datang ketika mengalami gangguan lain, contohnya depresi.

"Karena biasanya gangguan kepribadian narsistik ini bersifat dalam terminologi medis kami adalah egosintonik, yang artinya orang merasa nyaman saja dengan gangguan kepribadian ini. Dia tidak merasakan sebagai gangguan kepribadian meskipun sudah menimbulkan penderitaan bagi lingkungan sekitar," katanya.

Segera beri bantuan
Suharpudianto menilai ketika depresi, penderita akan lebih mudah didekati untuk dibantu karena sudah kehilangan semangat. Namun, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menolong. Menurutnya, lebih baik apabila pada awalnya didekati orang yang cukup dekat dengan penderita. Kemudian, orang dengan kepribadian yang lebih stabil perlu menerima keadaan dan memberikan solusi yang positif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tidak apa-apa mengutarakan pendapat tetapi mungkin pendapatnya tidak bersifat judgemental, menghakimi, lebih kepada kita bisa memvalidasi, memberikan pendapat bahwa kita mengerti kondisinya seperti itu," paparnya.

Dengan demikian dapat dilakukan pendekatan yang lebih baik untuk membantu penderita memahami kondisi yang disebabkan gangguan itu sehingga mau bertemu dengan tenaga profesional. Suharpudianto menyebut sejumlah hal dapat dilakukan untuk menangani gangguan jiwa yang disebabkan gangguan kepribadian itu, antara lain farmakoterapi dan psikoterapi. Menurutnya, selain dengan disiplin mengikuti anjuran dokter mengenai pengobatan dan kontrol yang teratur, lingkungan yang suportif juga penting dalam proses pemulihan penderita gangguan narsisistik dengan depresi.

"Setidaknya kalau mungkin Anda kesulitan memberikan kalimat-kalimat yang sifatnya memvalidasi atau mensuport, cukup menunjukkan bahasa tubuh yang tidak akan direspons dengan salah pengertian oleh orang yang sedang dalam terapi ini," pesannya.

Pilihan Editor: Psikiater Ungkap Ciri dan Faktor Gangguan Kepribadian Narsistik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

17 jam lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Cara Mencegah Depresi dengan Saling Bantu Hingga Terapkan Pola Hidup Sehat

Masalah kesehatan mental ini dapat ditangani dengan menjaga pola hidup hingga mengenai dengan baik gejala-gejala pemicunya.


Bagaimana Depresi Bisa Menular?

22 jam lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Bagaimana Depresi Bisa Menular?

Sebuah penelitian menunjukan adanya pengaruh kontak fisik terhadap penularan depresi serta kontribusinya pada kesehatan mental seseorang


Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

10 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Dok: StockXpert
Penelitian Ungkap Perempuan dengan Pasangan ADHD Lebih Berisiko Depresi

Studi menunjukkan sekitar 59 persen wanita dengan pasangan pengidap ADHD mengalami depresi dengan gejala yang bervariasi dari ringan hingga berat.


Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

12 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Seorang Pria di Kabupaten Malang Ditemukan Tewas di Halaman Rumah, Diduga Akibat Sakit Menahun

Istri dan anggota keluarga korban yang lain menolak jasad warga Pakis, Kabupaten Malang itu diautopsi.


Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

15 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?


Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

16 hari lalu

Ilustrasi wanita stress. TEMPO/Zulkarnain
Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.


Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

24 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Psikiater Ungkap Perlunya Perubahan Narasi Seputar Bunuh Diri untuk Pencegahan

Narasi seputar bunuh diri perlu diubah untuk memahami dan mencarikan solusi bagi yang berniat bunuh diri, kata psikiater.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

31 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

34 hari lalu

Ilustrasi PHK. Shutterstock
PHK Semakin Masif, Ini Bahayanya Jika Pengangguran Semakin Meningkat

Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di Indonesia membuat pengangguran semakin meningkat. Jika dibiarkan, ini bahayanya.


Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

38 hari lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Makin Marak Pinjol Ilegal, Pakar Manajemen UGM Desak OJK Perketat Pengawasan

Pinjol ilegal kian marak. Sepanjang 2023, lebih dari 1.600 pinjol ilegal yang dihentikan oleh Satgas PASTI dan OJK. Ini respons pakar manajemen UGM.