Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kualitas Udara Jakarta Sedang Buruk, Ini Pesan Praktisi Kesehatan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laman IQAir pada Jumat, 7 Juni 2024 dan terakhir diperbarui pada pukul 11.00 WIB menyatakan kualitas udara Jakarta tercatat tidak sehat bagi kelompok sensitif. IQAir mencatat kualitas udara Jakarta berada pada poin 140 dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 51,3 mikrogram per meter kubik dan angka ini menunjukkan 10,3 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Karena itu, praktisi kesehatan dr. Ngabila Salama meminta masyarakat, terutama yang tinggal dan beraktivitas di DKI Jakarta, untuk tidak abai menjaga diri saat kualitas udara memburuk.

“PM 2,5 yang membahayakan dikhawatirkan dapat menyebabkan penyakit tidak menular dalam jangka waktu pendek (akut) dan jangka lama (kronis) secara multiorgan, bisa dari kulit, paru, sampai jantung,” kata Ngabila, Jumat, 7 Juni 2024.

Ngabila menjelaskan kualitas udara di Jakarta yang terpantau memburuk dapat berdampak buruk pada kesehatan paru-paru. Dalam jangka pendek, paru-paru berpotensi terkena serangan asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), eksaserbasi akut, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, dan alergi. Sementara untuk jangka panjang meningkatkan potensi terkena kanker paru maupun penyakit jantung.

“Apalagi kalau orang itu perokok aktif atau pasif maka akan memperparah kondisi kesehatannya,” ujarnya.

Pakai masker yang sesuai
Sebagai bentuk proteksi diri, masyarakat disarankan tetap memakai masker jenis KN95 atau KF94 untuk menghalangi PM 2,5 dan menghindari jadi perokok aktif maupun pasif. Masyarakat perlu memastikan imunitas tetap terjaga dengan fisik dan mental yang sehat melalui pola hidup bersih sehat, CERDIK, dan CERIA setiap hari. Untuk mencegah ISPA dan pneumonia, menjaga pola hidup tetap bersih dapat dilakukan dengan memakai masker, mencuci tangan atau menggunakan penyanitasi tangan, dan menjaga jarak di kerumunan (3M).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Jangan lupa gunakan air purifier atau hepa filter yang ada di rumah. Rajinlah dibersihkan juga alatnya, hindari aktivitas di luar ruangan jika kondisi polusi udara kurang baik,” pesannya.

Bagi kelompok rentan seperti anak dan lansia, ia meminta setiap pihak tidak malas memakai masker di luar ruangan, mengikuti vaksinasi influenza, dan melengkapi vaksin COVID-19 agar tidak memberatkan gejala yang telah ada. Meski demikian, Ngabila menilai sebenarnya kualitas udara yang buruk dapat dicegah melalui perubahan pola hidup bersama. Misalnya, dimulai dari hal kecil setiap orang dapat beralih menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki demi meminimalisasi penyebaran asap kendaraan di jalan.

Kemudian menghemat listrik dan air, baik di rumah maupun di kantor, menggunakan kendaraan listrik atau sepeda bila mengunjungi tempat-tempat yang dekat, serta memperbanyak memelihara tanaman untuk meningkatkan kadar oksigen di sekitar. Sementara kepada pemerintah, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan tersebut menyarankan agar secara komprehensif melakukan upaya agresif untuk menurunkan polusi udara, baik dari segi komunitas, ekonomi, dan individu, termasuk mengajak multisektor seperti industri, transportasi, dan rumah tangga untuk menerapkan perubahan pola hidup yang berkelanjutan.

Pilihan Editor: Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Jelaskan Pencegahan Kanker Paru Secara Medis

20 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Pakar Jelaskan Pencegahan Kanker Paru Secara Medis

Kanker paru bisa dicegah lewat perubahan gaya hidup dan deteksi dini. Selain itu ada juga pemeriksaan medis sebagai langkah pencegahan.


Membandingkan Kualitas Udara Jakarta Versi Platform Baru Dinas LH dan IQAir

21 hari lalu

Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU)    Dinas Lingkungan Hidup Pemerintahan DKI JAKARTA yang berada di Bundaran HI menunjukan kualitas udara dalam kategori sedang pada Sabtu siang 6 Juli 2019. Tempo/Taufiq Siddiq
Membandingkan Kualitas Udara Jakarta Versi Platform Baru Dinas LH dan IQAir

Berikut ilustrasi perbandingan hasil pemantauan kualitas udara Jakarta pada Jumat sore, 5 Juli 2024.


Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk, Simak Saran Praktisi Kesehatan

21 hari lalu

Masjid Istiqlal yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk, Simak Saran Praktisi Kesehatan

Praktisi kesehatan meminta masyarakat Jakarta menerapkan 3M untuk mencegah penyakit akibat kualitas udara Jakarta yang masih buruk.


Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Luncurkan Pemantau Kualitas Udara

21 hari lalu

Stasiun pemantau kualitas udara bergerak milik Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Pemerintah Jakarta menyatakan mengembangkan sistem inventarisasi emisi yang lebih sistematis untuk memantau sumber-sumber polusi udara. FOTO/Dok. DLH DKI
Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Luncurkan Pemantau Kualitas Udara

Platform yang dirilis Dinas LH DKI Jakarta untuk memantau kualitas udara ini mengintegrasikan data milik lembaga pemerintah dan non-pemerintah.


DLH DKI Jakarta Bikin Platform Digital Pemantauan Kualitas Udara

21 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
DLH DKI Jakarta Bikin Platform Digital Pemantauan Kualitas Udara

Platform digital untuk memantau kualitas udara juga dilengkapi rekomendasi aktivitas yang tepat untuk dilakukan masyarakat berdasarkan kadar udara.


Kualitas Udara Jakarta Jumat Pagi di Kategori Tidak Sehat

22 hari lalu

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kualitas Udara Jakarta Jumat Pagi di Kategori Tidak Sehat

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan di angka 144.


Dokter Paru Ingatkan Dampak Polusi Udara Jangka Panjang, Penyakit Jantung dan Infeksi Pernapasan

23 hari lalu

Pengendara melintas di ruas Tol Serpong BSD dengan kabut polusi udara di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 13 Mei 2024. Berdasarkan data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kualitas udara Provinsi Banten pada, Senin sore terburuk di Indonesia dengan indeks kualitas udara tercatat 111 disusul Jawa Barat 94 dan Jawa Timur 84. ANTARA/Muhammad Iqbal
Dokter Paru Ingatkan Dampak Polusi Udara Jangka Panjang, Penyakit Jantung dan Infeksi Pernapasan

Dampak polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, serta infeksi pernapasan.


BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Kamis, Kondisi Udara Tidak Sehat

30 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prediksi Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Kamis, Kondisi Udara Tidak Sehat

Pada Kamis siang seluruh kawasan Jakarta berawan.


Kualitas Udara Jakarta Buruk, Dokter Sarankan Anak Makan Banyak Buah

30 hari lalu

Ilustrasi anak makan buah. Shutterstock
Kualitas Udara Jakarta Buruk, Dokter Sarankan Anak Makan Banyak Buah

Kualitas udara Jakarta buruk. Dokter anak menyarankan orang tua memberi banyak buah kaya air pada anak di perkotaan dengan polusi udara tinggi.


Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar

30 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dampak Buruk Polusi Udara pada Tumbuh Kembang Anak Menurut Pakar

Polusi udara Jakarta yang memburuk menyebabkan munculnya banyak partikel berbahaya sehingga meningkatkan risiko anak terkena berbagai macam penyakit.