Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Laki-laki

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sekitar satu dari sembilan laki-laki serta satu dari 12 perempuan berisiko kanker selama hidupnya. Dikutip oleh Hindustan Times, spesialis onkologi medis dan Kepala Onkologi Medis Unique Hospital Cancer Centre di Dwarka, India, Dr. Ashish Gupta menekankan pentingnya pengetahuan tentang kanker dan upaya mencegahnya.

Untuk lebih jelasnya, berikut jenis-jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada pria dan upaya pencegahannya.

Kanker prostat
Faktor risiko kanker prostat meliputi usia dan riwayat kanker dalam keluarga. Risiko penyakit ini meningkat signifikan setelah usia 50 tahun dan mayoritas kasus ditemukan pada pria berusia di atas 65 tahun. Gupta menyarankan pemeriksaan antigen spesifik prostat setiap 2-4 tahun setelah berusia 45 tahun untuk mendeteksi dini kanker prostat.

Kanker paru
Kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru pada pria. Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok serta bahan kimia berbahaya lain dapat secara siginifikan menurunkan risiko kanker paru. Selain itu, penting pula menjaga paru-paru tetap sehat dengan olahraga teratur dan menghindari polusi udara. Para perokok dan mantan perokok disarankan menjalani pemeriksaan CT scan sekali setiap tahun setelah berusia 50 tahun untuk mendeteksi kemungkinan munculnya kanker paru.

Kanker kolorektal
Kanker kolorektal berdampak pada kolon dan rektum dan biasanya berkembang dari polip prakanker. Faktor risiko mencakup usia, riwayat kanker keluarga, pola makan tinggi daging dan makanan olahan, obesitas, dan kurang aktivitas fisik. Gupta mengatakan pemeriksaan kolonoskopi rutin penting untuk mendeteksi masalah kesehatan sedini mungkin, terutama bagi yang berusia 45 tahun ke atas. Pemeriksaan dapat dilakukan sekali dalam 10 tahun.

Kanker testis
Kanker testis biasanya berdampak pada pria muda dan termasuk kanker yang dapat diatasi jika dideteksi sejak dini. Faktor risiko meliputi testis tidak turun, riwayat kanker keluarga, dan kondisi medis tertentu. Pemeriksaan testis rutin disarankan dilakukan secara mandiri untuk mendeteksi kemungkinan adanya perubahan yang tidak normal. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan perubahan ukuran dan tekstur maka dianjurkan segera mencari bantuan medis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih lebih banyak ditemukan pada lansia dan yang punya sejarah merokok atau terpapar bahan kimia tertentu. Gejalanya meliputi adanya darah pada urine, terlalu sering kencing dan merasa sakit saat melakukannya. Risiko kanker ini dapat diminimalkan dengan berhenti merokok, memastikan tubuh selalu terhidrasi, dan menghindari paparan bahan kimia berbahaya.

Kanker kulit
Kanker kulit, termasuk melanoma, dapat dicegah dengan menggunakan tabir surya, berteduh saat sinar matahari terik, dan memakai alat pelindung seperti topi dan kacamata. Pengecekan rutin kulit untuk mengetahui munculnya tahi lalat yang tidak biasa dan perubahan pada tahi lalat yang ada disarankan untuk mendeteksi kemungkinan munculnya jenis kanker ini.

Secara umum, pencegahan risiko kanker dapat dilakukan dengan berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk menjaga berat badan, berhenti merokok dan menghindari asap rokok, membatasi konsumsi alkohol, memakai tabir surya dan alat pelindung untuk menghindari paparan sinar ultraviolet, makan banyak buah dan sayur, serta rutin memeriksakan kesehatan.

Pilihan Editor: Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memanfaatkan VATS, Bedah Torakoskopi untuk Pengobatan Kanker Paru

2 hari lalu

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi. Dok. RS Siloam
Memanfaatkan VATS, Bedah Torakoskopi untuk Pengobatan Kanker Paru

Inovasi teknologi bedah minimal invasif melahirkan torakoskopi, yaitu bedah toraks dengan sayatan minimal dan dibantu video kamera, dikenal sebagai Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).


Penyebab Kanker Paru pada Bukan Perokok

2 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Penyebab Kanker Paru pada Bukan Perokok

Berikut beberapa hal yang pakar ingin masyarakat ketahui mengenai penyebab dan gejala kanker paru dan penyebabnya bukan hanya merokok.


Risiko Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Minum Air Permukaan

3 hari lalu

Ilustrasi seorang anak minum air putih. Shutterstock
Risiko Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Minum Air Permukaan

Ahli gizi mengatakan minum air permukaan rentan memicu berbagai penyakit, mulai dari lambung hingga kanker.


4 Penyebab Berat Badan Turun tanpa Rencana dan Diet

4 hari lalu

Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com
4 Penyebab Berat Badan Turun tanpa Rencana dan Diet

Jangan senang dulu bila tiba-tiba badan terasa lebih langsing. Berikut ragam masalah kesehatan yang bisa membuat berat badan turun dengan cepat.


Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

VATS adalah metode pembedahan minimal invasif atau bedah sayatan kecil di rongga dada (toraks), termasuk untuk kanker paru.


Saran Dermatolog yang Juga Penyintas Kanker Kulit untuk Kenali Gejala Melanoma

7 hari lalu

Ilustrasi Melanoma. freepik.com
Saran Dermatolog yang Juga Penyintas Kanker Kulit untuk Kenali Gejala Melanoma

Selain menghindari paparan sinar matahari, dermatolog juga mengingatkan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut yang bisa jadi gejala kanker kulit.


Aneka Bahaya Bromat pada Produk Minuman Menurut Peneliti, Termasuk Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi air minum dalam botol plastik (Pixabay)
Aneka Bahaya Bromat pada Produk Minuman Menurut Peneliti, Termasuk Kanker

Sejumlah riset telah mengungkapkan berbagai dampak kesehatan yang disebabkan bromat yang ada dalam setiap air konsumsi yang terkena ozonisasi.


Terobosan Teknologi EBUS dalam Deteksi Kanker Paru

11 hari lalu

dr. Ginanjar Arum Desianti,
Terobosan Teknologi EBUS dalam Deteksi Kanker Paru

EBUS adalah prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas dan memperoleh sampel dari saluran pernapasan, paru-paru, dan kelenjar getah bening.


Inilah Risiko Kesehatan Jangka Panjang jika Tubuh Mengonsumsi Garam Berlebihan

11 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Inilah Risiko Kesehatan Jangka Panjang jika Tubuh Mengonsumsi Garam Berlebihan

Berikut bahaya kesehatan jangka panjang dari kandungan garam yang berlebihan dalam tubuh.


5 Hal yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Menurut Pakar

12 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
5 Hal yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Menurut Pakar

Pakar menyebut risiko kanker, termasuk kematian akibat penyakit ini, bisa diturunkan dengan menerapkan lima hal berikut.