TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di RS Fatmawati Jakarta, J. Nethasia Louhenapessy, menyebut manfaat donor darah bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan jantung dan melancarkan aliran darah. Ia menyebut dengan mendonorkan darah dapat menurunkan risiko stroke serta penyakit jantung.
"Juga meningkatkan produksi darah merah. Kalau darah diambil 350 cc, tubuh akan membentuk darah baru. Jadi, meningkatkan produksi darah merah lagi. Tubuh membentuk darah baru dalam waktu dua bulan," katanya dalam siaran "Satu Tetes Berjuta Makna - Hari Donor Darah Sedunia" oleh Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa, 11 Juni 2024.
Dia menjelaskan pembentukan darah baru tersebut dua bulan bagi laki-laki dan tiga bulan bagi perempuan. Sementara itu, bagi donor apheresis atau yang hanya mendonorkan plasma dan trombosit maka proses regenerasinya memakan waktu dua pekan. Donor darah juga dapat menurunkan kadar kolesterol serta membuat kadar zat besi stabil.
"Terus saat donor, kita diperiksa empat macam penyakit, yaitu HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan sifilis secara gratis. Itu sangat bermanfaat buat kita sekalian medical check-up," jelasnya.
Baik juga buat psikis
Netha juga mengatakan mendonorkan darah dapat membuat kondisi psikis lebih baik karena ada rasa bahagia sudah membantu orang lain sehingga umur bisa jadi panjang.
"Banyak pendonor darah yang umur 70-an masih tetap minta donor. Tapi kalau dalam keadaan sehat, jantung sehat, dan semuanya sehat, bisa donor darah," ujarnya.
Dia juga menjelaskan darah yang diambil dari pendonor diolah dalam mesin dan dipisahkan antara sel darah merah, plasma, serta trombosit.
"Ini sebenarnya efisien sekali. Maksudnya dari satu kantong darah bisa membentuk, menjadikan tiga komponen darah, tiga komponen darah untuk tiga pasien," paparnya.
Ia menyebut donor darah adalah proses yang sangat aman. Namun ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan sebelumnya agar tubuh fit saat prosesnya sehingga tidak merasa pusing, mual, bahkan pingsan. Persiapannya seperti cukup tidur dan tidak begadang, minum banyak air putih, dan makan makanan bergizi seperti buah-buahan.
Pilihan Editor: Donor Darah Juga Ada Mitosnya, Bagaimana Faktanya?