TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang Indonesia mengonsumsi alias minum kopi untuk menemani begadang di malam hari. Tak jarang juga mengonsumsi kopi untuk memulai hari. Namun, ternyata kandungan kafein dalam kopi bisa memicu kecemasan.
Dilansir dari laman CNA Lifestyle, dijelaskan bahwa kafein dapat menjadi stimulan yang memengaruhi sistem saraf simpatik atau bagian tubuh yang memberi respons fight-or-flight. Saat sistem saraf ini diaktifkan akan memicu peningkatan detak jantung dan tekanan darah.
Namun, kafein bukanlah satu-satunya hal yang merangsang sistem saraf ini. Aktivitas apa pun yang memacu adrenalin, seperti berolahraga atau menaiki roller coaster juga dapat merangsang sistem saraf ini.
Menurut Joseph Trunzo, Wakil Direktur School of Health, ketika minum kopi dan merasakan sensasi jantung berdebar dapat membuat beberapa orang mengira sebagai gangguan kecemasan. “Saat kita mengonsumsi kafein, ia akan menghambat reseptor adenosin sehingga tidak dapat melakukan tugasnya,” kata Trunzo, dikutip dari CNA Lifestyle.
Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa pemblokiran reseptor adenosin mungkin berkontribusi terhadap peningkatan kecemasan.
Namun, pada dasarnya, kafein mempengaruhi setiap orang dengan cara berbeda. Jika kafein dalam jumlah sedikit membuat seseorang cemas, hal tersebut mungkin disebabkan oleh varian genetik yang mengolah kafein. Dalam hal ini, tubuh memproses kafein lebih lambat, sehingga kafein akan bertahan lebih lama di dalam sistem dan terakumulasi. Hal tersebut berpotensi menimbulkan efek yang lebih nyata.
Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menyebutkan bahwa jumlah kafein yang aman dalam tubuh orang dewasa adalah 400 miligram per hari. Sementara itu, American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan pembatasan asupan kafein hingga 200 miligram untuk ibu hamil.
Kafein sendiri tak hanya terkandung dalam kopi. Teh juga mengandung kafein. Tapi, kandungan kafein dalam kopi dan teh berbeda.
Menurut Mayo Clinic, kandungan kafein dari satu cangkir kopi atau teh bisa berbeda kadarnya dipengaruhi proses pembuatan dan jenisnya.
Kandungan kafein daun teh sebesar 3,5 persen. Sedangkan biji kopi sekitar 1,1 persen hingga 2,2 persen. Tapi, 237 mililiter kopi yang diseduh air panas akan mengandung lebih banyak kafein dibandingkan teh.
Perbedaan kandungan kafein kopi dan teh
Kopi
- Rata-rata 237 mililiter kopi mengandung 95 miligram kafein
- Espreso 30 mililiter mengandung kafein sebanyak 58 miligram
- Latte dan cappucino yang dibuat dengan double shot espresso mengandung 116 miligram kafein
Teh
- Kafein 47 miligram rata-rata terkandung dalam 237 mililiter teh hitam
- Kandungan kafein dalam teh hijau antara 20 miligram sampai 45 milligram
- Kafein sebesar 60 miligram dalam dengan 237 mililiter teh putih
- Setengah sendok teh hijau bubuk (matcha) mengandung 35 miligram kafein
MICHELLE GABRIELA | PUSPITA AMANDA SARI | CNA LIFESTYLE
Pilihan editor: Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi Saat Cuaca Panas