TEMPO.CO, Jakarta - Kanker termasuk penyakit yang menakutkan banyak orang sehingga muncul sejumlah mitos seputar kanker. Spesialis penyakit dalam hematologi onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Andhika Rachman, meluruskan beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang kanker, termasuk kopi yang disebut mencegah kematian karena kanker.
“Enggak langsung dengan minum kopi menjadi antikanker tapi minum tiga gelas sehari akan menyelamatkan jantung dan kopi ada antioksidan tinggi,” jelas Andhika, Kamis, 26 September 2024.
Ia menjelaskan kopi bukan bersifat sebagai obat utama untuk kanker namun sebagai anti-inflamasi dan antioksidan. Selain itu perlu dipastikan juga pasien yang minum kopi tidak memiliki darah tinggi dan gangguan lambung.
Garis di kuku
Selain kopi, mitos lain adalah kuku yang bisa mendeteksi adanya kanker. Andhika menjelaskan penampakan kuku bisa untuk melihat orang terkena anemia atau tidak, gambaran metabolisme secara keseluruhan, dan kadar kalsium dalam tubuh.
“Orang dengan garis-garis di kuku ada suatu gangguan pembentukan tapi tidak bisa dikaitkan langsung dengan kanker, gangguan gizi mungkin,” jelasnya.
Kuku juga bisa mendeteksi orang kekurangan oksigen atau hipoksia kronis yang sering terjadi pada pasien kanker paru dengan ciri tidak ada celah saat menyatukan antara kuku satu sama dengan yang lain karena membengkak. Andhika juga meluruskan orang yang sering rebahan tidak menjadi lebih rentan terkena kanker pankreas. Ia menjelaskan kanker pankreas terjadi setelah melalui penyakit metabolik lain yang diawali dari kebiasaan rebahan.
“Gara-gara rebahan, dia enggak banyak gerak, gemuk. Kan dia makan, perlemakan hati dan sebagainya, ini muncul tapi tidak hanya kanker pankreas, tetapi kanker secara umum. Sekali lagi rebahan tidak menyebabkan terjadinya kanker,” tegasnya.
Pilihan Editor: Pasien Kanker Payudara Diminta Tak Mudah Percaya Informasi yang Tidak Terbukti