Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Perempuan Lebih Mudah Kedinginan Dibanding Laki-laki?

image-gnews
Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
Ilustrasi kedinginan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini terdapat kepercayaan umum bahwa perempuan biasanya lebih mudah kedinginan dibandingkan laki-laki. Lantas, apakah hal tersebut benar adanya secara sains? Sejatinya bukti yang ada terbilang beragam karena hanya sedikit penelitian yang berupaya menjawab pertanyaan ini secara terkendali dan hati-hati.

Meskipun demikian, data yang dikumpulkan hingga saat ini menunjukkan bahwa persepsi dan kemampuan seseorang untuk mengatur suhu tubuh tidak bergantung pada jenis kelaminnya, melainkan pada ciri-ciri fisik, khususnya lemak tubuh dan luas permukaan tubuhnya.

Dikutip dari Live Science, banyak penelitian terdahulu yang tampaknya mendukung gagasan bahwa perempuan sering kali merasa lebih dingin dibandingkan pria. Hal ini mencakup studi berbasis survei yang menyelidiki suhu termostat di lingkungan kantor.

Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan rata-rata memiliki suhu inti yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pria, namun tangan, kaki, dan telinga mereka cenderung lebih dingin. Hal ini mungkin terkait dengan dua hormon seks utama wanita, yakni estrogen dan progesteron.

Estrogen melebarkan pembuluh darah di ekstremitas, memungkinkan panas keluar sementara progesteron dapat menyempitkan pembuluh darah di kulit yang meningkatkan suhu inti namun membatasi aliran darah ke ekstremitas.

Beberapa penelitian baru-baru ini yang dirancang dengan baik menemukan bahwa pengaturan suhu tubuh seseorang tidak terlalu bergantung pada jenis kelaminnya, melainkan lebih bergantung pada ciri-ciri fisiknya.

Misalnya, dalam sebuah penelitian kecil yang diterbitkan dalam jurnal PNAS, para ilmuwan di National Institutes of Health (NIH) menemukan bukti bahwa perempuan dan laki-laki merasakan suhu dengan cara yang sama dan tidak menunjukkan perbedaan besar dalam tubuh berdasarkan jenis kelamin. mereka merespons dingin.

“Kami mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada suhu saat orang mulai menggigil – yaitu saat mereka kedinginan namun tidak sepenuhnya menggigil,” kata penulis utama studi Robert Brychta, staf ilmuwan NIH.

Dalam penelitian tersebut, 12 perempuan dan 16 laki-laki dewasa dengan massa tubuh yang mirip diminta masuk ke sebuah ruangan. Di ruangan itu, para ilmuwan memvariasikan suhu dari panas ke dingin dengan rentang suhu 17-31 derajat Celcius. Para peserta mengenakan pakaian standar, serta sensor yang melacak aktivitas listrik di otot dan suhu kulit mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah "kalorimeter" mengukur jumlah oksigen yang dihirup orang dan karbon dioksida yang dikeluarkan. Ini membantu para peneliti melacak jumlah energi yang dikeluarkan. Berat badan, tinggi badan, persentase lemak tubuh, dan tingkat metabolisme basal juga dicatat karena faktor-faktor ini mempengaruhi produksi panas.

Peserta juga menilai persepsi mereka terhadap suhu ruangan menggunakan skala geser visual dari "sangat dingin" hingga "sangat panas". Persepsi suhu perempuan dan laki-laki sama sepanjang percobaan. Mereka juga menggigil pada tingkat yang sama pada suhu yang lebih dingin. Suhu terdingin yang dapat mereka toleransi sebelum menggigil juga sama, sekitar 20-21 derajat Celcius.

Suhu kulit para peserta sama selama percobaan, meskipun rata-rata perempuan memiliki kulit yang sedikit lebih hangat dibandingkan laki-laki. Pengukuran fisiologis lainnya seperti aktivitas listrik otot mereka juga hampir sama, namun tingkat metabolisme basal wanita sedikit lebih rendah dibandingkan pria.

Perempuan memang mempertahankan suhu inti tubuh sedikit lebih tinggi pada suhu dingin dibandingkan pria. Hal ini mungkin karena perempuan rata-rata memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki sehingga lebih banyak isolasi, tulis para peneliti dalam makalah tersebut. Suhu ketika tubuh wanita mulai mengeluarkan energi untuk tetap hangat juga sedikit lebih rendah dibandingkan suhu pria dengan rata-rata sekitar 1 derajat Celcius.

Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki bereaksi terhadap perubahan suhu dengan cara yang sama. Efek apa pun yang mungkin terlihat bergantung pada perbedaan komposisi tubuh masing-masing.

“Ini adalah interaksi luas permukaan tubuh dan persentase lemak tubuh yang berkontribusi terhadap penurunan suhu kritis, bukan jenis kelamin seseorang,” kata Brychta kepada Live Science.

“Meskipun kita melihat beberapa perbedaan antara pria dan wanita, sebenarnya ini adalah masalah individual. Misalnya, seorang wanita yang lebih tinggi dengan sedikit lemak tubuh kemungkinan besar akan memiliki suhu kritis lebih rendah yang lebih hangat dibandingkan pria yang lebih kecil dengan lebih banyak lemak tubuh,” tambahnya.

Pilihan Editor: Kenali 2 Tipe Heat Stroke dan Gejalanya Akibat Cuaca Panas Ekstrem

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kontraktor Apple Kena Tuduhan Diskriminasi pada Perempuan Menikah

7 jam lalu

Seorang wanita Hindu yang telah menikah berdoa usai mengikat benang suci ke pohon beringin pada hari bulan purnama dalam festival Vata Savitri Purnima di Ahmedabad, India, (23/6). Festival untuk mendoakan suami dan keluarga mereka. REUTERS/Amit Dave
Kontraktor Apple Kena Tuduhan Diskriminasi pada Perempuan Menikah

India meminta laporan dari otoritas terkait perihal dugaan perempuan menikah tidak masuk daftar orang yang direkrut kerja di pabrik iPhone


Sebab Perempuan dan Anak Kerap Jadi Korban Judi Online

8 jam lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Sebab Perempuan dan Anak Kerap Jadi Korban Judi Online

Perempuan dan anak menjadi pihak yang dirugikan fenomena judi online yang jadi sorotan belakangan ini. Kowani sebut alasannya.


Mengapa Pria Lebih Rentan Mengalami Buta Warna?

5 hari lalu

Seorang siswi sedang menjalani tes buta warna pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Negeri 6 Yogyakarta, 1 Juli 2015. Meski tak banyak berubah, Dinas Pendidikan tahun ini menerapkan kebijakan cukup ketat terhadap calon peserta didik. TEMPO/Pius Erlangga
Mengapa Pria Lebih Rentan Mengalami Buta Warna?

Karena diturunkan pada kromosom X, buta warna lebih sering terjadi pada pria.


Alasan Koalisi Peduli Keterwakilan Perempuan Laporkan Seluruh Komisioner KPU ke DKPP

6 hari lalu

Logo KPU
Alasan Koalisi Peduli Keterwakilan Perempuan Laporkan Seluruh Komisioner KPU ke DKPP

Selain Hasyim Asya'ri, komisioner KPU lainnya juga dilaporkan ke DKPP atas dugaan pelanggaran kode etik yang sama.


Ragam Faktor Yang Membuat Nyamuk Pilih-pilih Mangsa

10 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
Ragam Faktor Yang Membuat Nyamuk Pilih-pilih Mangsa

Seseorang bisa lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lain dan ternyata ada beberapa faktor penyebabnya. Berikut penjelasannya.


Budi Arie Klarifikasi Pernyataan Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

16 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat ditemui di agenda Google AI menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Senin, 3 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Budi Arie Klarifikasi Pernyataan Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengklaim tak menghina perempuan.


FSBPI: UU KIA Berpotensi Singkirkan Tenaga Kerja Perempuan Secara Sistematis

22 hari lalu

Sejumlah Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan aktivis bersorak-sorai gembira usai RUU PPRT disahkan menjadi usul inisiatif DPR RI dalam Rapat Paripurna ke-19 masa persidangan IV tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023. Pengesahan RUU PPRT jadi usul inisiatif DPR ini turut dihadiri oleh sejumlah kelompok masyarakat sipil. Di antaranya Jaringan Advokasi Nasional untuk Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) dan Perempuan Mahardhika. TEMPO/M Taufan Rengganis
FSBPI: UU KIA Berpotensi Singkirkan Tenaga Kerja Perempuan Secara Sistematis

Undang Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (UU KIA) berpeluang menyingkirkan tenaga kerja perempuan yang sudah menikah


Survei: 50 Persen Laki-laki Enggan Mengungkapkan Perasaan karena Takut Dicap Lemah

22 hari lalu

ilustrasi pria sedang berbincang-bincang dengan temannya (Pixabay.com)
Survei: 50 Persen Laki-laki Enggan Mengungkapkan Perasaan karena Takut Dicap Lemah

Survei menemukan fakta sekitar separuh laki-laki responden takut mengungkapkan masalah atau perasaan karena khawatir dicap lemah.


Tak Cuma Cuaca Panas dan Olahraga, Makanan dan Minuman Ini Juga Bisa Memicu Keringat

23 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Tak Cuma Cuaca Panas dan Olahraga, Makanan dan Minuman Ini Juga Bisa Memicu Keringat

Berikut beberapa makanan atau minuman yang bisa memicu produksi keringat berlebih, tak cuma karena cuaca panas atau olahraga.


Retno Marsudi Luruskan Ucapan Prabowo tentang Pengiriman Pasukan Perdamaian PBB ke Gaza

24 hari lalu

Ratusan umat muslim saat ambil bagian dalam protes untuk memperingati 76 tahun Nakba,
Retno Marsudi Luruskan Ucapan Prabowo tentang Pengiriman Pasukan Perdamaian PBB ke Gaza

Menlu Retno mengatakan Indonesia merupakan salah satu kontributor terbesar untuk pasukan perdamaian PBB.