Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anjing pun Bisa Terserang Kanker, Kenali Gejala sebelum Terlambat

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anjing mati. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Ilustrasi anjing mati. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya manusia, anjing pun bisa terserang kanker. Satu dari empat anjing terdiagnosa kanker dan separuh dari 10 ekor mati karena penyakit itu. Para ilmuwan menduga penyebab kanker pada anjing karena berbagai faktor, termasuk lingkungan. 

Deteksi dini bisa menyelamatkan hewan peliharaan ini dari kematian. Namun tak seperti manusia yang bisa mengeluh dan menjelaskan rasa sakit, kebanyakan anjing terlambat terdeteksi kanker. Karena itulah, pemilik perlu waspada dan memahami perubahan perilaku atau tanda-tanda lain.

"Seperti juga pada manusia, kanker pada anjing bisa diobati jika terdeteksi dini," jelas Dr. Julie Bulman-Fleming, spesialis onkologi hewan dan direktur medis Veterinary Cancer Group, kepada HuffPost. Berikut beberapa tandanya.

Bertingkah aneh
Menurut Bulman-Fleming, banyak anjing penderita kanker bertingkah aneh. Perubahan bisa samar sehingga hanya bisa dikenali oleh pemilik. Contohnya tak lagi merengek atau bermanja-manja saat Anda sedang melakukan sesuatu.

Perubahan itu disebabkan sakit yang dirasakan hewan peliharaan itu. Kebanyakan kanker menyebabkan peradangan sistemik di tubuh dan menyebabkan anjing tidak enak badan.

Ada benjolan
Periksalah, apakah ada benjolan. Anjing yang sudah berumur biasanya memiliki benjolan lesi kulit atau timbunan lemak. Namun bila terlihat benjolan yang keras, bentuk tak beraturan, serta ukuran, warna, dantekstur berubah dengan cepat, bisa jadi itu gejala kanker, jelas American Kennel Club.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sering haus dan kencing lebih banyak
Sebagian anjing penderita kanker sering merasa haus dan sering tak diperhatikan pemilik. Anjing pun lebih sering kencing, sekitar dua jam sekali, kata Bulman-Fleming. Penyebabnya beberapa jenis kanker meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh dan membuatnya cepat haus. Jenis kanker lain mempengaruhi ginjal dan membuatnya lebih sering kencing. Kanker juga bisa menyebabkan pendarahan dalam dan kehilangan darah membuat anjing lebih cepat haus.

Pincang dan susah berdiri
Beberapa jenis anjing berbadan besar bisa mengalami tumor di sendi dan tulang kaki, membuatnya susah berdiri dan berjalan.

Berat badan turun dan nafsu makan berkurang
Jika anjing terlihat lebih kurus meski makanan yang diberikan sama, nafsu makan dan aktivitas fisik berkurang, bisa jadi penyebabnya kanker.

Pilihan Editor: Tips Perkuat Sinergi Anjing Pengaman dan Pendamping di Lapangan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

5 jam lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

Kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin. Berikut penjelasan pakar ginekologi onkologi.


Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.


4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

Para peneliti di Mass General Brigham menyebut empat strategi spesifik untuk menurunkan risiko kanker. Berikut pendapat pakar.


5 Alasan Kucing Jadi Hewan Peliharaan Favorit Banyak Orang

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
5 Alasan Kucing Jadi Hewan Peliharaan Favorit Banyak Orang

Jika Anda belum memelihara kucing, berikut beberapa alasan Anda akan jatuh cinta pada kucing.


Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

4 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

Spesialis urologi mengingatkan laki-laki yang telah menginjak usia 45 tahun harus melakukan pemeriksaan kanker prostat, ini alasannya.


Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

4 hari lalu

Gavin Creel. Foto: Instagram.
Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

Aktor Gavin Creel berpulang pada usia 48 tahun akibat kanker langka. Kepergiannya sangat mengejutkan Broadway.


Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

5 hari lalu

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Selatan berkolaborasi dengan Kecamatan Tebet dan Kelurahan Kebon Baru menggelar vaksinasi rabies gratis khusus hewan peliharaan: kucing, anjing, musang, dan kera. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

Australia memuji kepemimpinan Indonesia dalam memobilisasi layanan kesehatan manusia dan hewan untuk mengatasi wabah rabies.


Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

7 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

Metode endoskopi minimal invasif adalah pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil sehingga mengurangi risiko komplikasi pada operasi tumor.


Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

Dokter kulit mengatakan penggunaan hidrokuinon dengan kadar tinggi dapat menyebabkan efek jangka panjang, salah satunya potensi kanker.


Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

9 hari lalu

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

WHO dan FAO mendorong tindakan di seluruh Indonesia untuk menghentikan kematian akibat rabies pada manusia.