TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu faktor risiko kanker adalah keturunan. Namun penelitian telah menunjukkan hampir separuh kasus disebabkan faktor risiko perilaku, yang artinya bisa dicegah.
Para dokter menyarankan perubahan beberapa gaya hidup yang umum, seperti berhenti merokok, makan makanan bergizi, melindungi diri dari sinar matahari, dan batasi paparan terhadap karsinogen. Para peneliti di Mass General Brigham menyebut empat strategi spesifik untuk menurunkan risiko kanker.
1. Skrining untuk pencegahan
Hal ini penting untuk kasus kanker kolorektal. "Untuk mengurangi risiko kanker, orang perlu mulai skrining di usia 45 tahun dan bicarakan dengan keluarga soal riwayat kanker di keluarga agar mereka mau melakukan skrining lebih awal. Kanker kolorektal bisa dicegah dengan skrining dan skrining bisa menyelamatkan nyawa," jelas Dr. Adjoa Anyane-Yeboa, gastroenterolog di Massachusetts General Hospital (MGH) kepada Fox News Digital.
2. Perbaiki kualitas tidur
Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terserang kanker. "Insomnia adalah gangguan tidur yang umum pada pasien kanker rahim. Riset kami menemukan insomnia meningkatkan risiko subjenis kanker rahim yang spesifik dan dikaitkan dengan menurunnya peluang hidup pasien," ujar Heming Wang, asisten pengajar kedokteran di Brigham and Women’s Hospital (BWH).
3. Memahami risiko dan manfaat minum aspirin
Riset menunjukkan rutin minum aspirin atau obat antiradang nonsteroid (NSAID) lain bisa mengurangi risiko terkena kanker kolorektal tapi efek sampingnya juga berbahaya, seperti pendarahan dan peradangan.
4. Kurangi minuman manis
Penelitian oleh American Cancer Society (ACS) menemukan laki-laki dan perempuan yang sering menenggak minuman manis berisiko 5 persen lebih tinggi meninggal dunia karena kanker terkait obesitas. Contohnya kanker hati, yang risikonya cukup tinggi pada perempuan menopause yang sering minum manis, menurut penelitian.
Pilihan Editor: Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Muda dan Saran Pencegahannya