TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), Hanny Nilasari, mengatakan, cacar monyet atau Mpox dapat menyebabkan beragam komplikasi. Contohnya sepsis akibat demam yang menyebabkan peradangan di seluruh badan.
Ia menjelaskan pada komplikasi lokal terjadi nyeri atau gatal di area yang terinfeksi atau kulit. Bisa juga terjadi kelainan menelan jika hal itu terjadi di area mulut atau daerah untuk menelan.
"Di area mata juga kadang-kadang kita ketemu ada beberapa pasien yang mempunyai kelainan di area mukosa mata. Itu juga bisa terjadi suatu infeksi yang berkepanjangan sehingga manifestasi kelainan kulitnya atau kelainan di matanya bisa menjadi suatu komplikasi yang cukup berat dan terjadi kebutaan," katanya dalam bincang “Mpox Bikin Geger WHO! Seberapa Bahaya?” yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Senin, 19 Agustus 2024.
Dia menjelaskan cacar monyet adalah penyakit yang ditularkan melalui hewan ke manusia serta antarmanusia. Manifestasinya adalah munculnya masalah kulit.
"Jadi manifestasi awal adalah kelainan kulit tetapi diawali gejala-gejala lain. Gejala lainnya berupa demam, kemudian rasa tidak enak badan, nyeri otot, dan juga ada gejala subjektif yang lain," jelasnya.
Setelah itu muncul kelainan kulit yang hampir mirip dengan masalah kulit lain sehingga terkadang orang tidak terlalu sadar atau mengenali penyakit tersebut. Dia mengatakan pada kasus kelainan yang sangat berat, yakni komplikasi syok sepsis, infeksi sangat berat menyerang seluruh tubuh hingga sampai ke otak dan sangat mungkin berujung pada kematian.
"Tapi angka kematiannya tidak terlalu besar, hanya kurang dari 0,1 persen yang tercatat pada wabah di tahun 2022," ujarnya.
Pengaruh imunitas
Bila imunitas tubuh baik, tidak perlu cemas karena tubuh dapat melawan Mpox namun tetap harus waspada karena infeksinya bisa menjadi berat pada kondisi-kondisi khusus, terutama pada yang imunitasnya sangat rendah. Menurutnya, pencegahan lebih baik sehingga masyarakat perlu mengetahui cara-cara penularan penyakit tersebut.
Dia menyebutkan sejumlah faktor risiko, antara lain kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, pekerja kesehatan yang merawat pasien Mpox, orang-orang dengan imunitas lemah, serta lelaki yang berhubungan seks dengan sesama jenis. Karena itu, dia menekankan pentingnya hidup bersih dan sehat, menjaga imunitas yang baik dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, menerapkan pola hidup bersih, deteksi dini, membatasi jumlah pasangan seks, serta menggunakan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan.
"Kemudian saat ini Kementerian Kesehatan juga sudah mempunyai vaksin. Vaksin juga bisa diberikan pada kelompok yang berisiko supaya tidak terinfeksi," paparnya.
Pilihan Editor: 4.450 Dosis Vaksin Disiapkan Kemenkes untuk Tangkal Cacar Monyet