Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seberapa banyak Anda menonton televisi? Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental.

Dikutip dari Medical Daily, Selasa 27 Agustus 2024, sebuah studi baru mengungkapkan bagaimana menonton televisi, aktivitas rekreasi umum dan bentuk penggunaan layar yang populer, mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular pada dewasa muda.

Studi tersebut menunjukkan bahwa setiap jam tambahan menonton TV dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 26 persen pada dewasa muda.

Studi sebelumnya telah meneliti bagaimana menonton televisi mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular, tetapi sebagian besar fokus pada orang dewasa paruh baya dan usia lanjut serta memiliki periode tindak lanjut yang relatif singkat.

Penelitian terbaru ini adalah studi berskala besar yang melibatkan lebih dari 4 ribu dewasa muda antara usia 18 dan 30 tahun, untuk memperkirakan risiko jangka panjang dari menonton televisi terhadap serangan jantung, gagal jantung, dan stroke, para peneliti mengikuti peserta selama 30 tahun.

Hasil yang dipublikasikan di Journal of General Internal Medicine menunjukkan bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu menonton TV di usia awal 20-an memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kardiovaskular ini di kemudian hari.

Setiap jam tambahan menonton TV setiap hari pada usia 23 tahun meningkatkan risiko mengembangkan penyakit jantung koroner sebesar 26 persen dan kejadian penyakit kardiovaskular sebesar 16 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan untuk setiap jam tambahan menonton TV harian setiap tahun, risikonya meningkat lebih tinggi: 55 persen untuk penyakit jantung koroner, 58 persen untuk stroke, dan 32 persen untuk penyakit kardiovaskular.

Menurut temuan studi, masa dewasa muda adalah "jendela penting untuk intervensi dalam kebiasaan menonton televisi untuk mencegah hasil kardiovaskular yang buruk. "Dalam studi kohort prospektif ini, menonton televisi yang lebih banyak di masa dewasa muda dan peningkatan tahunan dalam menonton televisi selama paruh baya dikaitkan dengan kejadian penyakit kardiovaskular dini, terutama penyakit jantung koroner. Masa dewasa muda serta perilaku selama paruh baya mungkin merupakan periode penting untuk mempromosikan pola perilaku menonton televisi yang sehat," tulis para peneliti.

"Temuan kami menunjukkan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan dewasa muda untuk menonton layar dapat secara signifikan mempengaruhi risiko mereka mengembangkan kondisi jantung serius di kemudian hari," kata penulis utama studi Dr. Jason Nagata dalam rilis berita.

Waktu layar yang lebih banyak dapat menggantikan aktivitas penting seperti tidur dan aktivitas fisik. Ini menekankan pentingnya mempromosikan kebiasaan layar yang sehat sejak dini untuk mencegah penyakit jantung dan stroke di masa depan, tambahnya.

Pilihan Editor: Menonton Film Bersama Pasangan, Apakah Bermanfaat Menambah Keharmonisan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

1 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

6 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.


Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

6 hari lalu

Gitaris Queen, Brian May beraksi dalam konser perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth di London, Inggris, 4 Juni 2022. Sejumlah musisi turut memeriahkan konser perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II yang digelar di depan Buckingham Palace. Alberto Pezzali/Pool via REUTERS
Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke ringan seperti yang dialami gitaris Brian May dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya.


Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

7 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

Obat statin diberikan kepada pasien penderita penyakit kardiovaskular.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

10 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

10 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

10 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


6 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Masalah Jantung

14 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
6 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Masalah Jantung

Orang sering berpikir pola makan mereka sehat tapi mengalami masalah jantung. Selain pola makan, berikut kebiasaan yang berbahaya buat jantung.


Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

14 hari lalu

Ilustrasi MSG. Shutterstock
Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.


Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

16 hari lalu

FPC. Utang Tidur. shutterstock.com
Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Orang yang banyak tidur di akhir pekan didapati berisiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, begitu menurut peneliti Cina.