Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Reporter

image-gnews
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada dua jenis stroke, yakni stroke iskemik yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah dan stroke hemoragik yang terjadi ketika pembuluh darah pecah. Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi multidisiplin berperan penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke, keadaan darurat medis yang terjadi karena aliran darah ke bagian otak terganggu.

"Mobilisasi dini dalam waktu 48 jam setelah stroke telah terbukti meningkatkan hasil secara signifikan dengan mendorong neuroplastisitas dan mencegah komplikasi seperti trombosis vena dalam, pneumonia, dan luka tekan. Selain itu, latihan berulang melakukan tugas-tugas dan aktivitas sehari-hari tertentu mendorong pemulihan fungsional pada penyintas stroke," kata Dr. Vijay Battina, Kepala Pusat Atharv Ability, pusat rehabilitasi neurologis di Hyderabad, India, dikutip dari Hindustan Times.

Ia menjelaskan selain berfokus pada rehabilitasi fisik, rehabilitasi pascastroke juga melibatkan penanganan tantangan emosional dan psikologis pasien stroke dan orang yang merawatnya. Sesi fisioterapi sering kali menggabungkan strategi motivasi dan penetapan tujuan untuk meningkatkan kesehatan mental pasien dan meningkatkan kepercayaan diri.

Battina menekankan pentingnya perawat dan tenaga kesehatan profesional mengadvokasi upaya rehabilitasi dini dan konsisten untuk memastikan hasil terbaik bagi penyintas stroke. Dr. Vinaya Bhandari, konsultan neurologi dan spesialis neuromuskular di Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Jaslok di Mumbai, mengatakan sangat penting untuk mengenali gejala stroke sejak dini untuk meminimalkan risiko kerusakan otak. 

"Dalam hal stroke, setiap detik sangat berarti. Intervensi medis segera dan/atau intervensi neurovaskular dapat mengurangi dampak stroke secara drastis," jelasnya.

Pentingnya rehabilitasi
Gejala stroke meliputi mati rasa/kesemutan tiba-tiba, terutama pada satu sisi tubuh, kebingungan, masalah mendadak pada penglihatan atau keseimbangan, serta kesulitan menelan dan berbicara secara tiba-tiba. Bhandari menjelaskan rehabilitasi adalah bagian penting pemulihan yang harus dimulai segera setelah pasien stabil untuk membantu para penyintas membangun kembali kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Proses ini sangat individual, tergantung pada tingkat keparahan stroke dan area otak yang terkena. Biasanya melibatkan pendekatan multidisiplin, termasuk terapi fisik untuk memulihkan gerakan dan kekuatan, terapi okupasi untuk mempelajari kembali aktivitas sehari-hari, dan terapi wicara untuk mengatasi kesulitan komunikasi," paparnya.

Dia mengatakan pemulihan stroke adalah perjalanan panjang yang butuh tekad dan dukungan tepat. Namun, rehabilitasi dini dan konsisten dapat menimbulkan perbaikan signifikan pada pasien.

"Semakin cepat rehabilitasi, semakin baik peluang mendapatkan kembali kemampuan yang hilang dan meningkatkan hasil keseluruhan," ujarnya.

Ia mengatakan memahami gejala stroke, segera mencari perawatan medis, dan berkomitmen pada program rehabilitasi yang komprehensif merupakan langkah-langkah utama menuju pemulihan yang menawarkan harapan dan kualitas hidup yang lebih baik bagi penyintas.

Pilihan Editor: Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

9 hari lalu

Gitaris Queen, Brian May beraksi dalam konser perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth di London, Inggris, 4 Juni 2022. Sejumlah musisi turut memeriahkan konser perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II yang digelar di depan Buckingham Palace. Alberto Pezzali/Pool via REUTERS
Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke ringan seperti yang dialami gitaris Brian May dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya.


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

10 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

12 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

12 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

22 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

33 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

Banyak pasien gangguan irama jantung di Indonesia masih usia produktif atau 40-65 tahun, paka ungkap dampaknya.


Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

34 hari lalu

Ilustrasi stroke. dailymail.co.uk
Pakar Ungkap Kaitan Kelainan Irama Jantung dan Stroke

Pakar mengatakan penderita kelainan irama jantung atau atrial fibrilasi berisiko lima kali lipat terserang stroke iskemik atau sumbatan.


Macam Masalah Kesehatan Akibat Kesepian dan Tak Bergaul, Termasuk Penyakit Jantung

35 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Macam Masalah Kesehatan Akibat Kesepian dan Tak Bergaul, Termasuk Penyakit Jantung

Kesepian dan kurangnya interaksi sosial berisiko pada sejumlah masalah kesehatan serius, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan Alzheimer.


Latihan Rutin Bantu Pulihkan Fungsi Tubuh setelah Stroke

37 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Latihan Rutin Bantu Pulihkan Fungsi Tubuh setelah Stroke

Pakar mengatakan penanganan stroke yang paling penting setelah pengobatan medis adalah mengembalikan fungsi tubuh dengan latihan rutin.