TEMPO.CO, Jakarta - Menghabiskan beberapa menit di bilik sauna memang menyenangkan dan bisa membantu meredakan kepenatan dan stres akibat kegiatan sehar-hari. Anda juga bisa menambah relaksasi dengan membaca buku atau mendengarkan musik sambil memejamkan mata seraya menikmati kehangatan dan keluarnya keringat.
Sauna umum ditemui di pusat kebugaran, salon, dan spa, atau jika punya uang lebih bisa membuat sendiri di rumah. Meski menawarkan manfaat kesehatan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat sauna.
Baca juga:
Manfaat sauna
Ada beberapa manfaat sauna bagi kesehatan. "Baik sauna uap maupun kering bermanfaat bagi kondisi pernapasan, kesehatan kardiovaskular, dan demensia," jelas Dr. Brooke Jeffy, dermatolog di Scottsdale, Arizona, kepada Fox News Digital.
"Sauna juga membantu melemaskan otot yang tegang dan memperbaiki sirkulasi darah di kulit. Baik sauna uap maupun inframerah berdampak baik pada tekanan darah. Sauna inframerah bisa membantu menurunkan berat badan bila dikombinasikan dengan olahraga dan pemulihan otot," tambahnya.
Berapa lama yang disarankan?
Perhatikan waktu, berapa lama sebaiknya berada dalam bilik sauna. Kebanyakan tempat sauna menyediakan jam dinding sehingga tak perlu mengecek waktu di ponsel, yang bisa berisiko merusak perangkat karena terlalu panas.
"Lama maksimal yang dianjurkan 15-20 menit. Sauna inframerah bisa digunakan lebih lama, sekitar 20-40 menit," saran Jeffry.
Risiko penggunaan sauna
Meski bermanfaat bagi kesehatan, ada juga risiko yang harus diperhatikan bila rutin sauna, termasuk dehidrasi, heat exhaustion, dan stroke, kata Jeffry. Bawa sebotol air ke dalam bilik untuk mencegah dehidrasi. Jika jarang sauna, tambahkan panas secara bertahap agar tubuh bisa menyesuaikan diri secara perlahan. Jangan gunakan sauna bila sedang hamil, sakit, gampang pusing.
"Anda juga tidak disarankan sauna bila baru terkena serangan jantung, riwayat angina, stenosis aorta, atau gagal jantung kongestif," pesan Jeffry.
Pilihan Editor: Cegah Mpox dengan Selalu Menjaga Pola Hidup Bersih
