Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAneurisma otak merupakan penonjolan bagian pembuluh darah atau pelebaran dinding pembuluh darah. Spesialis saraf konsultan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Jakarta, Beny Rilianto, meminta pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, untuk melakukan pemeriksaan secara rutin. 

Menurutnya, keturunan merupakan faktor risiko kuat pada aneurisma otak sehingga skrining atau pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya aneurisma otak tidak cukup hanya sekali tetapi harus beberapa kali dalam kurun waktu tertentu.

“Untuk mengevaluasi tidak cukup sekali. Apalagi ketika belum ada gejala dan pasien masih muda. Tidak menjamin pada saat dia periksa (pertama kali) tidak ada aneurisma. Mungkin ada, dia sudah punya bakat, tapi tonjolan baru membesar beberapa tahun kemudian,” jelas Beny.

Ia menggambarkan aneurisma seperti balon yang semakin lama semakin membesar hingga mencapai diameter tertentu dan kemungkinan akan pecah seiring waktu. Apabila salah satu anggota keluarga sedarah pernah menderita aneurisma berjenis ruptur atau pecah, tingkat risiko mengalami penyakit tersebut mencapai 10 persen.

Merujuk pada berbagai literatur, Beny mengatakan kasus aneurisma yang dialami orang Indonesia bisa jadi berbeda dari orang Eropa atau negara-negara lain. Pada beberapa kasus, aneurisma dengan diameter kecil pun sudah pecah. Ada pula aneurisma yang cukup besar namun tidak pecah.

“Jadi banyak faktor yang salah satunya itu genetik. Genetik memang di luar kendali kita. Jadi, kita hanya bisa mengontrol faktor risiko yang lain, salah satu cara untuk mencegah aneurisma,” ujarnya.

Beny mengingatkan untuk berhati-hati apabila ada anggota keluarga yang tiba-tiba mengalami nyeri kepala hebat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Gejala ini bisa dicurigai sebagai aneurisma yang pecah. Dia mengatakan aneurisma otak yang pecah harus bisa ditangani dalam waktu 24 jam pertama. Jika tidak, kondisi tersebut dapat menimbulkan kecacatan yang tinggi, bahkan mengancam nyawa atau menyebabkan kematian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ragam tindakan penanganan
Untuk aneurisma otak yang pecah, dokter akan melakukan tindakan pembedahan yang disebut clipping dengan menjepit pembuluh darah. Opsi lain yaitu coiling atau memasang kumparan di lokasi aneurisma. Pada prinsipnya, kedua tindakan ini sama-sama bertujuan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma.

“Untuk aneurisma yang tidak pecah kita mungkin tidak perlu tindakan yang sesegera mungkin. Tapi kita harus tahu beberapa kondisi di aneurisma tersebut yang mempunyai tingkat risiko pecah yang berbeda-beda,” papar Beny.

Apabila aneurisma belum pecah, ia menjelaskan dokter harus meninjau kasus demi kasus serta mempertimbangkan faktor usia usia, komorbid, hingga tingkat potensi ruptur dan morfologi aneurisma sebelum benar-benar melakukan tindakan atau tata laksana.

“Morfologi aneurisma juga menentukan pendekatan terapi yang tepat, apakah dengan pembedahan atau dengan tindakan kateter (coiling). Kalau usianya sudah tua, lebih tepat mungkin dengan kateterisasi walaupun semua usia bisa kedua prosedur tersebut. Di sinilah pentingnya diskusi dengan tim, apakah tindakan yang paling tepat untuk pasien,” tandasnya.

Pilihan Editor: Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

10 hari lalu

Ilustrasi perdarahan otak. Pixabay
Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Aneurisma otak disebabkan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berisiko mengalami pecah.


Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

20 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Peneliti dari Universitas Cornell, dalam studinya, menemukan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur ulang memori.


1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

23 hari lalu

Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com
1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

Satu dari lima orang yang mengalami koma mungkin kesadarannya berada dalam kondisi seperti 'terkunci'.


Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

24 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

Saat keluarga memiliki demensia, seseorang kerap bingung dan tidak dapat menghadapinya dengan baik.


Sebab Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar

27 hari lalu

Musisi Jazz Musa Manzini memainkan gitarnya selama operasi otak untuk membantu para dokter memantau gerakan jarinya.[www.iol.co.za]
Sebab Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar

Metode operasi otak dengan pasien dalam keadaan sadar dan terjaga dipilih untuk menangani beberapa kondisi otak, seperti tumor otak. Ini alasannya.


DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

36 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
DBS, Cara Modern Penanganan Pasien Penyakit Parkinson

Pengobatan Parkinson saat ini ada metode operasi DBS atau pemasangan cip di otak pasien yang dapat mengurangi efek penyakit.


Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

49 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
Peneliti Virginia Tech Kaji Pengendalian Nyamuk Melalui Pembiakan Genetik

Peneliti dari Virginia Tech sedang mengkaji pengendalian nyamuk melalui pembiakan secara genetik.


12 Rekomendasi Metode Latihan Otak untuk Meningkatkan Daya Ingat

56 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
12 Rekomendasi Metode Latihan Otak untuk Meningkatkan Daya Ingat

Berikut adalah beberapa rekomendasi metode latihan otak yang dapat meningkatkan daya ingat.


Pakar Ungkap Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

17 Juli 2024

Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Pakar Ungkap Faktor Risiko Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan

Sejumlah faktor risiko jadi penyebab bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan, termasuk faktor genetik dan penggunaan obat-obatan.