Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi perdarahan otak. Pixabay
Ilustrasi perdarahan otak. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAneurisma otak adalah kondisi serius dan perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, terutama jika pecah. Spesialis saraf di di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mahardjono Jakarta, Beny Rilianto, menjelaskan aneurisma otak merupakan penyakit akibat pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berisiko mengalami ruptur atau pecah.

"Jadi aneurisma ini analoginya adalah balon yang semakin lama semakin membesar sehingga akan mencapai batas tertentu dan sangat mungkin seiring waktu menjadi ruptur atau pecah," katanya pada gelar wicara daring, Kamis, 24 September 2024.

Ia menjelaskan aneurisma otak berbahaya karena dapat menyebabkan pendarahan subarachnoid, bentuk stroke yang ditandai sakit kepala hebat dan penurunan kesadaran. Faktor risiko aneurisma meliputi genetika, hipertensi, konsumsi alkohol, merokok, dan kondisi sindrom tertentu seperti sindrom Ehlers-Danlos. Wanita lebih berisiko mengalaminya dibanding pria dengan rasio sekitar dua banding satu.

Dua kelompok aneurisma otak
Secara umum, aneurisma otak terbagi dalam dua kelompok utama, yakni aneurisma yang pecah (ruptur) dan yang tidak pecah (nonruptur). Aneurisma yang pecah dapat menyebabkan pendarahan subarachnoid yang sering ditandai sakit kepala hebat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gejala lain meliputi gangguan kesadaran dan penurunan fungsi otak yang signifikan, menjadikannya keadaan darurat medis yang perlu penanganan segera.

Sekitar 85 persen kasus pendarahan subarachnoid disebabkan aneurisma pecah sementara sisanya karena faktor lain. Sementara itu, aneurisma yang tidak pecah umumnya tidak menimbulkan gejala sehingga beberapa orang memiliki aneurisma otak tanpa pernah menyadarinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Untuk aneurisma yang tidak pecah ini, beberapa kasus memang tidak ada gejala kalau aneurisma belum pecah. Namun, ada beberapa kondisi jika aneurismanya ini terletak pada area-area tertentu di otak, dia bisa mengakibatkan muncul gejala karena akibat efek desakan dari aneurisma. Walaupun belum tentu pecah, beberapa kasus yang paling sering adalah gangguan pada gerakan bola mata," ungkapnya.

Dalam banyak kasus, aneurisma baru terdeteksi melalui pencitraan medis seperti neuroimaging, yang membantu dokter mengidentifikasi potensi risiko dan menentukan langkah penanganan lebih lanjut.

Pilihan Editor: Memahami Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Besar dan Penanganannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

2 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung


Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi serangan jantung (pixabay.com)
Beda CT Scan dan Kateterisasi untuk Ketahui Masalah Jantung

CT scan dan katerisasi jantung bisa dilakukan untuk mendeteksi masalah jantung lebih awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat. Apa bedanya?


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

9 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

11 hari lalu

Ilustrasi anak biduran. kidsallergy.co.za
Gejala Radang Pembuluh Darah di Tungkai Bawah Terkait Autoimun

Bercak merah di tungkai bawah bisa merupakan gejala radang pembuluh darah kecil, salah satu kondisi autoimun tersering pada anak.


6 Kondisi Pasien yang Bisa Ditangani dengan Bedah Jantung Minimal Invasif

13 hari lalu

Ilustrasi Bedah/freepik
6 Kondisi Pasien yang Bisa Ditangani dengan Bedah Jantung Minimal Invasif

Bedah Jantung Minimal Invasif membutuhkan pelatihan dan sertifikasi karena menggunakan teknik yang memerlukan keahlian khusus dari dokter operator.


Memahami Keunggulan Operasi Jantung MInimal Invasif

13 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Memahami Keunggulan Operasi Jantung MInimal Invasif

Operasi jantung minimal invasif adalah prosedur yang dilakukan melalui satu atau lebih sayatan kecil di tubuh, berbeda dari operasi jantung terbuka.


Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

20 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Studi: Tidur Menyegarkan Otak, Memberi Ruang bagi Memori Baru

Peneliti dari Universitas Cornell, dalam studinya, menemukan bahwa tidur berperan penting dalam mengatur ulang memori.


1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

23 hari lalu

Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com
1 dari 5 Pasien Koma Bisa Jadi Masih Sadar tapi 'Terkunci'

Satu dari lima orang yang mengalami koma mungkin kesadarannya berada dalam kondisi seperti 'terkunci'.


Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

24 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

Saat keluarga memiliki demensia, seseorang kerap bingung dan tidak dapat menghadapinya dengan baik.