Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menghadapi Lansia yang Mengalami Demensia

image-gnews
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok lansia atau berusia di atas 65 tahun berisiko mengalami demensia. Kelompok lansia kerap mengalami penurunan ingatan yang menjadi tanda demensia. Kondisi ini bukan hanya tentang kehilangan ingatan, melainkan dapat memengaruhi cara berbicara, berpikir, merasakan, dan berperilaku. Namun, demensia bukan menjadi bagian alami dari penuaan. 

Demensia adalah sindrom yang terkait dengan penurunan fungsi otak ketika sedang berlangsung. Demensia dapat dialami oleh seseorang karena penyebab yang berbeda. Demensia juga memiliki jenis yang beragam. Salah satu jenis demensia adalah penyakit Alzheimer yang umum dialami lansia. 

Saat keluarga memiliki demensia, seseorang kerap bingung dan tidak dapat menghadapinya dengan baik. Namun, ada cara untuk menyesuaikan perilaku demensia sehingga dapat dihadapi dengan baik. Berikut cara yang bisa dilakukan saat menghadapi penderita demensia.

1. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Penderita demensia akan merasa semakin sulit berkomunikasi dengan jelas karena melupakan bagian percakapan atau mudah gelisah dan bingung. Terdapat beberapa keterampilan utama ketika berkomunikasi dengan penderita demensia, yaitu:

  • Menyampaikan suasana hati yang positif selama interaksi.
  • Meminimalkan gangguan dengan menghindari kebisingan dan duduk setinggi mata sambil mempertahankan kontak mata.
  • Berbicara dengan tenang dan jelas menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.
  • Mengalihkan perhatian atau topik lain ketika penderita demensia gelisah dalam percakapan.
  • Mengingatkan kenangan indah.

2. Menjadi Fleksibel dan Penuh Kasih

Lansia yang mengalami demensia akan mengalami perubahan perilaku menantang bagi seseorang untuk mengelolanya. Akibatnya, seseorang penting untuk tidak mencoba melawan mereka karena dapat dibalas dengan perlawanan. Saat dihadapkan dengan perilaku yang menantang, seseorang dapat mencoba beberapa hal berikut:

  • Tetap sabar dan penyayang.
  • Memahami bahwa perilaku tersebut memiliki tujuan dan menunjukkan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
  • Memahami bahwa perilaku memiliki pemicu suatu hal, seperti waktu tertentu atau perubahan dalam lingkungan.
  • Fleksibel dan paham perlu penerapan strategi berbeda setiap hari.
  • Menghubungi dokter, jika lansia yang demensia bertindak berbeda atau agresif karena dapat menunjukkan kesakitan, reaksi terhadap obat, atau tidak nyaman.

3. Mengelola Frustasi

Merawat lansia yang demensia membutuhkan fleksibilitas, ketahanan, dan kesabaran. Akibatnya, seseorang penting untuk mengelola frustasi, tetapi tidak berarti tidak peduli. Berikut adalah tips untuk mengelola frustasi, yaitu:

  • Belajar memperhatikan tanda-tanda peringatan frustasi, seperti sesak napas, sakit kepala, makan berlebihan, atau peningkatan konsumsi alkohol.
  • Menenangkan diri secara fisik, seperti meditasi atau mendengarkan musik.
  • Mengenali pola pikir negatif yang berlebihan atau mengabaikan hal positif dalam suatu situasi. 

4. Meminta Bantuan Orang Lain

Seseorang juga dapat menemukan bantuan untuk lansia yang mengalami demensia dengan meminta bantuan dari orang lain. Sebab, memiliki bantuan ekstra dapat membantu lansia yang menderita demensia dengan baik. Adapun beberapa bantuan bagi penderita demensia meliputi pendamping untuk kegiatan rekreasi, perawat, tim yang mengurus rumah tangga, dan pengasuh untuk mengatasi masalah medis.

NHS.UK | MEDICAL NEWS TODAY

Pilihan Editor: Sebab Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

2 hari lalu

Ilustrasi pijat. Freepik.com/@jcomp
Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

Pijat geriatri merupakan terapi khusus untuk orang lanjut usia atau lansia


Pasutri Lansia di Tangerang Ditemukan Tewas dalam Rumah Terkunci, Misteri Luka Tusuk dan Surat Wasiat

3 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Pasutri Lansia di Tangerang Ditemukan Tewas dalam Rumah Terkunci, Misteri Luka Tusuk dan Surat Wasiat

Pasangan suami istri lanjut usia ditemukan tewas dalam rumah yang terkunci di Cipondoh, Tangerang. Ada luka tusuk dan surat wasiat


Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Cegah Kerusakan Otak dengan Menghindari Kebiasaan Ini

Paparan berulang terhadap waktu layar, pola makan tidak sehat, kurang tidur mengganggu perkembangan kognitif, terkadang menyebabkan kerusakan otak.


Lama Menghilang, Seorang Lansia di Bekasi Akhirnya Ditemukan Tinggal Kerangka di Lahan Kosong

5 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Lama Menghilang, Seorang Lansia di Bekasi Akhirnya Ditemukan Tinggal Kerangka di Lahan Kosong

Kerangka manusia ditemukan di lahan kosong usai kebakaran di Bekasi. Diidentifikasi sebagai Nedi, lansia yang telah lama dilaporkan hilang.


Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

6 hari lalu

Ilustrasi pendarahan otak. Pexels/Anna Shvets
Pentingnya Periksa Rutin pada Orang dengan Riwayat Keluarga Aneurisma Otak

Pemilik riwayat keluarga aneurisma otak, apalagi jenis ruptur atau pecah, diminta untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.


Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

7 hari lalu

Ilustrasi perdarahan otak. Pixabay
Pakar Saraf Jelaskan Penyebab Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Aneurisma otak disebabkan pelebaran atau penonjolan pembuluh darah otak akibat melemahnya dinding pembuluh darah dan berisiko mengalami pecah.


Setelah Umur 30, Fungsi Organ Tubuh Turun 1 Persen Setiap Tahun

8 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Setelah Umur 30, Fungsi Organ Tubuh Turun 1 Persen Setiap Tahun

Setelah usia 30 tahun, fungsi organ tubuh akan menurun sekitar 1 persen. Artinya, di usia 60 tahun ada 30 persen fungsi tubuh yang menurun.


Paus Fransiskus Lakukan Perjalanan di Usia 87 Tahun, Ini Tips Wisata dengan Lansia

8 hari lalu

Paus Fransiskus saat tiba di Jakarta, 3 September 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Paus Fransiskus Lakukan Perjalanan di Usia 87 Tahun, Ini Tips Wisata dengan Lansia

Warga lanjut usia (lansia) tentu bisa melakukan perjalanan panjang seperti yang dilakukan Paus Fransiskus. Simak tips wisata dengan lansia


4 Rekomendasi Aktivitas yang Dapat Dilakukan Oleh Pengidap Demensia

10 hari lalu

Ilustrasi demensia. Pexels/Nilov
4 Rekomendasi Aktivitas yang Dapat Dilakukan Oleh Pengidap Demensia

Aktivitas di rumah bagi penderita demensia tidak harus di tempat statis. Bahkan menambahkan beberapa aktivitas fisik dapat meningkatkan kesejahteraan.


Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

11 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

Olahraga dapat menjadi alat untuk membangun ketahanan terhadap perubahan yang terjadi ketika masa menopause.