TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pentingnya perencanaan transportasi melihat dampak lingkungan. "Perencanaan transportasi masa depan harus memperhitungkan dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 7 September 2024.
Ma'ruf Amin membuka kegiatan Hub Space pada 6 September lalu. Ia mengatakan kegiatan yang berlangsung di JiExpo ini mencerminkan komitmen yang kuat untuk menghadirkan sistem transportasi yang efisien, modern, inklusif, dan terintegrasi. "Pemerintah daerah bertanggung jawab mulai dari perencanaan, pengelolaan, hingga pengendalian kemacetan. Menghadapi ragam tantangan di sektor transportasi yang semakin kompleks tersebut,” kata Ma’ruf.
Ia pun mengatakan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memajukan transportasi dan konektivitas di Indonesia. Selain soal transportasi ramah lingkungan, Ma'ruf Amin juga berpesan agar moda transportasi bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Serta tidak lupa untuk menerapkan penggunaan teknologi agar moda transportasi bisa lebih efisien dan bermanfaat bagi masyarakat. "Transportasi publik harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan tarif yang sesuai. Penggunaan aplikasi digital dalam sistem transportasi cerdas harus semakin diperluas," katanya.
Seperti dilansir laman resmi Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian Perhubungan bptj.dephub.go.id, ada beberapa upaya yang sudah dilakukan dalam meningkatkan transportasi dengan melihat dampak lingkungan. Salah satunya adalah program peningkatan diversifikasi bahan bakar ramah lingkungan yang berbasis energi baru terbarukan, mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi melalui pembatasan usia kendaraan, pengendalian kepemilikan kendaraan pribadi, dan penyelenggaraan hari bebas kendaraan atau car free day.
Strategi lain yang dilakukan dalam mengembangkan transportasi perkotaan ramah lingkungan adalah dengan melakukan program penggunaan kendaraan listrik dan gas, serta meningkatkan penggunaan kendaraan tidak bermotor, dan membangun fasilitas berjalan kaki dan bersepeda.
Penyediaan fasilitas berjalan kaki dan bersepeda dikembangkan dalam bentuk penyediaan sarana bike sharing di halte dan stasiun, dan pembangunan jalur pejalan kaki dan pesepeda di Central Bussiness District (CBD), kawasan TOD, dan pada akses dari dan menuju simpul transportasi. Khusus fasilitas pesepeda, pembangunannya dilakukan juga di sepanjang jalan nasional.
Sebagai bagian dari sistem transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan, berjalan kaki dan bersepeda dapat berfungsi sebagai sarana tranportasi first mile dan last mile. Istilah ini merujuk pada alat transportasi yang mengantarkan pengguna angkutan umum dari atau menuju simpul-simpul transportasi, seperti terminal atau stasiun. Hanya saja, jarak menuju simpul-simpul transportasi itu harus dapat dijangkau secara wajar bagi pejalan kaki dan pesepeda. Dalam RITJ, akses jalan kaki ke angkutan umum harus tersedia dengan jarak maksimal 500 meter.
Selain memiliki fungsi transportasi, berjalan kaki dan bersepeda juga bermanfaat bagi kesehatan. Kedua aktivitas tersebut juga dapat memberi kontribusi positif terhadap lingkungan, karena dapat mengurangi polusi yang lazim dihasilkan oleh penggunaan kendaraan bermotor.
Menteri Perhubungan Budi Karya dalam kegiatan Hub Space mengatakan Kementeriannya telah berupaya rehabilitasi ratusan pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia, membangun puluhan bandara, dan membuat rel ganda untuk moda transportasi kereta. Timnya pun telah membangun 45 Proyek Strategis Nasional (PSN), 193 pembangunan rehabilitasi pelabuhan-pelabuhan yang di ujung Utara Indonesia, ujung Selatan, ujung Barat, Timur kita lakukan. "(Kami juga) Membangun lebih dari 25 bandara, membangun 157 terminal-terminal di seluruh Indonesia dan 80 program kereta api,” ujar Budi Karya.
Dalam hal transportasi kereta api, timnya pun telah membangun rel ganda atau membangun rel double-double trek di sekitar Jawa Bogor Depok Tangerang dan Bekasi. Dia mengatakan pembangunan tersebut membuat jarak tempuh antar daerah menjadi lebih cepat. Sehingga mobilitas warga pun terbantu. “Sehingga di satu sisi Jakarta-Surabaya yang tadinya 10 jam sekarang menjadi 8 jam. Jakarta-Solo yang tadinya 8 jam sekarang 6 jam. Ini menjadi kecenderungan masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api sebagai alternatif,” tuturnya.
Budi Karya mengajak pemerintah daerah untuk bersama menghadirkan transportasi yang terjangkau, nyaman, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. "Ditandai bagaimana pemerintah konsisten membangun Kapal Perintis di Indonesia bagian Timur. Membangun Kapal Tol laut, membangun Kapal Ternak, membangun jembatan udara untuk ketinggian baik di Papua, Sulawesi, maupun di Kalimantan maupun Sumatera,” katanya.
Pilihan Editor: Studi: Mobil Klasik Jauh Lebih Ramah Lingkungan Ketimbang Mobil Listrik