Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengasuhan adalah kunci untuk menangani kekerasan dalam keluarga. Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti Sulistyaningrum.

“Kalau kaitannya dengan berbagai kekerasan yang banyak melibatkan anak, banyak isu yang muncul sekarang ini. Kata kuncinya itu ada di pengasuhan sebenarnya. Kemudian, pengasuhan ini mengalami kendala dengan berbagai alasan, misalnya kedua orang tua terpaksa harus bekerja karena masalah ekonomi. Jadi, masih banyak orang tua yang mungkin tidak paham bagaimana mengasuh anak,” katanya di Jakarta Pusat, Senin, 30 September.

Ia menegaskan kesiapan dalam membangun keluarga termasuk isu penting untuk diperhatikan seluruh kementerian dan lembaga. Kemenko PMK pun sedang mendorong nota kesepahaman (MoU) dengan enam kementerian lembaga. Itu ada Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Tenaga Kerja untuk memperkuat bimbingan perkawinan.

Kolaborasi lintas lembaga
Menurut Woro, penguatan bimbingan perkawinan dan layanan konseling keluarga terus dilakukan dengan kolaborasi lintas lembaga sebagai solusi konkret untuk meningkatkan kualitas pengasuhan dalam keluarga. “Salah satunya KPPPA punya Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga). Ini sebagai contoh saja bagaimana di dalam Puspaga itu juga memberikan layanan konseling pada keluarga supaya kalau ada yang bermasalah bisa dikomunikasikan dan kemudian didiskusikan solusi dan lain sebagainya. Ini adalah bentuk-bentuk yang kita lakukan supaya memperkuat bagaimana kalau kita bicara tentang pengasuhan ini,” paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga menjelaskan pentingnya menggerakkan komunitas melalui perlindungan terpadu berbasis masyarakat. “Ini kita sudah punya program yakni perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat, di mana kita menempatkan focal point-focal point (tokoh) di tingkat komunitas untuk menggerakkan masyarakat kalau diindikasikan ada keluarga atau pihak-pihak yang rentan, apakah itu menghadapi kekerasan atau apapun namanya, itu seharusnya segera bisa ditindaklanjuti atau dilaporkan,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 harus dilandasi sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, berdaya saing, dan berakhlak mulia yang dimulai dari keluarga. “Keluarga harus berkualitas dan memiliki ketahanan supaya kita bisa menuju Indonesia Emas 2045 karena keluarga itu di dalamnya ada individu-individu yang harus kita bangun kualitasnya dan kita kuatkan dari sisi kelembagaan serta lingkungannya supaya kita bisa menjadi Indonesia yang lebih maju lagi,” tegasnya.

Pilihan Editor: Psikolog Bagi Tips agar Anak Tak Jadi Korban Perundungan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog Jika Pelajar Alami Kekerasan di Sekolah

14 jam lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Saran Psikolog Jika Pelajar Alami Kekerasan di Sekolah

Pelajar diminta segera mencari bantuan apabila mengalami kekerasan di sekolah. Salah satunya dengan melapor ke TPPK.


Polisi Dalami Peran Aktor Intelektual dan Dugaan Imbalan Pembubaran Diskusi di Kemang

19 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 12 September 2024. TEMPO/Dani Aswara
Polisi Dalami Peran Aktor Intelektual dan Dugaan Imbalan Pembubaran Diskusi di Kemang

Salah satu tersangka pembubaran diskusi di Kemang, FEK, mengaku menerima perintah untuk membubarkan acara diskusi sehari sebelum acara berlangsung.


4 Destinasi Liburan Keluarga di Thailand

1 hari lalu

Wat Arun, Bangkok, Thailand. Unsplash.com/Nino Steffen
4 Destinasi Liburan Keluarga di Thailand

Thailand menawarkan beragam aktivitas menyenangkan bersama keluarga


Proyek Geothermal, Koalisi Masyarakat Poco Leok Tuntut Polisi dan PLN Setop Kekerasan

1 hari lalu

Suasana aksi yang dilakukan Koalisi Masyarakat Peduli Poco Loak di Mabes Polri, Senin 7 Oktober 2024. Aksi ini merupakan protes terhadap kekerasan yang diterima oleh Masyarakat Poco Loak dalam menolak proyek geothermal pada 1 dan 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Proyek Geothermal, Koalisi Masyarakat Poco Leok Tuntut Polisi dan PLN Setop Kekerasan

Masyarakat Poco Leok mendapatkan kekerasan fisik saat melakukan aksi protes penolakan proyek perluasan Geothermal pada 2 Oktober 2024 lalu.


Peran 2 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Kemang, Pukul Satpam hingga Rusak Barang

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat menghadiri konferensi pers ikhwal identifikasi temuan 7 jenazah di Kali Bekasi, di RS Polri Kramat Jati, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A.
Peran 2 Tersangka Baru Pembubaran Diskusi Kemang, Pukul Satpam hingga Rusak Barang

Dalam pembubaran diskusi di Kemang, YS bertindak dalam perusakan barang. Sedangkan pelaku lain terindikasi melakukan kekerasan fisik.


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

3 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.


KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

3 hari lalu

Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya, saat ditemui usai peluncuran Laporan Hari Bhayangkara pada Senin, 1 Juli 2024 di Jakarta Pusat. TEMPO/Amelia Rahima Sari
KontraS Catat Ada 64 Kasus Kekerasan TNI terhadap Warga Sipil dalam Setahun Terakhir

KontraS: sebanyak 64 peristiwa tersebut menyebabkan 75 orang luka-luka dan 18 orang tewas.


Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

4 hari lalu

Prajurit TNI Batalyon Infanteri (Yonif) Penyangga Daerah Rawan (PDR) saat diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus di Silang Monas, Jakarta, Selasa 2 Oktober 2024. Selain itu, Yonif PDR juga dapat membantu masyarakat dalam hal pertanian, peternakan, dan perikanan. TEMPO/Subekti
Siapa Penggagas Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua?

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut ide pembentukan lima Yonif Penyangga Daerah Rawan di Papua berasal dari Menhan Prabowo Subianto.


Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

4 hari lalu

hukuman fisik pada anak. Ilustrasi
Peneliti BRIN: Hukuman Fisik Bukan Bagian dari Pendidikan

Hukuman fisik disebut bukan bagian dari pendidikan, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.


Tiga Debt Collector di Jawa Tengah Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

5 hari lalu

Ilustrasi debt collector. Dok.TEMPO /Aditya Herlambang Putra
Tiga Debt Collector di Jawa Tengah Ditangkap, Terancam 9 Tahun Penjara

Polisi juga telah menangkap dua orang dalam kasus perampasan kendaraan oleh debt collector di Kedungmundu.