Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Gabapentin, Obat untuk Epilepsi yang Sering Disalahgunakan

Reporter

image-gnews
ilustrasi overdosis obat (Pixabay.com)
ilustrasi overdosis obat (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gabapentin adalah obat yang biasa diresepkan untuk epilepsi. Cara kerjanya dengan mengikat jenis saluran kalsium di sel-sel saraf untuk memodifikasi fungsi saraf, jelas Dr. Tom Lombardi, direktur medis neurosains di Intermountain Health di Salt Lake City, Amerika Serikat.

Gabapentin dapat mengontrol nyeri saraf tertentu dan gangguan kejang dengan cara membantu mengurangi transmisi di sistem saraf. Gabapentin biasanya diberikan dalam bentuk oral dan diminum 2-3 kali sehari, baik adalam bentuk pil atau sirup.

Apa efek sampingnya?
Beberapa efek samping gabapentin adalah mengantuk, pusing, sakit kepala, mulut kering, berat badan naik, pembengkakan di tangan, kaki, atau engkel, nyeri punggung atau persendian, dan gejala mirip flu seperti mual, demam, dan badan nyeri, menurut Sekolah Kedokteran Harvard.

Efek samping lain yang jarang terjadi tapi serius adalah ruam, gatal, kulit kuning, wajah atau tenggorokan bengkak, sulit berbicara dan menelan, perubahan daya ingat, kepribadian, dan kemampuan berkonsentrasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegunaan gabapentin
Jika digunakan sesuai aturan, gabapentin punya banyak manfaat dan kegunaan. BPOM Amerika Serikat (FDA) menyetujui obat ini untuk mengontrol dan mengobati kejang dan mengurangi jenis nyeri saraf tertentu yang disebut post-herpetic neuralgia.

Sayangnya, gabapentin sering disalahgunakan. Meski diklaim tak bikin kecanduan, obat ini bisa menyebabkan orang "melayang" dan punya efek psikologis selayaknya opium. Penggunaan berlebihan atau overdosis bisa menyebabkan kematian. Tak jarang obat yang sudah diresepkan untuk pengobatan tertentu pun disalahgunakan. Demikian dilansir dari USA Today.

Pilihan Editor: Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Obat Asam Lambung untuk Meredakan Nyeri, Wajib Ada di Rumah

16 hari lalu

Obat asam lambung. Foto: Canva
5 Obat Asam Lambung untuk Meredakan Nyeri, Wajib Ada di Rumah

Berikut daftar obat asam lambung untuk meredakan nyeri saat sakit lambung. Namun, pastikan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya, ya.


Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

20 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ciri-ciri Tekanan Darah Tinggi yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala tekanan darah tinggi atau hipertensi untuk deteksi dini penyakit jantung


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

21 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Paus Fransiskus Antarkan Pasokan Medis ke Hutan Terpencil Papua Nugini

25 hari lalu

Para siswa berpose dengan biola di Sekolah Humaniora Holy Trinity selama kunjungan Paus Fransiskus, di Baro, dekat Vanimo, Papua Nugini, 8 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Antarkan Pasokan Medis ke Hutan Terpencil Papua Nugini

Paus Fransiskus terbang jauh ke dalam hutan Papua Nugini mengunjungi umat Katolik yang tinggal di salah satu daerah paling terpencil di dunia.


Jurusan Farmasi: Obat, Apotek, dan Pengaruhnya di Kehidupan Kampus

28 hari lalu

Apoteker memeriksa paket ramuan obat tradisional Tiongkok. Dok. Tempo
Jurusan Farmasi: Obat, Apotek, dan Pengaruhnya di Kehidupan Kampus

Mahasiswa jurusan farmasi di kampus ternyata bukan cuma belajar obat dan jadi apoteker. Tapi bisa membuka berbagai peluang karier yang tak terduga.


RUU Paten Dibahas di DPR, Koalisi Khawatirkan Masa Monopoli atas Obat

31 hari lalu

Suasana rapat keputusan pembahasan RUU Pilkada dengan Badan Legislasi DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. Badan Legislasi DPR RI mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada dibawa ke rapat Paripurna untuk disahkan menjadi UU. Sebanyak delapan Fraksi DPR RI menyetujui RUU Pilkada dan hanya Fraksi PDI Perjuangan yang tak sependapat RUU tersebut dibawa ke Paripurna. TEMPO/M Taufan Rengganis
RUU Paten Dibahas di DPR, Koalisi Khawatirkan Masa Monopoli atas Obat

Indonesia AIDS Coalition (IAC) menyebut aturan yang akan memperpanjang masa monopoli adalah pada perubahan pada Pasal 4 huruf f RUU Paten.


Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

40 hari lalu

Ilustrasi pembuatan obat di pabrik. Shutterstock
Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

Apoteker menjelaskan tidak ada perbedaan yang berarti antara obat paten dan obat generik. Bahkan, keduanya memiliki kualitas yang setara.


Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari?

41 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari?

Pepaya dapat dimakan setiap hari dan bermanfaat bagi tubuh asalkan masih dalam batas wajar.


Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

43 hari lalu

Menlu Retno Marsudi Temui Wang Yi di Beijing, Bahas Pengembangan Vaksin Hingga Herbal

Menlu Retno Marsudi akan bertemu dengan Menlu Cina Wang Yi dalam pertemuan di Beijing mulai Kamis 22 Agustus 2024


Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

45 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Interaksi antara obat dan makanan bisa mengubah cara kerja obat tersebut secara drastis.