Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Menjaga Pentingnya Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

image-gnews
Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMental health atau kesehatan mental adalah kondisi mental yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuan merak, belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitas mereka. Kondisi mental yang sehat begitu penting untuk mendukung kemampuan individu dalam bersosialisasi, pengembangan pribadi, maupun komunitas. Menjaga kesehatan mental begitu penting dilakukan pada setiap individu, terutama di lingkungan kerja.

Mengutip dari World Health Organization, kesehatan mental lebih dari sekadar tidak adanya gangguan mental. Kesehatan mental ada dalam suatu kontinum yang kompleks yang dialami secara berbeda dari satu orang ke orang lain, dengan tingkat kesulitan dan tekanan yang berbeda-beda dan kemungkinan hasil sosial dan klinis yang berbeda.

Kondisi kesehatan mental meliputi gangguan mental dan disabilitas psikososial serta kondisi mental lain yang terkait dengan tekanan berat, gangguan fungsi, atau risiko melukai diri sendiri. Orang dengan kondisi kesehatan mental lebih mungkin mengalami tingkat kesejahteraan mental yang lebih rendah, tetapi hal ini tidak selalu atau tentu saja terjadi.

Selain itu, faktor psikologis dan biologi individu seperti keterampilan emosional, penggunaan zat terlarang dan genetika dapat membuat orang lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental. Kemudian, faktor dari lingkungan terhadap keadaan sosial, ekonomi, geopolitik, termasuk lingkungan kerja yang tidak menguntungkan, kemiskinan, kekerasan, ketidaksetaraan, dan deprivasi lingkungan juga meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi kesehatan mental.

Dalam kehidupan sehari-hari, pada umumnya, seseorang yang bekerja menghabiskan kisaran waktu sebanyak delapan jam sehari untuk bekerja dan hal tersebut dilakukan selama lima hari dalam satu minggu. Dalam dunia pekerjaan pun, seseorang akan menghadapi situasi ups and downs. Ketika mengalami situasi ups, Anda akan merasakan  bahwa pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan kesejahteraan, kepuasan, kebahagiaan, dan bahkan dapat membuat Anda mencapai aktualisasi diri.

Meskipun demikian, tidak jarang juga dalam lingkungan kerja, Anda mengalami kondisi downs, seperti ketika menghadapi deadline, menghadapi tekanan dari atasan atau klien, dan ketika menghadapi rekan kerja yang tidak bersahabat. Kondisi seperti itu akan membuat Anda menjadi overwhelmed yang berkelanjutan dan membuat pekerjaan yang dilakukan menjadi hal yang korosif bagi kesehatan, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

Mengutip dari yankes.kemkes.go.id, berdasarkan data dan studi yang ada, karyawan dengan kesehatan mental yang baik memiliki tingkat produktivitas sebesar 12-15 persen lebih tinggi daripada dengan karyawan yang mengalami gangguan mental. Sementara itu, menurut Littlefield, Stitzel, & Giese (2014) yang dikutip dari cpmh.psikologi.ugm.ac.id terdapat lima pilar dalam tempat kerja yang sehat secara psikologis, yaitu kepemimpinan yang suportif, kejelasan peran, keterlibatan karyawan, pengembangan dan pertumbuhan, serta antusiasme.

- Kepemimpinan yang suportif

Pertama, kepemimpinan yang suportif yaitu sejauh mana para pemimpin mengerti kebutuhan-kebutuhan karyawan dan menyediakan sebuah lingkungan yang memicu keterlibatan karyawan, pengembangan, dan dukungan.

- Kejelasan peran

Kedua, kejelasan peran yang berarti sejauh mana karyawan memiliki sense of purpose dan mengetahui apa yang diharapkan mereka. Hal ini akan membantu karyawan untuk bekerja sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

- Keterlibatan karyawan

Ketiga, keterlibatan karyawan yang berarti sejauh mana karyawan berkolaborasi, berbagi ide-ide dan mengatasi persoalan bersama, menuju ke pemahaman bersama dan satu tujuan.Aspek keterlibatan karyawan ini terdiri dari kerja tim, pemberdayaan, dan kepemilikan.

- Pengembangan dan pertumbuhan

Aspek selanjutnya berarti melihat sejauh mana organisasi atau tempat kerja menghargai usaha karyawannya dan menyediakan pembelajaran yang sesuai serta kesempatan untuk berkembang.

- Antusiasme

Terakhir, aspek antusiasme meliputi elemen emosional karyawan  ketika berada di tempat kerja, seperti motivasi dan komitmen mereka, termasuk antusiasme individu dan kerja tim.

HAURA HAMIDAH | WHO | KEMENKES | UGM.AC.ID 

Pilihan Editor: Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Iuran BPJS Kesehatan 2024 untuk Karyawan Swasta dan Cara Menghitungnya

2 jam lalu

Segini Iuran BPJS Kesehatan 2024 untuk Karyawan Swasta dan Cara Menghitungnya

Segini besaran iuran kepesertaan program JKN-KIS BPJS Kesehatan untuk karyawan swasta pada 2024 dan cara perhitungannya.


7 Karakteristik Gen Z yang Jarang Diketahui, Disebut sebagai Generasi Paling Kesepian

5 jam lalu

Generasi Z. Foto: Canva
7 Karakteristik Gen Z yang Jarang Diketahui, Disebut sebagai Generasi Paling Kesepian

Mengenal karakteristik generasi Z yang disebut andal di sektor teknologi, tetapi juga dianggap rapuh secara mental.


Tips Redakan Rasa Tak Bahagia di Tempat Kerja

22 jam lalu

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com
Tips Redakan Rasa Tak Bahagia di Tempat Kerja

Meski banyak tantangan dan berat, tetap ada cara untuk lebih bahagia di tempat kerja. Berikut beberapa tipsnya.


Knowledge Power Up, Inisiatif Telkom Akselerasikan Budaya Belajar Karyawan

1 hari lalu

Demi mendukung langkah transformasi perusahaan sekaligus memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, Telkom secara kontinyu  menerapkan berbagai program serta aktivasi belajar dan inovasi bagi seluruh karyawan, baik hard skill maupun soft skill. Dok. Telkom
Knowledge Power Up, Inisiatif Telkom Akselerasikan Budaya Belajar Karyawan

Telkom Indonesia hadirkan program Knowledge Power Up untuk memperkuat budaya belajar dan inovasi bagi karyawan.


Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

2 hari lalu

Ilustrasi ibu membaca bersama anak. Pixabay.com
Tumbuhkan Kemandirian Anak dengan Membacakan Buku Cerita

Kemandirian merupakan kemampuan yang dapat dilatih sejak dini. KemenPPPA mengajak orang tua menumbuhkan kemandirian anak lewat membacakan buku cerita.


Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

3 hari lalu

Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Kemenkes: Baru 38 Persen Puskesmas yang Sediakan Layanan Kesehatan Jiwa

Kementerian Kesehatan menggencarkan pelatihan skrining kesehatan jiwa kepada tenaga kesehatan, sebab baru ada 38 persen puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa.


Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

4 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

4 hari lalu

BamBam GTO7. Soompi
BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

Unggahan BamBam GOT7 belakangan ini mengkhawatirkan penggemar tentang kesehatan mentalnya.


Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

5 hari lalu

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan tekankan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.