Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masa menopause, bahkan perimenopause, sering memunculkan masalah kecemasan dan stres pada wanita paruh baya. Penulis dan pemilik podcast Erica Diamond percaya menerapkan disiplin pada aktivitas harian bisa membantu mengurangi masalah mental di masa perimenopause. 

"Lakukan kebiasaan sederhana seperti latihan pernapasan, menulis jurnal, dan menerapkan batasan pada rutinitas harian bisa membuat perasaan yang berbeda. Bahkan hanya berjalan kaki 20 menit bisa memperbaiki suasana hati dan menambah energi selain menjaga berat badan dan juga memperkuat otot," jelasnya kepada Hello.

Ia pun membagikan macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause.

Nikmati momen kecil sekali pun
Menikmati momen sederhana, seperti minum kopi di meja kerja, bisa membantu meredakan kecemasan. "Meditasi juga bisa membantu kita hidup di masa kini, mencegah pikiran berkelana ke masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan," ujarnya.

Aktif sepanjang hari
Banyak bergerak bisa memperbaiki suasana hati dan Diamond menyarankan untuk bergerak sesering mungkin sepanjang hari, meski hanya berjalan-jalan selama lima menit.

"Pergerakan akan melepaskan endorfin, peningkat suasana hati yang alami. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dansa, yoga, dan latihan kekuatan akan membantu mengelola stres, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan kesehatan secara umum," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Latihan pernapasan
Diamond menyarankan teknik pernapasan sederhana, terutama saat merasa cemas dan stres, bisa membantu mengontrol pikiran negatif dan memperbaiki perspektif dan pikiran.

Telepon teman
"Koneksi sosial adalah salah satu dari lima pilar kesehatan diri. Terhubung dengan teman, keluarga, dan kelompok pendukung bisa memberi kenyamanan dan kepastian, membuat Anda menyadari tidak sendirian di masa ini," katanya.

Cukup tidur
"Tidur berkualitas penting untuk menjaga emosi dan kesehatan mental. Ciptakan ruang tidur yang tenang dan jauhi perangkat elektronik," pesan Diamond. 

Pilihan Editor: Bagaimana Rasanya Hot Flashes dan Cara Mengatasinya?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

2 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Bagaimana Rasanya Hot Flashes dan Cara Mengatasinya?

5 hari lalu

Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Bagaimana Rasanya Hot Flashes dan Cara Mengatasinya?

Hot flashes dialami sekitar 70 persen perempuan pada satu waktu di masa transisi menopause. Bagaimana rasanya dan cara mengatasi?


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

6 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

7 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

7 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.


Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

8 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

Gula darah yang normal bisa mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah pentingnya menjaga gula darah agar tetap dalam batas normal.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

8 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

Banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita merasa lesu, termasuk stres dan kegemukan.


Gejala Andropause, Menopause Pria yang Berpotensi Terjadi di Usia 40 Tahun

11 hari lalu

71 Persen Pria Alami Keluhan Andropause
Gejala Andropause, Menopause Pria yang Berpotensi Terjadi di Usia 40 Tahun

Andropause atau menopause pria ditandai dengan penurunan kadar hormon testosteron, khususnya bagi mereka yang telah berusia di atas 40 tahun.


Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi pria sulit tidur. shutterstock.com
Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

Survei menemukan ragam penyebab warga Amerika Serikat sulit tidur, termasuk kekhawatiran yang dirasakan dan kebiasaan pemicunya.