Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Rasanya Hot Flashes dan Cara Mengatasinya?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap wanita yang memasuki usia paruh baya pasti akan mengalami menopause dengan 7-14 tahun yang mendahuluinya disebut perimenopause. Selama masa transisi itu, rahim akan berhenti bekerja sehingga menyebabkan menurunnya produksi hormon seperti estrogen dan progesteron.

Perubahan hormon itu memunculkan banyak gejala yang tak nyaman terkait menopause dan perimenopause. Contohnya keringat malam, berat badan yang naik turun, perubahan siklus haid, perubahan suasana hati, dan menurunnya fungsi kognitif seperti mudah lupa dan sulit berkonsentrasi.

Satu gejala umum lain adalah hot flashes yang dialami sekitar 70 persen perempuan pada satu waktu di masa transisi menopause, jelas Rebecca Thurston, pengajar psikiatri dan peneliti menopause di Universitas Pittsburgh di Amerika Serikat.

Apa itu hot flashes?
Hot flashes adalah episode rasa panas yang intens yang sering diikuti banyak keringat. "Biasanya terjadi dalam beberapa menit dan waktunya acak pada siang atau malam hari," jelas Thurston kepada USA Today.

Pada kebanyakan wanita, hot flashes terasa seperti rasa panas yang intens dan cepat yang berawal dari dada dan kemudian naik ke leher dan wajah dengan efek gangguan tidur," papar Dr. Ruta Nonacs, psikiater perinatal dan reproduksi di RSUP Massachusetts.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak semua wanita di masa menopause dan perimenopause mengalaminya. Hanya sekitar 70 persen perempuan di masa perimenopause dan 80 persen di masa menopause yang mengalaminya. Bagaimana mengatasinya?

Pengobatan bervariasi, tergantung keparahan, frekuensi, dan penyebab. "Jika gejalanya ringan, kami menyarankan menghindari pemicu seperti makanan panas atau pedas, minuman berkafein, alkohol, dan pakai baju berbahan ringan," saran Nonacs.

Namun bila gejala sudah parah, pasien mungkin butuh pengobatan lebih serius seperti antidepresan atau obat pengatur aktivitas hormon seperti sertraline dan fluoxetine.

Pilihan Editor: Tips Atasi Rambut Rontok di Masa Menopause

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

2 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Gejala Andropause, Menopause Pria yang Berpotensi Terjadi di Usia 40 Tahun

5 hari lalu

71 Persen Pria Alami Keluhan Andropause
Gejala Andropause, Menopause Pria yang Berpotensi Terjadi di Usia 40 Tahun

Andropause atau menopause pria ditandai dengan penurunan kadar hormon testosteron, khususnya bagi mereka yang telah berusia di atas 40 tahun.


Istri Gordon Ramsay Menderita PCOS, Apa Penyebab dan Akibatnya?

22 hari lalu

(paling kiri) Gordon Ramsay bersama istri dan anak-anaknya. Foto: Instagram/@gordongram
Istri Gordon Ramsay Menderita PCOS, Apa Penyebab dan Akibatnya?

Istri Gordon Ramsay mengaku bermasalah dengan infertilitas setelah didiagnosis PCOS. Berikut penjelasan mengenai gangguan hormon ini.


Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

30 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

Olahraga dapat menjadi alat untuk membangun ketahanan terhadap perubahan yang terjadi ketika masa menopause.


Mengapa Seseorang Bau Badan? Begini Penjelasan Ilmiahnya

34 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Mengapa Seseorang Bau Badan? Begini Penjelasan Ilmiahnya

Berikut penjelasan ilmiah bagaimana seseorang mengalami bau badan.


Benarkah Pakai Parfum Saat Berkeringat Bikin Bau Ketiak Semakin Parah?

35 hari lalu

Ilustrasi mengenakan deodorant. Shutterstock.com
Benarkah Pakai Parfum Saat Berkeringat Bikin Bau Ketiak Semakin Parah?

Banyak yang berpikir untuk langsung menggunakan parfum ketika merasa dirinya bau ketiak. Namun cara ini ternyata membuat badan semakin bau.


Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

35 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebab dan cara mengatasinya agar selalu segar sepanjang hari.


6 Makanan yang Mempengaruhi Bau Badan

36 hari lalu

Ilustrasi wanita mencium bau badan. Freepik.com/Cookie_studio
6 Makanan yang Mempengaruhi Bau Badan

Makanan yang mempengaruhi bau badan mengandung asam sulfat tinggi.


Rajin Mandi dan Pakai Deodoran tapi Masih Bau Badan, Waktunya Periksa ke Dokter

37 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Rajin Mandi dan Pakai Deodoran tapi Masih Bau Badan, Waktunya Periksa ke Dokter

Jika masih saja bau badan meski sudah menjaga kebersihan, bisa jadi itu sinyal masalah kesehatan di baliknya. Waktunya memeriksakan ke dokter.


5 Penyebab Bau Kaki dan Cara Mengatasinya

37 hari lalu

Ilustrasi kaki. Foto: Freepik.com/fabrikasimf
5 Penyebab Bau Kaki dan Cara Mengatasinya

Ada beberapa penyebab bau kaki, kebanyakan karena infeksi bakteri dan jamur. Berikut penyebab lainnya.