Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelebihan Teknik EUS-RFA untuk Pengobatan Tumor Gastrointestinal

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tindakan operasi (pixabay.com)
Ilustrasi tindakan operasi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam konsultan gastro-entero-hepatologi RS Siloam MRCCC Semanggi, Rinaldi Lesmana, menjelaskan Endoscopic Ultrasound (EUS) adalah teknik medis yang memanfaatkan kombinasi endoskopi dan ultrasound untuk memeriksa organ-organ dalam tubuh. Selama prosedur EUS, dokter memasukkan endoskop ke dalam tubuh melalui mulut atau rektum. Endoscopic Ultrasound-guided Radiofrequency Ablation (EUS-RFA) adalah teknik pengobatan yang menggabungkan dua teknologi, Endoscopic Ultrasound dan Radiofrequency Ablation untuk memberikan pendekatan yang lebih tepat dan aman dalam pengobatan tumor, misalnya gastrointestinal.

Di ujung endoskop terdapat alat ultrasound yang mengeluarkan gelombang suara frekuensi tinggi. Gelombang itu menciptakan gambar rinci dari organ dan jaringan di sekelilingnya, memungkinkan dokter melihat tumor atau lesi dengan jelas. Gambar yang dihasilkan oleh EUS sangat detail sehingga memudahkan dokter dalam menentukan ukuran, lokasi, dan sifat tumor.

"Ini sangat berguna untuk diagnosis awal dan perencanaan pengobatan, terutama untuk tumor di area yang sulit diakses dengan teknik lain," kata Rinaldi.

Sedangkan RFA adalah metode pengobatan energi gelombang radio untuk merusak jaringan abnormal seperti tumor. Prosedur itu dimulai dengan memasukkan elektroda, alat yang bisa menghantarkan energi ke area target melalui jarum atau alat lainnya. Elektroda itu menghasilkan gelombang radio frekuensi yang menghasilkan panas yang secara efektif memusnahkan sel-sel tumor tanpa perlu pembedahan besar.

RFA sering digunakan untuk mengobati tumor di organ seperti hati dan ginjal. Teknik itu dapat digunakan untuk tumor yang tidak dapat dioperasi atau untuk melengkapi perawatan lain seperti kemoterapi.

Beda dari metode lain
EUS-RFA menggabungkan keunggulan dari EUS dan RFA, memberikan keuntungan yang signifikan dibandingkan metode ablasi lainnya. EUS menyediakan panduan visual yang sangat detail sehingga memungkinkan dokter menargetkan tumor dengan akurat sekaligus menghindari jaringan sehat di sekelilingnya, yang meningkatkan efektivitas dan keamanan prosedur.

Metode ablasi lain, seperti laser atau krioablasi (menggunakan suhu dingin ekstrem) juga efektif tetapi tidak selalu menawarkan tingkat presisi yang sama. Misalnya laser dapat efektif untuk tumor yang lebih dangkal, sementara krioablasi mungkin tidak ideal untuk tumor di lokasi yang sangat dalam.

Keuntungan utama EUS-RFA adalah presisi tinggi karena EUS memberikan panduan visual yang sangat jelas di mana dokter dapat memastikan energi RFA tepat mengenai tumor tanpa merusak jaringan di sekeliling. EUS-RFA adalah metode minimal invasif, artinya tidak memerlukan pembedahan besar dan waktu pemulihan biasanya lebih cepat dibandingkan pembedahan konvensional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

EUS-RFA digunakan untuk berbagai indikasi medis, terutama ketika tumor gastrointestinal tidak dapat dioperasi atau ketika pengobatan lain tidak efektif. Beberapa indikasi umum termasuk tumor pankreas yang terletak di area yang sulit dijangkau dengan pembedahan konvensional, kista pankreas dengan tanda-tanda prakanker, serta tumor di saluran pencernaan dan hati.

Prosedur dan risiko komplikasi
Prosedur EUS-RFA dilakukan dalam beberapa langkah. Pertama, pasien diberi sedasi ringan atau anestesi untuk memastikan kenyamanan selama prosedur. Dokter kemudian memasukkan endoskop melalui mulut atau rektum untuk mendapatkan panduan visual menggunakan EUS. Setelah itu, elektroda RFA ditempatkan dengan hati-hati di lokasi tumor.

Setelah elektroda berada di posisi yang tepat, gelombang radio frekuensi diterapkan untuk memanaskan dan merusak tumor. Seluruh proses dipantau secara ketat untuk memastikan tumor mendapatkan dosis energi yang tepat dan tidak ada kerusakan pada jaringan sehat di sekitar.

Meski EUS-RFA adalah prosedur minim invasif, tetap ada risiko dan komplikasi yang perlu diwaspadai. Risiko umum yang mungkin terjadi antara lain infeksi, perdarahan di tempat ablasi, reaksi terhadap sedasi, dan kerusakan jaringan.

Efektivitas dan waktu pemulihan
EUS-RFA dikenal efektif dalam mengobati tumor gastrointestinal, terutama yang tidak dapat dioperasi atau yang tidak merespons pengobatan lain. Prosedur ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa metode lain seperti krioablasi. Hasil yang baik dari EUS-RFA juga sering kali mengurangi kebutuhan akan pembedahan besar dan mengurangi waktu pemulihan.

Waktu pemulihan setelah EUS-RFA bervariasi, tetapi biasanya pasien dapat kembali ke aktivitas normal dalam beberapa hari hingga satu minggu. Sebagian besar pasien mengalami ketidaknyamanan ringan yang dapat diatasi dengan obat pereda nyeri dan pemulihan penuh seringkali cepat dibanding metode pembedahan konvensional. Setelah EUS-RFA, hasil jangka panjang dipantau dengan melakukan pemeriksaan berkala menggunakan EUS atau pencitraan lain.

Pilihan Editor: Selain Jinak dan Ganas, Ini 2 Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

1 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

9 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Operasi Tumor di Kepala dengan Metode Endoskopi Invasif Minim Risiko

Metode endoskopi minimal invasif adalah pembedahan yang dilakukan dengan sayatan kecil sehingga mengurangi risiko komplikasi pada operasi tumor.


Selain Jinak dan Ganas, Ini 2 Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya

15 hari lalu

Anthony Kulkamp Dias menjalani operasi pengangkatan tumor otak sambil bermain gitar. Dailymail.co.uk
Selain Jinak dan Ganas, Ini 2 Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya

Selain tumor jinak dan ganas, tumor otak juga terdiri dari dua jenis, yakni primer dan sekunder. Cek bedanya.


Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

33 hari lalu

Ilustrasi ponsel dapat meningkatkan kanker. media.mercola.com
Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

Kajian komprehensif yang dilakukan di bawah WHO menegaskan kalau penggunaan ponsel aman dari risiko peningkatan kanker otak atau kanker lain di kepala


Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

36 hari lalu

Ilustrasi implan tulang. REUTERS
Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

Kasus tumor tulang sering terjadi pada umur 10-30 tahun. Namun pada banyak kasus ternyata cenderung dibiarkan sehingga kondisinya menjadi parah.


Pulmonolog Sebut Sederet Gejala Kanker Paru sehingga Perlu Deteksi Dini

54 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Pulmonolog Sebut Sederet Gejala Kanker Paru sehingga Perlu Deteksi Dini

Dokter paru menyebut beberapa gejala yang harus diwaspadai yang berhubungan dengan kanker paru dan memerlukan deteksi dini.


Cara Aman Operasi Tiroid dengan Minim Bekas Luka

7 Agustus 2024

Ilustrasi tiroid. Shutterstock
Cara Aman Operasi Tiroid dengan Minim Bekas Luka

Beberapa pilihan metode operasi tiroid yang aman dan minim bekas luka bisa menjadi pertimbangan pasien jika mengalami pembengkakan kelenjar tiroid.


Cek Benjolan Tiroid di Rumah dengan Cara Berikut

7 Agustus 2024

Ilustrasi tiroid. shutterstock.com
Cek Benjolan Tiroid di Rumah dengan Cara Berikut

Berikut cara deteksi dini benjolan pada kelenjar tiroid yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah.


Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

22 Juli 2024

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

VATS adalah metode pembedahan minimal invasif atau bedah sayatan kecil di rongga dada (toraks), termasuk untuk kanker paru.


Anjing pun Bisa Terserang Kanker, Kenali Gejala sebelum Terlambat

8 Juli 2024

Ilustrasi anjing mati. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Anjing pun Bisa Terserang Kanker, Kenali Gejala sebelum Terlambat

Kebanyakan anjing terlambat terdeteksi kanker. Karena itulah, pemilik perlu waspada dan memahami perubahan perilaku atau tanda-tanda lain.