Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Bushcraft, Aktivitas Berkemah di Alam Bebas

image-gnews
Seorang pendaki berjalan menaiki gunung Roraima di Venezuela, 17 Januari 2015. Untuk mencapai puncak gunung Roraima, para pendaki membutuhkan waktu sekitar 6 hari. REUTERS
Seorang pendaki berjalan menaiki gunung Roraima di Venezuela, 17 Januari 2015. Untuk mencapai puncak gunung Roraima, para pendaki membutuhkan waktu sekitar 6 hari. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laiknya musik, kegiatan olah raga dan rekreasi di alam bebas dikategorikan ke berbagai genre. Salah satu genre yang saat ini populer adalah buschraft.  Istilah bushcraft cukup familiar bagi pegiat alam bebas. Bushcraft yang saat ini digemari bukan hanya sebatas menjelajahi hutan, namun mempraktikkan berbagai kemampuan teknis bertahan hidup menggunakan peralatan sederhana. 

Berbeda dengan kegiatan alam bebas yang menggunakan berbagai peralatan berteknologi canggih, buschraft biasanya dilakukan secara old school. Dikutip dari eigeradventure.com, bushcraft merupakan gabungan dari kemampuan survival atau bertahan hidup dan keahlian memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Keterampilan ini termasuk menyediakan kebutuhan dasar untuk hidup seperti makanan, air, tempat tinggal, dan api. Pengetahuan bushcraft juga termasuk keterampilan membuat ikatan simpul, ukiran kayu, obat-obatan alami, dan kemampuan navigasi.

Lebih lanjut, bushcraft adalah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja oleh orang-orang yang ingin mencoba hidup di alam liar. Oleh karena itu, pegiat bushcraft biasanya hanya membawa sedikit perlengkapan dan perbekalan. Lantaran mengandalkan kehidupannya pada pengetahuan dan segala sesuatu yang ditemui di alam liar.

Dikutip dari Survival Kompass, istilah "bushcraft" berasal dari Inggris Raya dan Amerika Serikat. Bushcraft berasal dari kata bahasa Inggris "bush" (semak belukar di alam liar) dan "craft" (keterampilan). Istilah "Bushcraft" mulai dikenal melalui pakar bertahan hidup dan alam Ray Mears dari Inggris Raya pada 2002. Ia memperkenalkan istilah tersebut melalui acara TV dan buku-bukunya yang berisi tentang aktivitas bushcraft.

Adapun aktivitas yang populer di kalangan bushcrafter, sebutan pegiat bushcraft adalah bekerja dengan api. Setiap Bushcrafter tahu cara menyalakan api tanpa korek api atau korek api. Selain itu, bushcrafter mempelajari membuat perabotan perkemahan atau rak. Mereka juga membuat peralatan seperti palu kayu, pisau batu sederhana, dan tongkat penggali dari kayu atau batu.

Bushcraf mengajarkan banyak keterampilan praktis yang menggunakan bahan-bahan alami untuk memenuhi kebutuhan bertahan hidup. Dilansir dari Highland Adventure, bushcraft mempelajari hal-hal mendasar dari seperti cara mendapatkan air dan makanan, cara membuat shelter atau tempat berlindung, cara membuat api dengan teknik kuno, pengetahuan akan tanaman obat, dan lainnya. Sederhananya, bushcraft adalah sebuah seni bertahan hidup di alam liar dengan menggunakan alat-alat dan teknologi lawas.

Keterampilan dan Pengetahuan Bushcraft

1. Terampil Mencari Sumber Air

Bushcrafter mengetahui sumber air yang bisa dikonsumsi selama berkegiatan di alam bebas. Air layak konsumsi bisa berasal dari sungai, genangan air, proses penguapan, hingga berasal dari tumbuhan.

2. Membuat Api

Keterampilan membuat api sangat penting untuk menghangatkan tubuh, memasak, hingga menangkal hewan buas. Membuat api secara primitif biasa menggunakan kulit kayu atau batang pohon.

3. Mencari Makanan

Bushcrafter mampu mendapatkan makanan dari mengonsumsi bagian-bagian tumbuhan, berburu hewan, memancing, atau membuat jebakan di hutan. Disamping itu, mereka mengetahui cara membedakan sumber daya alam yang bisa dikonsumsi, mengandung racun, dan metode mengolah sumber makanan dengan benar.

4. Membuat Shelter

Shelter merupakan tempat berlindung yang bisa dibuat dari rotan, bambu, batang pohon, dedaunan, hingga semak-semak. Dengan mengetahui sumber daya yang tepat, bushcrafter bisa membuat shelter yang nyaman dan kuat.

5. Kemampuan Navigasi

Ilmu navigasi dasar seperti pengetahuan peta dan kompas wajib dimiliki oleh seorang pegiat alam untuk mengantisipasi hal yang buruk terjadi. Artinya, Bushcrafter memiliki keterampilan membaca peta, memprediksi cuaca, dan mengetahui arah mata angin. Mereka juga mampu membaca rasi bintang dan gejala alam lainnya yang dapat membantu menentukan arah dan navigasi.

6. Keterampilan Tali Temali

Dengan memanfaatkan tali paracord, bushcrafter membuat banyak perlengkapan penting di alam bebas. Mulai dari shelter, jebakan hewan, alat pancing, dan sebagainya. Kemampuan tali temali merupakan skill esensial yang idealnya harus dimiliki seorang petualang.

Dengan kemampuan tali temali yang baik, seseorang tak hanya bisa berkemah dengan nyaman, namun juga menjadi penyelamat saat melakukan aktivitas berisiko seperti memanjat tebing, menyeberangi sungai. 

KHUMAR MAHENDRA | EIGERADVENTURE | SURVIVAL-KOMPASS | HIGHLANDADVENTURE

Pilihan Editor: Marak Pendaki Tektok, Apa Bedanya dengan Pendaki Biasa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

30 hari lalu

Nadine Chandrawinata saat mendaki gunung Cartenz. FOTO/Instagram
Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

Ada sejumlah persiapan dan larangan saat naik gunung


Marak Pendaki Tektok, Apa Bedanya dengan Pendaki Biasa?

58 hari lalu

Peserta berlari saat Sindoro Sumbing Duathlon #4 di kawasan kebun teh Blembem lereng gunung Sindoro di Desa Pagerejo, Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu, 16 Desember 2023. Gabungan lomba lari dan bersepeda tersebut diikuti oleh puluhan atlet dari berbagai provinsi di Indonesia memperlombakan lima kategori yang bertujuan untuk menjaring atlet-atlet potensial sekaligus mempromosikan wisata olahraga di Wonosobo. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Marak Pendaki Tektok, Apa Bedanya dengan Pendaki Biasa?

Pendaki tektok atau tik-tok melakukan perjalanan kurang dari sehari, biasanya durasi pendakian hanya dua hingga 3 jam.


Wisatawan Dilarang Mendirikan Tenda dan Berkemah di Seluruh Kawasan Gunung Bromo

24 Juli 2024

Hamparan padang sabana hijau Gunung Bromo, tertutup kristal putih terbentuk dari embun yang membeku. Dok. Balai Besar TNBTS
Wisatawan Dilarang Mendirikan Tenda dan Berkemah di Seluruh Kawasan Gunung Bromo

Larangan kemah di Gunung Bromo juga merupakan salah satu upaya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di kawasan TNBTS


Berkemah di Hutan Pinus Bedengan Malang Ditemani Musik Akustik dan Kudapan Jadul

11 Juli 2024

Bumi Perkemahan Bedengan Malang (Instagram/@bumper_bedengan)
Berkemah di Hutan Pinus Bedengan Malang Ditemani Musik Akustik dan Kudapan Jadul

Kemah akhir pekan di kawasan Bendengan Malang membawa romansa, diiringi gemericik aliran sungai dan keteduhan kawasan hutan di kaki Gunung Panderman.


5 Perlengkapan Penting untuk Berkemah

1 Juli 2024

Ilustrasi berkemah. Freepik.com/Standret
5 Perlengkapan Penting untuk Berkemah

Berkemah bisa menjadi alternatif liburan bersama keluarga, tapi sebelum berpetualang di alam bebas pastikan membawa perlengkapan


7 Tips Road Trip di Selandia Baru

15 Juni 2024

Danau Pukaki, Canterburry, Selandia Baru. (Foto: Miles Holden)
7 Tips Road Trip di Selandia Baru

Agar road trip di Selandia Baru seru dan berkesan ada beberapa tips yang perlu diingat


Road Trip di Selandia Baru Pahami Aturan Berkendara dan Berkemah

6 Juni 2024

Mount Aspiring National Park, Selandia Baru. (Foto: Miles Holden)
Road Trip di Selandia Baru Pahami Aturan Berkendara dan Berkemah

Berencana road trip di Selandia Baru? Ketahui beberapa aturan berkendara dan berkemah di sana


5 Kegiatan Menyenangkan Untuk Menghabiskan Waktu Lebaran di Rumah

13 April 2024

Anak-anak bermain bola basket di atap rumah petak di Tondo, Manila, Filipina, 17 Mei 2023. Antusiasme terhadap olahraga ini semakin meningkat menjelang Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023, yang dibuka di Manila pada hari Jumat. REUTERS/Eloisa Lopez
5 Kegiatan Menyenangkan Untuk Menghabiskan Waktu Lebaran di Rumah

Libur Lebaran tidak selalu harus berkunjung ke tempat wisata, daripada berdesak-desakan, beragam kegiatan menyenangkan bisa dilakukan di rumah.


Mahasiswa Unpad Tersambar Petir di Gunung, 5 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Berkemah

28 Februari 2024

Wisatawan berkemah di kawasan Semeru. (Sumber: Unsplash)
Mahasiswa Unpad Tersambar Petir di Gunung, 5 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Berkemah

Risiko tersambar petir saat berkemah bisa saja terjadi. Pertimbangkan sejumlah hal ini agar kemping aman dan menyenangkan.


Mahasiswa Unpad Tewas Tersambar Petir di Gunung, Ini 5 Tips Hindari Sambaran Petir Saat Kemping

27 Februari 2024

Aktivitas wisatawan saat berkemah di Gayatri Mountain Adventure, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 10 September 2023. Gayatri Mountain Adventure yang berlokasi di kaki Gunung Gede Pangrango menjadi salah satu destinasi alternatif untuk berkemah di Jawa Barat, Wisatawan dikenakan tarif Rp 25.000 per orang untuk berkemah di lokasi tersebut. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mahasiswa Unpad Tewas Tersambar Petir di Gunung, Ini 5 Tips Hindari Sambaran Petir Saat Kemping

Naik gunung atau berkemah saat cuaca buruk berisiko tersambar petir.