TEMPO.CO, Jakarta - Tahun-tahun belakangan ini beredar banyak suplemen pembersih usus besar. Produk-produk ini -- bisa dalam bentuk kapsul, teh, atau serbuk -- menjanjikan banyak manfaat kesehatan, mulai dari menurunkan berat badan, membersihkan racun, sampai menambah tenaga.
Akan tetapi, gastroenterolog di Universitas California Davis, Dr. Hisham Hussan, mengingatkan risiko serius mengonsumsi suplemen ini, termasuk gagal ginjal. Berikut alasan gastroenterolog meminta untuk melupakan suplemen pembersih usus besar ini.
Fungsi usus besar
Usus besar berperan penting dalam sistem pencernaan. Fungsinya mengekstrak air, nutrisi, dan elektrolit dari sebagian makanan yang dicerna, menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat.
Apa itu pembersihan usus besar?
Pembersihan usus besar berbeda dengan istilah medis pengosongan usus yang diharuskan sebelum menjalani kolonoskopi. Suplemen pembersih usus biasanya mengandung laksatif alami dan serat nabati, menurut Healthline. Membersihkan usus besar diklaim bisa membantu membuang racun dari tubuh, menambah tenaga, menurunkan berat badan, mengurangi sakit kepala dan risiko terkena kanker usus besar. Hanya saja, tak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Apakah baik buat tubuh?
Hussan tak menganjurkan suplemen yang dijual bebas ini untuk menjaga kesehatan karena bukti khasiat yang masih minim. Kemudian, apapun yang berkaitan dengan obat yang dijual bebas pasti ada risikonya. Jenis risiko tergantung bahan-bahannya.
Hussan juga mengingatkan suplemen ini bisa menyebabkan dehidrasi. Jika sudah memiliki masalah ginjal, membersihkan usus besar akan berdampak pada ketidakseimbangan elektrolit dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan kehilangan kesadaran dan kerusakan ginjal, menurut Healthline. Dalam kasus yang ekstrem, minum suplemen pembersih usus bisa menyebabkan gagal ginjal.
Pilihan Editor: Kenali Gejala IBS yang Menyerang Saluran Pencernaan Anak
