Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Anak Tidak Boleh Minum Teh? Begini Penjelasannya

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Es Teh Manis. livestrong.com
Ilustrasi Es Teh Manis. livestrong.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Teh merupakan minuman yang disukai hampir semua orang. Bahkan minum teh menjadi tradisi di beberapa kebudayaan yang juga menggambarkan kelas sosial. Namun, tidak semua orang disarankan meminum teh, termasuk anak-anak. 

Di Indonesia, menjadi hal umum memberikan teh ketika anak sedang demam atau saat kedinginan. Menurut sebagian orang, teh dapat membantu melegakan pilek, batuk, hingga menghangatkan tubuh.

Bukan hanya itu, teh juga sering dipercaya dapat menyembuhkan masuk angin dan beberapa masalah kesehatan. Namun, memberi teh pada anak dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan. 

Teh pada umumnya merupakan minuman yang mengandung kafein. Beberapa dokter anak tidak menganjurkan balita diberi atau meminum teh karena kandungan kafein tersebut dapat mempengaruhi kondisi pencernaan.

Dilansir dari Healthline, kafein merupakan stimulan yang tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 12 tahun. Anak di bawah 12 tahun belum memiliki sistem pencernaan yang sempurna.

Anak-anak cenderung lebih rentan terhadap efek kafein, terutama lambung dan fungsi otak mereka bisa jadi tidak dapat mentoleransi kafein dengan dosis yang tinggi. Ada beberapa jenis teh yang memiliki kafein cukup tinggi, yang bukannya melegakan masalah kesehatan justru menimbulkan masalah baru. 

Konsumsi kafein terlalu banyak bagi anak-anak dapat menimbulkan beberapa gangguan, seperti kesulitan tidur atau insomnia, gelisah, cemas, aritmia atau irama jantung tidak normal, diare, tekanan darah tinggi, hingga meningkatnya produksi urin. Kondisi tersebut dapat menyebabkan anak dehidrasi dan kepala pusing. 

Dikutip dari Cleveland Clinic, efek samping kafein tidak bisa dianggap sepele. Ada banyak masalah kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi kafein yang berlebihan. Misalnya bahayanya gangguan tidur pada anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak-anak yang masih dalam proses pertumbuhan memerlukan istirahat yang cukup. Dengan konsumsi kafein, anak akan kesulitan tidur hingga durasi tidur menjadi berkurang. Hal ini dapat menyebabkan anak terganggu konsentrasinya serta kinerja kognitifnya di sekolah atau saat sedang belajar. 

Efek lain dari kafein pada anak juga dapat memicu gangguan kecemasan. Kafein dengan dosis tinggi dapat menyebabkan meningkatnya stress dan depresi. Ketika anak rewel seringkali agar tenang diberi minuman teh. Padahal teh yang umumnya dikonsumsi di Indonesia, seperti teh hitam, mengandung kafein cukup tinggi. Akibatnya, anak akan sulit tenang hingga menyebabkan masalah kesehatan mental. 

Selain itu, teh juga sering diberikan ke anak dengan tambahan gula yang tidak sedikit. Dalam satu gelas teh akan diseduh dengan gula 2-3 sendok. Jika anak minum teh 2 kali sehari, maka konsumsi gula bisa sampai 6 sendok per hari. Tentu hal tersebut sangat tidak dianjurkan mengingat anak akan berisiko diabetes hingga obesitas. Selain itu, konsumsi gula yang terlalu berlebihan akan menyebabkan masalah ginjal yang serius. 

Pemberian teh kepada anak sebenarnya tidak dilarang secara ketat. Anak tetap bisa mengonsumsi teh asalkan memperhatikan usia dan jenis teh yang diberikan. Usahakan memberikan teh kepada di atas usia 5 tahun. Atau akan lebih baik jika di atas 12 tahun. 

Namun, jika tetap ingin mengenalkan minuman teh, para orang tua bisa memulai dengan teh herbal. Teh yang direkomendasikan salah satunya camomile tea atau teh bunga kamomil.

Selain itu, jangan beri tambahan gula pada teh. Ada beberapa alternatif pemanis yang bisa digunakan seperti madu atau stevia. Berikan anak rasa-rasa yang cenderung tidak manis agar anak terbiasa. 

Pilihan Editor: Rekomendasi 6 Teh Herbal yang Bisa Anda Coba

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Daftar Menu Makan Bergizi Gratis

2 jam lalu

Sejumlah siswa mengikuti uji coba makan bergizi gratis di SDN Manggarai 01, Jakarta, Senin 9 September 2024. Makan bergizi gratis berupa nasi uduk dengan lauk telor bulat dan tempe orek serta buah pisang dan potongan timun. TEMPO/Subekti.
Perkiraan Daftar Menu Makan Bergizi Gratis

Menu makan bergizi gratis meliputi nasi, daging ayam, telur, sayuran, dan susu. Program ini menelan dana sebesar Rp 800 miliar per hari.


10 Orang yang Sebaiknya Menghindari Minum Kopi

5 jam lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
10 Orang yang Sebaiknya Menghindari Minum Kopi

Meskipun kopi memiliki banyak manfaat, ada juga efek samping negatif bagi beberapa kelompok orang. Siapa saja mereka?


BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

21 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Gandeng Perusahaan Rusia Rosatom Kembangkan Teknologi Nuklir untuk Kesehatan

BRIN jalin kerjasama dengan perusahaan energi Rusia Rosatom untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk kesehatan.


3 Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Buah Naga

1 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
3 Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Buah Naga

Orang yang tidak dianjurkan makan buah adalah orang yang alergi buah naga, penderita asam lambung, dan orang yang akan operasi.


Jenis Kopi yang Lebih Direkomendasikan buat Pemilik Masalah Lambung

1 hari lalu

Ilustrasi kopi. Unsplash.com/Kira Auf Der Heide
Jenis Kopi yang Lebih Direkomendasikan buat Pemilik Masalah Lambung

Memilih kopi dengan kadar asam yang lebih rendah, seperti kopi Arabika, dapat membantu mengurangi iritasi pada lambung.


Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi kanker ovarium. Istimewa
Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

Penyebab kanker ovarium pada bayi masih menjadi pertanyaan besar.


Kapan Waktu Minum Kopi yang Tepat? Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Freepik.com/Racool Studio
Kapan Waktu Minum Kopi yang Tepat? Ini Penjelasannya

Kapan waktu minum kopi yang tepat? Berikut ini rekomendasi waktu terbaik untuk minum kopi agar tidak mengganggu kesehatan.


Ini Penyebab Kekerasan Seksual terhadap Anak Marak Terjadi di Panti Sosial dan Lembaga Pendidikan Berasrama

1 hari lalu

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah (tengah) bersama sejumlah Komisioner KPAI dan perwakilan LBH saat audiensi dengan Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024. Audiensi tersebut mengenai kasus  kematian Afif Maulana, remaja yang tewas diduga karena dianiaya oknum kepolisian. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Penyebab Kekerasan Seksual terhadap Anak Marak Terjadi di Panti Sosial dan Lembaga Pendidikan Berasrama

Ai juga menyinggung ada relasi kuasa yang berperan dalam setiap kejadian kekerasan seksual terhadap anak.


Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

2 hari lalu

Ilustrasi daun teh buah, daun teh hitam, dan daun teh hijau. Foto: Pixabay.com/Pompi
Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

Teh hitam mengandung antioksidan dan zat lain yang dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah.


Rekomendasi 6 Teh Herbal yang Bisa Anda Coba

2 hari lalu

Ragam teh herbal yang disediakan di acara afternoon tea Ayana Resort Bali pada Sabtu, 30 Oktober 2023 (TEMPO/Mila Novita)
Rekomendasi 6 Teh Herbal yang Bisa Anda Coba

Berikut rekomendasi teh herbal yang tidak mengandung kafein.