TEMPO.CO, Jakarta - Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) oleh Kementerian Kesehatan dan dibantu Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) menyebut satu dari tiga orang Indonesia mengidap hipertensi dan angkanya terus naik setiap tahun. Tekanan darah tinggi bahkan disebutnya sebagai pembunuh senyap.
PAFI cabang Kota Singkawang dengan alamat website pafipcsingkawang.org menjelaskan hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri naik terus-menerus. Definisi umum hipertensi adalah ketika tekanan darah sistolik (angka atas) mencapai 130 mmHg.
Dalam penelitian lebih lanjut terkait hipertensi, PAFI Kabupaten Kutai Barat dengan alamat website pafikutaibarat.org, melakukan kajian dan penelitian mengenai penyebab utama hipertensi serta obat yang aman untuk penderita. Apa saja langkah pertama yang harus diambil saat mengalami gejala hipertensi?
Hipertensi memang salah satu jenis kondisi yang cukup berbahaya dan sulit dideteksi. Bagi yang sedang mengalami keadaan kesehatan yang buruk seperti merasa pusing, sakit kepala, sesak napas, pandangan kabur, dan jantung berdebar, berikut langkah pertama yang harus diambil jika mengalami gejala hipertensi.
Coba teknik relaksasi
Jika merasa cemas atau sedang stres, lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu menurunkan tekanan darah sementara.
Hindari aktivitas berat
Jika mengalami gejala hipertensi sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik berat atau stres yang dapat memperburuk kondisi. Istirahatlah sejenak dan coba untuk tetap tenang.
Cek tekanan darah secara mandiri
Tensimeter merupakan alat untuk mengukur tekanan darah. Segera ukur tekanan darah, jika hasilnya menunjukkan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan/atau diastolik di atas 90 mmHg, ini menandakan Anda sedang mengalami hipertensi.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengelola gejala hipertensi dengan lebih baik dan mencegah komplikasi serius. Apa saja rekomendasi obat untuk hipertensi? Bagi yang sedang mengalami tekanan darah tinggi, ada beberapa rekomendasi obat untuk mengatasi gejala yang umum digunakan.
Amlodipin
Salah satu obat paling baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi yaitu Amlodipin. Obat ini mencegah kalsium masuk ke dalam sel jantung dan pembuluh darah sehingga mengurangi kontraksi dan menurunkan tekanan darah.
Furosemida
Berikutnya adalah Furosemida. Obat ini berfungsi meningkatkan pengeluaran natrium dan air dari tubuh melalui urine, membantu menurunkan tekanan darah.
Captopril
Selanjutnya ada Captopril. Obat ini berfungsi untuk menghambat produksi hormon angiotensin yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi dapat diatasi dengan berbagai upaya sederhana dan penanganan yang tepat. Namun alangkah baiknya untuk mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan. Sebelum minum obat-obatan itu sangat penting untuk berkonsultasi dengan apoteker atau dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan dosis yang sesuai.
Pilihan Editor: Perhatikan Posisi Tangan saat Cek Tekanan Darah, Jangan Sampai Hasilnya Keliru