Dalam sebuah analisa dari 15 studi internasional, para peneliti menemukan bahwa orang yang terpapar asap biomassa memiliki risiko lebih besar mengidap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dibanding mereka yang menggunakan sumber lain untuk memasak dan pemanasan.
"Temuan baru ini memperkuat bukti bahwa paparan asap biomassa adalah faktor risiko untuk PPOK," ujar peneliti Dr Pixin Ran dari Guangzhou Medical University, Cina, seperti dikutip Reuters. Ran menggabungkan 15 hasil penelitian dari Asia, Amerika Selatan, Meksiko dan Spanyol. Dia melibatkan 3.719 orang dewasa dengan PPOK dan 39 ribu pria dan perempuan sehat.
Studi membandingkan pasien PPOK dengan individu yang sehat. Di situ terlihat para peserta yang melaporkan ada paparan asap biomassa didapati memiliki PPOK. Tim peneliti mencatat, penggunaan bahan bakar biomassa, terutama di daerah pedesaan negara berkembang begitu luas.
Untuk itu tim peneliti menyimpulkan harus ada upaya untuk mengurangi paparan asap tersebut demi membantu mencegah kasus penyakit paru kronik. Biomassa sendiri merujuk pada bahan biologis yang dapat dibakar sebagai energi, termasuk kayu, tanaman dan kotoran hewan.
REUTERS/HERU TRIYONO