Selain itu, tentu saja bisa mengakibatkan kematian mengingat suhu abu vulkanik bisa mencapai 800 hingga 1.500 derajat celsius.
Debu vulkanik terbentuk dari magma yang terpecah-pecah menjadi kerikil kaca dengan diameter kurang dari dua milimeter yang tebentuk saat terjadi letusan. Abu vulkanik ini mengandung gas berbahaya yakni sulfur dioksida, karbon dioksida dan hidrogen flurida yang mengakibatkan masalah kesehatan.
Mereka yang mengidap asma dan penyakit pernafasan kronis lainnya seperti emphysema atau bronkitis lebih rentan terkena iritasi jika debu vokanik memenuhi udara dengan kosentrasi tinggi. Namun selama debu vulkanik berada di angkasa bagian atas tidak akan berbahaya.
Hanya saja apabila debu naik ke angkasa bisa membentuk awan panas dan menyebabkan hujan asam. Hujan ini juga berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan karena kandungan racunnya dapat menurunkan kesuburan tanah dan kematian bagi hewan.
Bahaya abu vulkanik ini potensial mengancam mereka yang tinggal dekat dengan area gunung yang meletus. Sedangkan mereka yang tinggal jauh dari pusat letusan resikonya tentu lebih kecil.
Tips menghindari abu vulkanik:
1. Jauhi pusat letusan abu vulkanik
2. Gunakan masker penutup hidung.
3. Gunakan pakaian tertutup untuk melindungi pakaian.
4. Hindari kegiatan di luar rumah.
Aqida Swamurti | Berbagai Sumber