Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wanita Tua Melahirkan Terlindung dari Kanker Rahim  

image-gnews
Seorang ibu mendapat pemeriksaan USG gratis yang diadakan oleh Rumah Zakat bagi 50 orang ibu hamil, Jakarta, Jumat (25/5). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan pada ibu dan janin. TEMPO/Tony Hartawan
Seorang ibu mendapat pemeriksaan USG gratis yang diadakan oleh Rumah Zakat bagi 50 orang ibu hamil, Jakarta, Jumat (25/5). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan pada ibu dan janin. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, SACRAMENTO—Seringkali kita mendengar nasihat dokter agar para ibu menghindari hamil dan melahirkan di atas usia 35 tahun. Namun sebuah penelitian baru menujukkan bahwa melahirkan di usia berisiko justru memberi manfaat tersendiri. 

Seperti dilasir American Journal of Epidemiology Jumat 27 Juli 2012, tim peneliti dari Universitas Southern California menemukan bahwa wanita yang melahirkan anak terakhir saat berusia 40 tahun atau lebih, mengalami penurunan risiko mengidap kanker rahim ketimbang perempuan yang melahirkan pada usia 25 tahun.

Kanker rahim atau endometrial menyerang lapisan di rahim. Kasus ini menjadi kanker bagian ginekologi yang paling sering terjadi di Amerika Serikat dan Inggris. Kasus ini terutama menimpa para wanita berusia 50-an dan 60-an tahun.

Tim peneliti menemukan bahwa risiko semakin menurun ketika wanita melahirkan di atas usia 30 tahun. Dibandingkan wanita yang melahirkan pada usia 25 tahun, mereka yang melahirkan anak terakhir pada usia 30-34 tahun akan mengurangi risiko terserang kanker rahim hingga 17 persen. Risiko ini semakin berkurang menjadi 32 persen ketika para wanita melahirkan pada usia 35-39 tahun.

“Penelitian ini menunjukkan usia paruh baya saat kelahiran terakhir memberikan proteksi atas risiko kanker rahim setelah menghitung faktor seperti berat badan, jumlah anak dan penggunaan kontrasepsi oral,” kata ketua tim, Dr Veronica Setiawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perlindungan ini menurut Setiawan bahkan berlangsung untuk seluruh tipe kanker rahim, yakni tipe 1 yang kerap dijumpai maupun tipe 2 yang lebih langka tapi lebih agresif dan membunuh.

Setiawan menduga perlindungan ini muncul karena wanita yang melahirkan pada usia tua berarti memiliki endometrium yang sehat. Kemungkinan lain, ujar Setiawan, paparan hormon progesteron selama hamil memberikan manfaat bagi para wanita yang telah berumur.

L DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

13 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

14 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

19 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.