TEMPO.CO, Milan -Para perancang di Milan sedang mengeluarkan semua jurus andalan. Beragam hal, yang kadang saling bertolak belakang, muncul bergantian di atas catwalk di Pekan Mode Milan, minggu lalu. Ada keseksian, tapi juga banyak yang malu-malu. Sejumlah perancang memakai blok warna (satu ada dua warna yang dominan), sedangkan yang lain tergila-gila pada motif. Kita akan banyak menjumpai baju ketat, tapi banyak juga gaun berkibar-kibar yang menyapu lantai.
Mari kita mulai dengan kegilaan Dolce & Gabbana. Resminya, koleksi mereka terinspirasi oleh Sisilia. Lebih tepatnya salah satu lagu Domenico Madugno yang merupakan himne tentang matahari musim panas dan laut di daerah tersebut. Tapi, dari satu hal ini setidaknya perancang Domenico Dolce dan Stefano Gabbana mampu mengeluarkan tiga hal.
Pada bagian pertama, mereka memakai raffia untuk mengkerangkeng baju-baju hitam. Raffia itu semacam palem yang daunnya kerap dibuat keranjang dan kerajinan, mirip pandan di sini. Mirip baju keranjang, jadinya. Mungkin sedikit tak nyaman, tapi kedua perancang itu selalu punya alasan untuk mendobrak pakem-pakem penciptaan busana.
Gaya lainnya adalah penggunaan motif-motif lama berupa lukisan era Da Vinci yang kerap menjadi mural di bangunan lama. Warnanya amat terang dan terkadang dipadukan dengan brokat. Yang ketiga adalah pemakaian motif garis-garis lebar yang membuat kita langsung teringat pada pantai-pantai Mediterania.
Yang perlu dicatat juga adalah Prada. "Mimpi dilarang, nostalgia tak boleh, menjadi terlalu manis juga tak baik. Setiap hal yang kita pakai untuk merasakan sejarah, kini tak dapat kau nikmati. Maka aku menciptakan baju-baju ini untuk mengekspresikan mimpi terlarang ini," kata Miucia Prada di balik panggung kepada Style.com.
Mungkin Miucia sedang bermimpi buruk di Cina. Ketika orang lain merayakan musim panas dengan warna-warna cerah, ia mengguyur koleksinya dengan cat hitam. Kadang muncul bunga, besar pula, tapi berwarna pucat. Tak menggambarkan musim semi yang optimis. Potongan cheongsam banyak menginspirasinya, tapi tentu dengan sentuhan Prada yang Barat. Ia terlihat minimalis, tapi cukup manis.
Dan sepatu-sepatunya akan diperebutkan dalam antrean panjang pada musim mendatang. Bot ninja—bersol lemas dengan belahan yang memisahkan ibu jari dan empat jari lain—ia beri warna-warna pastel.
Gucci lebih ceria, tapi tak ramai. Blocking warna dilakukan oleh Frida Giannini, perancang utama merek itu. "Saya senang bermain dengan warna musim semi," kata dia. Tapi, agak susah juga meyakini merah jamu, hijau, dan biru, yang semuanya elektrik, sebagai warna musim semi. Sebagian besar bajunya terdiri atas satu warna tanpa motif sama sekali. Siluet pada tubuh ketat, tapi ada beberapa bagian, misalnya di lengan, yang melambai-lambai.QARIS TAJUDIN