Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manajer, Paling Berisiko Kena Penyakit Berbahaya

Editor

Grace gandhi

image-gnews
pro.corbis.com
pro.corbis.com
Iklan

TEMPO.CO , Sydney: Banyak manajer yang kualitas kesehatannya buruk. Hal ini disebabkan mereka lebih banyak mengkonsumsi minuman beralkohol dan sedikit sekali makan buah-buahan. Bahkan sekitar 70 persen dari para manajer itu adalah orang-orang yang tidak aktif secara fisik.

Akibatnya, para manajer menjadi orang yang paling berisiko terkena suatu penyakit dibandingkan dengan pekerjanya. Mereka mempunyai lingkar pinggang lebih besar dibandingkan profesi lainnya dan sekitar 64 persen dari manajer mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Ketua penulis makalah, Alexis St. George, mengatakan belum jelas alasan yang menyebabkan para manajer gagal mencapai target kesehatan tetapi lebih banyak pekerja saat ini menyandang gelar manajer yang membuat waktu semakin sedikit.

"Diperlukan kampanye yang disesuaikan dengan lingkungan kerja yang berbeda-bedan dan tekanan pekerjaan," kata Dr. St. George seperti dikutip Sydney Morning Herald edisi Jumat, 2 November 2012.

Menurut dia, pemerintah kemungkinan ingin menjangkau jumlah orang yang besar dengan mudah sebab ingin memaksimalkan keuntungan, tetapi sama sekali tidak berguna untuk mengatakan "bergerak lebih banyak" kepada para sales workers yang memang selalu bergerak dan kelelahan atau "cari waktu untuk berolahraga" kepada mereka yang sudah bekerja dalam jam yang panjang.

Para ilmuwan dari Physical Activity, Nutrition and Obesity Research Group di University of Sydney mengkategorikan lebih dari 3 juta pekerja penuh dan paruh waktu di negara bagian New South Wales Australia, sesuai dengan pekerjaan mereka. Mereka dinilai berdasarkan faktor risiko, seperti massa tubuh, lingkar pinggang, merokok, dan level olahraga untuk masing-masing grup dan menggunakan data dari Biro Statistik dan Sensus Australia.

Temuan kunci dari pengkategorian ini adalah bahwa pendekatan promosi kesehatan untuk semua akan cenderung gagal, ungkap para ilmuwan. Studi ini dilakukan sebagai inisiatif dari para pekerja sehat dan dikembangkan oleh Council of Australian Governments untuk mengurangi penyakit kronis dengan menerapkan program hidup sehat di tempat kerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stephen Leeder, profesor kesehatan publik dan direktur dari School of Public Health di Sydney University setuju bahwa penting untuk tidak mengirimkan pesan yang sama bagi semua orang. "Jika Anda berusaha untuk menyebarkan pesan kesehatan terlalu luas, Anda akan membuang banyak sekali uang," ujar dia.

Sebaliknya, untuk mencapai produktivitas kesehatan yang lebih baik, para pekerja juga harus memastikan bahwa mereka tidak meminta informasi kesehatan pribadi.

"Kita harus ekstra hati-hati sehingga tidak mengganggu orang lain dengan antusiasme kita," ujar Leeder. Namun, ia menambahkan, tempat kerja mirip dengan sekolah yang penting untuk kehidupan dan menyediakan kesempatan besar yang bisa menjangkau lebih banyak orang.

SYDNEY MORNING HERALD | ARBA'IYAH SATRIANI


Terpopuler:
Pria Merokok Rawan Diabetes dan Disfungsi Seksual

Kurangi Stres dengan Feng Shui 

Cegah Si Gula Sejak Fase Pradiabetes

2013, Rambut Pendek Akan Menjadi Tren

Insomnia Meningkatkan Risiko Serangan Jantung  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.