TEMPO.CO, Jakarta - Natasha Cinta Vinski , 19 tahun, desainer dan calon dokter ini merayakan hari ulang tahunnya bersama 100 anak yatim piatu dan anak jalanan di Mal Pondok Indah pada Minggu lalu. Natasha juga menggagas kampanye gerakan Love Humanity yang dirilis pada Januari tahun lalu.
Pada ulang tahunnya ke-19, gadis yang disapa Cinta ini mengumpulkan anak jalanan gabungan beberapa lokasi di Cempaka Putih, Mampang, dan Cikini. Selain itu, dia juga mengundang anak yatim piatu dari Yayasan Talenta Kasih berlokasi di Cempaka Putih.
“Anak jalanan kurang diperhatikan, mereka butuh kasih sayang,” kata Natasha yang setelah merayakan ulang tahunnya di Mal Pondok Indah, makan bersama anak-anak, lalu melanjutkan kegiatannya ke lokasi anak jalanan bisa berkumpul di perempatan lampu merah Pancoran.
Natasha juga mengajak serta sahabatnya yang sudah sering dilibatkan dalam acara Love Humanity, yakni aktris Eddies Adelia, Dhini Aminarti, penyanyi Cici Paramida, dan presenter Sonny Tulung.
Lima puluh anak jalanan usia 8 sampai 14 tahun itu juga diberikan buku dan tas sekolah. “Puji Tuhan, saya bisa sedikit berbagi. Mudah-mudahan mereka senang dan happy,” kata putri pelopor kedokteran anti-aging Indonesia, dr Deby Vinski AAMS, tersebut.
Gagasan Love Humanity ini diharapkan Natasha bisa memotivasi orang lain untuk berbagi. Ia mengatakan pernah membuat malam dana pada September 2012 di JW Marriot yang mengumpulkan dana mencapai Rp 500 juta untuk membuat bakti sosial serta pengobatan gratis di lingkungan kampusnya, Universitas Kristen Indonesia.
Sejak dua tahun ini, sosialita dan pengusaha Any Kusumadewi, 36 tahun, memberi pendidikan gratis bagi ratusan anak jalanan di pelataran parkir Kota Tua, Jakarta. Setiap hari Sabtu antara pukul 2 sampai 6 sore, ia dan puluhan sukarelawan mengajar anak-anak jalanan dan anak-anak dari kalangan tidak mampu.
Selain memberi pendidikan gratis, lewat Yayasan Tri Kusuma Bangsa yang ia dirikan, Any juga memberi makan dan minum selama pengajaran. Materi pengajaran yang diberikan berupa pengetahuan umum, agama, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, matematika, menggambar, hingga belajar mengaji. Saat belajar, anak-anak usia 6 hingga 12 tahun memakai kaos sama, diberi alat tulis, buku, dan pensil warna untuk menggambar.
Any, yang kerap disapa Bunda oleh anak jalanan ini, mulai meninggalkan dunia sosialita dan memilih menjadi pekerja sosial. “Hidup ini pilihan. Dan sekarang saya sudah memilih kehidupan baik dan lebih berbobot,” kata ibu tiga anak ini.
EVIETA FADJAR