Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Hidup Sehat yang Perlu Dilakukan untuk Mengurangi Risiko Terkena Stroke di Usia Muda

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi stroke. mediaself
Ilustrasi stroke. mediaself
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit stroke beberapa tahun terakhir diketahui mulai menghantui anak muda. Laporan kesehatan terbaru menunjukkan risiko stroke pada anak muda mulai meningkat. Karena itu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan untuk mengurangi risiko terkena stroke. 

Berikut gaya hidup sehat yang dapat membantu mengurangi risiko stroke:

1. Diet sehat

Dengan mengubah pola makan, tepatnya dengan menambahkan buah-buahan dan sayuran segar, menurunkan kolesterol dengan mengurangi lemak jenuh dan trans, serta mengelola tekanan darah dengan mengurangi asupan garam.

2. Olahraga

Aktivitas fisik yang teratur disarankan untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah, dua faktor risiko utama dari semua kondisi kardiovaskular, termasuk stroke.

3. Berhenti merokok

Untuk mengurangi risiko yang terkait dengan merokok, disarankan untuk tidak merokok, dan bagi mereka yang merokok, agar segera berhenti.

4. Batasi alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko stroke.

5. Kendalikan gangguan metabolik

Meskipun gangguan metabolik seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes meningkatkan risiko stroke, risiko ini dapat dikurangi dengan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pencegahan, aspek penting dalam manajemen stroke adalah meminimalkan komplikasi dengan segera mencari perhatian medis dan mengenali tanda-tanda awal stroke. Gunakan akronim F.A.S.T. untuk mengidentifikasi gejala potensial.

- F adalah Face Drooping,

Periksa apakah salah satu sisi wajah turun atau terasa mati rasa.

- A adalah Arm Weakness

Lihat apakah salah satu lengan lemah atau mati rasa dengan meminta orang tersebut mengangkat kedua lengan; jika satu lengan mengarah ke bawah, itu bisa menjadi tanda peringatan.

- S adalah Speech Difficulty

Dengarkan apakah ada kesulitan berbicara atau ucapan yang tidak jelas.

- T adalah Time to call 911 (AS) atau layanan darurat 112 (Indonesia)

Jika melihat gejala stroke, segera hubungi layanan darurat karena setiap menit sangat berharga.

ANTARA | HEALTHLINE

Pilihan Editor: Cara Mencegah Stroke Berulang, Hindari Gula dan Lemak Berlebih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Turunkan Risiko Stroke dengan Perubahan Gaya Hidup Berikut

21 jam lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Turunkan Risiko Stroke dengan Perubahan Gaya Hidup Berikut

Sebagian besar kasus stroke sebenarnya dapat dicegah. Berikut modifikasi gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko stroke.


Cara Mencegah Stroke Berulang, Hindari Gula dan Lemak Berlebih

1 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Cara Mencegah Stroke Berulang, Hindari Gula dan Lemak Berlebih

Ahli gizi ingatkan penyintas stroke untuk menjaga pola makan yang sehat guna mencegah terjadinya stroke berulang.


Cegah Serangan Stroke Berulang dengan Jaga Pola Makan

1 hari lalu

Ilustrasi makanan berlemak dan susu. Shutterstock
Cegah Serangan Stroke Berulang dengan Jaga Pola Makan

Ahli gizi mengatakan cara mencegah serangan stroke berulang dengan mengendalikan faktor risiko dan pilih pola makan sehat.


Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

1 hari lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

Dokter menyebutkan aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko stroke hingga 25 persen.


Kemenkes: Tren Kasus Stroke Alami Peningkatan dan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi

1 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Kemenkes: Tren Kasus Stroke Alami Peningkatan dan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2023, angka pravalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 persen.


Dokter Saraf Ungkap Beda Stroke dan Bells Palsy

1 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
Dokter Saraf Ungkap Beda Stroke dan Bells Palsy

Meski gejala sama-sama muncul di wajah, stroke dan bell's palsy berbeda menurut spesialis saraf. Apa saja bedanya?


Cegah Serangan Stroke dengan Rajin Cek Tekanan Darah

2 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Cegah Serangan Stroke dengan Rajin Cek Tekanan Darah

Rutin memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah dapat menjadi langkah mencegah serangan stroke selain menjaga pola makan yang sehat.


SeGeRa Ke RS, Slogan untuk Kenali Gejala Stroke

2 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
SeGeRa Ke RS, Slogan untuk Kenali Gejala Stroke

Masyarakat diminta mengenali gejala stroke lewat akronim "SeGeRa Ke RS" agar kasus bisa ditangani lebih dini.


Serangan Stroke Harus Segera Ditangani, Jangan Lebih dari 4,5 Jam

4 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
Serangan Stroke Harus Segera Ditangani, Jangan Lebih dari 4,5 Jam

Penanganan untuk penderita stroke harus dilakukan secepat mungkin atau tidak lebih dari 4,5 jam sejak gejala mulai muncul. Ini alasannya.


Jakarta Peringkat 9 Kota Terstres Dunia, Ridwan Kamil: Akibat Gaya Hidup dan Minim Tempat Piknik

4 hari lalu

Calon Gubernur DKI Jakarta (Cagub) Ridwan Kamil saat menghadiri Deklarasi Dukungan oleh Relawan Persaudaraan 98 di Kantor DPP Persaudaraan 98, Tebet, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024. Dalam kunjungan ini, Ketua Umum Relawan Persaudaraan 98 Wahab Talaohu mengatakan dukungannya terhadap Ridwan Kamil berdasarkan langkah Ideologis dan Strategis. TEMPO/Ilham Balindra
Jakarta Peringkat 9 Kota Terstres Dunia, Ridwan Kamil: Akibat Gaya Hidup dan Minim Tempat Piknik

Kondisi ini bahkan dinilai Ridwan Kamil berkaitan juga dengan akses lapangan pekerjaan di Jakarta.