TEMPO.CO, Jakarta - Ada yang menarik tentang kesadaran deteksi dini kanker di Indonesia. Angkanya bisa melonjak jika ada kasus yang melibatkan publik figur atau selebriti.
"Mereka baru berbondong-bondong, deh, pada datang untuk periksa," ujar Penanggung Jawab Klinik Yayasan Kanker Indonesia, Rebecca N. Angka, ketika ditemui 13 Maret 2013. Tapi, seusai masa gejolak tersebut, angka pemeriksaannya kembali normal. Sebenarnya kampanye tentang deteksi dini sendiri sudah menyebar hingga tingkat puskesmas.
Tapi keinginan untuk deteksi dini, menurut Rebecca, sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Misal, ada teman sekantor, keluarga, atau artis yang terkena kanker, barulah banyak pasien yang bersedia untuk memeriksakan diri.
Ada pula faktor biaya. Di Jakarta, biaya pap smear di klinik sekitar Rp 60 ribu, sementara mamografi sebesar Rp 200 ribu. Tapi, di daerah, biayanya bisa lebih besar karena belum lengkapnya fasilitas dan sumber daya manusia.
Diakui Rebecca, saat ini angka deteksi dini semakin meningkat, baik untuk pemeriksaan rutin maupun yang baru. Angkanya meningkat sekitar 10 persen di klinik Yayasan Kanker ini. Rata-rata ada 25 orang yang datang tiap hari untuk pap smear dan mamografi.
Rebecca menuturkan, pemeriksaan pap smear sebaiknya rutin dijalankan bagi mereka yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Untuk kanker payudara, sejak usia 20-an sudah memulai sadari--pemeriksaan payudara sendiri. Kalau sudah menginjak 35 tahun atau sudah pernah menyusui, bisa memulai mamografi. Bagi yang berniat untuk pemeriksaan kolonoskopi, ia menganjurkan dimulai pada usia 40 tahunan.
Deteksi dini kanker yang memungkinkan saat ini adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus besar. Untuk kanker paru bisa dengan rontgen, tapi memang tidak bisa langsung ditemukan lokasinya. Begitu juga kanker usus besar dengan kolonoskopi. Untuk kanker usus dan kanker paru, perlu ada biopsi dan pemeriksaan lanjutan. Di klinik milik Yayasan Kanker, selama ini sudah dibuka layanan pap smear dan mamografi (deteksi kanker payudara).
Pemeriksaan dini kanker sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan dan keuangan. Sebab, jika diketahui stadium kanker lebih dini, bisa diterapi hingga kesembuhan 100 persen. Otomatis, biaya perawatannya pun jadi lebih murah, ketimbang harus menangani kanker stadium lanjut yang perlu operasi, radioterapi, hingga kemoterapi.
DIANING SARI
Berita Terpopuler:
Bambang Soesatyo Ungkap Pertemuan dengan Djoko
Barcelona Balas Milan Dua Kali Lipat
Prabowo: Negara Ini Sedang Sakit
Yudhoyono Larang Ketua Demokrat Maju Pilpres
Geng Irene 'Kill Bill' Nyaris Bentrok di Tangerang