Dampak lain yang perlu diwaspadai dari kebiasaan gonta-ganti pasangan adalah meningkatnya risiko kanker serviks, salah satu penyakit yang menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. “Pembawa kanker serviks 80 persen dari suami,” ujar Boyke. Selebihnya, 20 persen dari air kotor, toilet, dan handuk.
Agar terhindar dari berbagai penyakit itu, kuncinya: jangan berselingkuh. Agar tak terjerat perselingkuhan, kata Boyke, “Kuncinya, komunikasi dan menjaga hubungan atau relasi dengan pasangan.”
Hal sepele bisa dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang baik. Misalnya, dengan meluangkan waktu untuk pergi berdua sehingga bisa ngobrol tentang banyak hal. Menurut Boyke, romantis tidak dilarang dan tidak harus mahal. “Anda duduk di depan Benteng Rotterdam, lalu minum es kelapa, saya kira sudah sangat romantis,” katanya, “Tetaplah romantis, meskipun usia perkawinan sudah tua. Minimal, ingat ulang tahun pasangan.”
Tak hanya relasi dengan pasangan, relasi terhadap diri sendiri juga sangat penting. Misalnya, suami maupun istri harus punya kepercayaan diri. Seorang manusia, menurut Boyke, bisa berbahagia kalau menjadi dirinya sendiri dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Untuk kaum Hawa, penting untuk menjaga tubuh dan organ intim. Tujuannya jelas, agar pasangannya tidak mudah berpaling ke perempuan lain.
“Relasi yang ketiga dan sangat penting adalah relasi dengan Tuhan,” kata Boyke. Ketika hubungan spiritual dengan Tuhan terbangun, niscaya bisa menghalangi godaan untuk berselingkuh.
REZKI ALVIONITASARI
Baca juga:
Al Bikin Penonton JFW 2014 Histeris
Dewi Sandra : Indonesia Kiblat Fashion Hijab Dunia
Ketika Selebriti Indonesia Ramaikan JFW 2014
Tanpa Bersosial, Pendidikan Tak Akan Maju