TEMPO.CO, Jakarta -Aktris senior Christine Hakim menilai kehadiran Central di Jakarta bisa mengerem nafsu belanja warga Indonesia ke luar negeri. (Baca: Sensasi Belanja Ala Negeri Gajah Putih)
“Tidak perlu lagi ke Bangkok,” kata dia, usai mengunjungi Central.
Christine, 57 tahun, berharap kehadiran toko serba-ada tersebut menambah ajang penjualan produk lokal. “Bicara soal kreativitas dan mutu, produk kita tidak kalah dari barang luar,” kata peraih enam Piala Citra tersebut.
Perancang sepatu Yongki Komaladi meminta Central meneruskan komitmennya untuk tidak membedakan produk yang mereka jual. Berdasarkan pengalamannya berbelanja di Bangkok, dia mendapati Central kerap menyandingkan merek lokal dengan brand ternama dunia di etalase utama toko mereka. Pengaturan penempatan itu jarang dia temui di department store lain.
“Biasanya merek lokal ditaruh di belakang,” kata Yongki. (Baca: Di Sepatu Yongki, Ada Referensi Cerita Permainan Lokal)
Pengamat mode, Amelia Masniari, memandang pesimistis kehadiran department store asing.
“Untuk membeli barang impor, orang Indonesia lebih suka belanja ke negara asalnya karena lebih bergengsi,” kata penulis buku Miss Jinjing ini.
Kehadiran toko asing, dia melanjutkan, kerap hanya memercikkan sensasi sesaat, lalu padam.
“Lihat Harvey Nichols,” kata Amelia. Toko serba-ada asal London itu dibuka di Grand Indonesia pada 2008. Namun, toko itu ditutup dua tahun kemudian. (Baca: Miss Jinjing : Media Asing Salah Soal Gaya OKB)
HADRIANI P.| SUBKHAN | REZA M
Terpopuler
Sensasi Belanja Ala Negeri Gajah Putih
1000 Guru Rayakan Hari Guru Nasional
Menyusui Turunkan Risiko Depresi
Mufidah JK: Negara Melindungi Kaum Difabel
Tak Semua Penderita Kanker Bisa Diterapi Target