TEMPO.CO, Jakarta - Saat berlibur ataupun cuti, segala kepenatan akan hilang karena saat itu adalah waktu untuk berkumpul, makan enak, dan bersenang-senang. Namun, di balik segala keriaan itu, ada bahaya yang mengancam. Hasil penelitian terbaru dari jurnal PLOS One yang dimuat ABCnews menunjukkan bahwa orang-orang lebih banyak makan saat liburan. "Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi makanan sehat meningkat, tapi konsumsi makanan sampah juga tetap," ujar Brian Wansink, Kepala Laboratorium Merk dan Makanan di Cornell University, New York, pekan lalu.
Wansink, kepala penelitian tersebut, menemukan bahwa 207 keluarga yang menjalani pola hidup sehat sebelum berlibur mengalami peningkatan kalori dari rata-rata 389 menjadi 793 kalori per sajian seusai liburan. Menurut dia, peningkatan kalori tersebut merupakan gambaran tentang royalnya konsumsi kala liburan. Supaya liburan akhir tahun tidak merusak pola hidup sehat, berikut ini beberapa tip dari ahli nutrisi, dokter gizi, juga Profesor Kirk.
1. Rencanakan waktu makan.
Pesta dan makan besar membuat orang melupakan satu kebiasaan penting, yaitu makan teratur. "Terkadang orang berkata, 'Aku ada pesta nanti malam, jadi aku tidak akan makan seharian.' Itu salah besar," ujar Cathy Paroschy, ahli diet dari Pusat Ilmu Kesehatan Thunder Bay Health. Efek melewatkan sarapan atau makan siang adalah balas dendam sewaktu malam, yang tentunya tidak bagus bagi pencernaan.
2. Fokus ke percakapan, bukan makanan.
Kebersamaan dengan keluarga merupakan waktu yang langka. Maka, nikmati percakapan dan suasananya. "Tunggu dua puluh menit untuk mengambil piring kedua," ujar Alina Z., ahli detoksifikasi yang juga chef makanan mentah di Miami. Otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menerima pesan lengkap dari perut dan sistem pencernaan.
3. Jaga hidrasi.
Minum cukup air akan menjaga hidrasi Anda. Terkadang kita merasa lapar, "Padahal, mungkin sebenarnya kita hanya haus," ujar dokter gizi Lisa Young. Profesor pembantu di New York University ini menyarankan konsumsi air putih atau teh herbal. Dan tentu juga buah serta sayur yang mengandung air melimpah, seperti semangka dan timun.
4. Tetap berolahraga rutin.
Meski tak ada tempat kebugaran, aktivitas fisik tetap bisa berjalan. Tak hanya menjaga kadar kalori, joging atau bersepeda bersama juga memiliki nilai tambah, yaitu mempererat rasa kekeluargaan. "Bersenang-senang tidak harus dalam bentuk makanan kan?" kata Profesor Kirk.
5. Cukup tidur.
Tidur yang cukup adalah faktor penting untuk menjaga berat badan. "Ketika kita kurang tidur, hormon akan terganggu," ujar Laura Maclean, pakar diet dan nutrisi dari University of Alberta, Kanada. Menurut dia, rasa lapar naik hingga 30 persen pada mereka yang kurang tidur sehari sebelumnya. Jadi, meski sedang asyik-asyiknya bercengkerama dengan teman dan saudara saat liburan, waktu tidur tidak bisa ditawar.
DIANING SARI | DARI BERBAGAI SUMBER
Baca juga:
Kobe Bryant: Pemain Eropa Lebih Jago
Tak Patuhi Rute, Jonan Ancam Cabut Izin Maskapai
Rumah Ditabrak, Moeldoko: Ah, Itu Biasa Anak-anak
Libanon Terapkan Visa Bagi Pengungsi Suriah