Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cicipi Rasa Cokelat Lokal di Sini  

Editor

Isma Savitri

image-gnews
Biji Kakao. TEMPO/Hariandi Hafid
Biji Kakao. TEMPO/Hariandi Hafid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, perusahaan cokelat berlabel Monggo mendirikan pabriknya. Puluhan pekerjanya semua perempuan, karena dianggap lebih peka dan telaten dalam mengolah cokelat. "Cokelat tak bisa diperlakukan sembarangan," kata Asisten Kepala Produksi Cokelat Monggo, Fitri Fatimah, saat ditemui di kantornya pada Rabu pekan lalu.

Cokelat Monggo didirikan oleh Thierry Deltourney asal Belgia. Ia menamakan produk cokelatnya dengan kata "Monggo" yang berarti silakan dalam bahasa Jawa. Adapun yang mengurus kualitas rasa adalah ahli cokelat dari Belgia. Bahan cokelat Monggo diambil sepenuhnya dari para petani skala kecil di Sumatera, Sulawesi, dan Jawa Timur. Dari para petani itu bahan baku diambil dalam bentuk setengah jadi atau remahan.

Ini berbeda dengan Pipiltin Cocoa. Kedai cokelat yang berlokasi di Barito dan Senopati, Jakarta Selatan, ini mengolah sendiri biji kakaonya. Biji kakao itu diambil dari kelompok petani kecil di Tabanan (Bali), Banyuwangi (Jawa Timur), dan Pidie Jaya (Aceh), tiga bulan sekali sekitar satu ton. (baca: Produksi Kakao Nasional Belum Mencukupi)

Hanya, menemukan kelompok petani ini bukan perkara gampang. Sebab, kakak-beradik pemilik Pipiltin Cocoa, Irvan Helmi dan Tissa Auliani, ingin biji kakao yang mereka dapati sudah melalui proses fermentasi. "Sulit karena kebanyakan petani kita tidak melakukan fermentasi," kata Irvan saat ditemui di Barito, Rabu pekan lalu. Dengan proses fermentasi, yang bisa berlangsung selama lima hari, biji kakao akan menghasilkan cokelat bercitarasa kuat dan lebih asam.

Meski sulit, apa yang diperjuangkan Irvan dan Tissa berbuah manis. Pipiltin yang baru dibuka pada 2013 lalu kian ramai pengunjung. "Saya belum bisa bicara soal pendapatan karena umur usaha masih baru. Tapi, makin banyak orang datang ke sini," ujar Irvan, yang juga bos kedai kopi Anomali.

Resep keberhasilan Pipiltin dalam waktu singkat terletak pada kualitas dan cara penyajian cokelat. Berbeda dengan kebanyakan produk sejenis di pasar, Pipiltin mengolah biji kakao yang sudah difermentasi dengan menggunakan mentega cokelat (cocoa butter). Bahan itu membuat cokelat lebih mudah meleleh di tubuh dan menimbulkan rasa hangat.

Untuk rasanya, olahan Pipiltin membuat ketagihan dan bebas eneg, dengan cokelat yang cenderung pahit dan legit sekaligus. Ini, kata Tissa, adalah rasa asli cokelat yang tidak terlalu banyak dicampuri gula, susu, maupun krim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan cokelat Monggo punya sembilan belas varian, mulai dari yang biasa, seperti kacang mete dan almond, sampai yang unik, seperti jahe, manisan mangga, pala, kayu manis, dan cabai. Kadar cokelat Monggo pun bervariasi, mulai dari 41-76 persen. "Semakin tinggi kadarnya, rasa cokelat akan semakin pahit," kata Juru Bicara Monggo, Asridha S. Dina. Persentase cokelat juga dipakai untuk produk Pipiltin, yakni berkisar antara 38-84 persen.

Menurut Tissa, konsumen kini lebih peduli pada cokelat yang mereka makan. Apalagi jika tahu bahan cokelatnya berasal dari Indonesia. Tak hanya itu, konsumen juga makin tertarik untuk mengetahui sejarah dan pembuatan cokelat yang mereka santap.

Itu sebabnya Tissa menyediakan fasilitas tur sejarah cokelat Bean to Bar, blind testing, kelas memasak Be A Chocolate Maker, dan mengadakan festival cokelat di Pipiltin. Tujuannya, kata Tissa, agar orang Indonesia makin sayang pada cokelat lokal. (baca juga: Benarkah Rasa Cokelat Ditentukan Bentuknya?)

ISMA SAVITRI | SHINTA MAHARANI

Terpopuler:
Kamar Mandi Ini Bisa Bernyanyi 
Teh Hijau Lokal Juga Bisa Mencegah HIV 
Interior Kantor Gereja Ini Dirancang Ceria 
Menangkal Kanker dengan Teh Hijau Lokal 
Tetap Sehat Saat Liburan 
Obat Tulang, Tekan Risiko Kanker 
Resep Gingerbread, Hantaran Manis untuk Natal 
Masakan Rumahan di Galeri Seni Kolonial

 

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

26 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

31 hari lalu

Hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif menghiasi kawasan di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?


Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

29 Februari 2024

Biji cokelat. REUTERS/Samsul Said
Cokelat Hasil Penelitian BRIN Ini Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

Peneliti BRIN dan warga Desa Nglanggeran, Yogyakarta, mengembangkan coklat yang aman untuk penderita diabetes.


Uniknya Perayaan Hari Valentine di Korea Selatan hingga Ghana, Ada Tradisi Tukar Sendok Cinta

13 Februari 2024

Ilustrasi boneka beruang Valentine. shutterstock.com
Uniknya Perayaan Hari Valentine di Korea Selatan hingga Ghana, Ada Tradisi Tukar Sendok Cinta

Di Wales, pasangan merayakan Hari Valentine dengan saling tukar sendok kayu berukir, yang dikenal sebagai sendok cinta. Bagaimana dengan negara lain?


Hindari Makanan dan Minuman Ini bila Tak Ingin Terserang Migrain

15 Januari 2024

Ilustrasi keju. Shutterstock
Hindari Makanan dan Minuman Ini bila Tak Ingin Terserang Migrain

Migrain merupakan masalah kompleks dan penyebab utamanya belum diketahui pasti. Berikut lima makanan dan minuman yang paling umum penyebab migrain.


Cokelat Putih Kerap Memunculkan Kebingungan soal Kategori, Bisakah Disebut Cokelat?

12 Januari 2024

Cokelat putih/Wikipedia
Cokelat Putih Kerap Memunculkan Kebingungan soal Kategori, Bisakah Disebut Cokelat?

Banyak yang ragu apakah cokelat putih termasuk jenis cokelat. Apakah rasanya seperti cokelat, kegunaan dan nilai gizinya? Simak penjelasan berikut.


3 Resep Pisang Bolen

22 Desember 2023

Pisang Bolen. shutterstock.com
3 Resep Pisang Bolen

Resep pisang bolen beragam variasinya


4 Resep Puding Natal yang Enak, Cocok Disajikan untuk Keluarga

15 Desember 2023

Untuk menambah suasana kehangatan saat Natal, makanan manis seperti puding sangatlah cocok. Berikut resep puding Natal yang dapat Anda coba. Foto: Canva
4 Resep Puding Natal yang Enak, Cocok Disajikan untuk Keluarga

Untuk menambah suasana kehangatan saat Natal, makanan manis seperti puding sangatlah cocok. Berikut resep puding Natal yang dapat Anda coba.


Alasan Cokelat Identik dengan Hari Libur Nataru

15 Desember 2023

Ilustrasi cokelat (pixabay.com)
Alasan Cokelat Identik dengan Hari Libur Nataru

Cokelat menjadi salah satu makanan terfavorit yang identik dengan perayaan hari Natal, Tahun Baru, alias libur Nataru dan hari besar lainnya.


7 Destinasi Menarik untum Penggemar Cokelat

14 Desember 2023

Omnom Chocolate, Irlandia. Atariclash/Shutterstock
7 Destinasi Menarik untum Penggemar Cokelat

Bagi penggemar cokelat tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi beberapa destinasi yang memberikan pengalaman terbaik tentang cokelat