TEMPO.CO, Jakarta - Sekarang ini, telepon selular seolah menjadi pegangan wajib setiap orang. Hasil penelitian dari Universitas Missouri yang dipublikasikan di Journal of Computer-Mediated Communication menunjukkan, ketika seseorang tak membawa ponsel, maka dia berpotensi mengalami gangguan psikologis dan fisiologis.
Penelitian ini dilakukan terhadap sejumlah pengguna telepon selular merek iPhone. "Berada jauh dari iPhone ternyata berdampak negatif pada mental seseorang,” kata Russell Clayton, kandidat doktor di University of Missouri School of Journalism seperti dilansir Sciencedaily, Ahad 11 Januari 2015.
Hasil penelitian Clayton bersama Glenn Leshner, mantan profesor di University of Missouri menunjukkan, pengguna yang kecanduan iPhone punya kemampuan dalam menyelesaikan puzzle di iPhone. Namun mereka mendadak cemas dan tidak nyaman ketika iPhone tak berada digenggamannya. Kecemasan ini diketahui dari penghitungan denyut jantung dan tekanan darah.
Dengan temuan ini, peneliti menyarankan pengguna iPhone selalu membawa ponsel mereka selama bekerja atau berada dalam situasi kritis, seperti saat ujian, rapat, atau ketika menyelesaikan pekerjaan penting. Jika sampai tak membawa iPhone, para peneliti memperkirakan hasil kerja pemilik ponsel cerdas buatan Apple ini tak memuaskan.
"Berada jauh dari ponsel membawa implikasi psikologis dan fisiologis yang serius kepada pengguna iPhone, termasuk kinerja yang buruk pada saat tes kognitif," ujar Clayton.
Baca Juga:
SCIENCEDAILY | CORA AMYRA UQIYANUS
Topik Terhangat:
AirAsia | Calon Kapolri | Charlie Hebdo | Menteri Jonan | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak
Lima Jenderal Ini Disebut Punya Rekening Gendut
Beredar Foto Mesra, Abraham: Itu Gosip