Pemilik UD Cobra Sakti, Rima Novida Ayu Lian, saat ini dia lebih banyak mendatangkan kulit ular dari Sumatera dan Kalimantan sebanyak 18 ribu lembar tiap bulannya. Sebab pasokan ular hidup dari Banyuwangi sendiri sudah tak mencukupi. "Di Sumatra dan Kalimantan kan masih banyak ular," kata Rima, 24 tahun.
Rima mewarisi usaha kerajinan tersebut dari ayahnya, Sugiyono. Awalnya, Sugiyono hanya menjadi pemasok kulit ular ke Jakarta yang kemudian di ekspor hingga Eropa. Kemudian pada tahun 2000-an, Sugiyono memproses sendiri kulit ular tersebut menjadi produk fesyen. Seluruh produk dipasarkan ke sejumlah artshop di Bali.
Rima membeli kulit ular kering seharga Rp 60 ribu per meter. Saat jumlah order membludak, Rima harus membeli kulit ular yang telah diproses menjadi samak ke sejumlah usaha dagang lainnya. Samak kulit tersebut harganya Rp 175 ribu untuk ukuran 1,5 meter. "Jadi saya tinggal menjahit saja," kata mahasiswa semester akhir Universitas Jember ini.
Proses kerajinan itu sendiri membutuhkan waktu 2-3 hari. Tahap pertama adalah penyamakan kulit. Awalnya, kulit ular direndam dengan cairan ZA selama dua jam agar lebih lemas. Dua jam berikutnya, kulit direndam dengan cairan berwarna mulai merah, hitam, coklat atau sesuai pesanan. Kulit yang telah berubah warna harus dikeringkan dengan cara dijempur di bawah matahari. Cara menjemurnya, dengan merentangkan kulit ular pada sebuah papan kayu. "Agar kulit lebih lebar dan panjang," kata Hadi, salah seorang pegawai.
Kulit yang telah dijemur melebar dari 20 centimeter menjadi 25-30 cm, juga memanjang dari 3,5 meter menjadi 4-4,5 meter. Setelah kering, tahap berikutnya adalah meluruskan kulit dengan menggosokkan ke batang besi. Agar permukaan menjadi lebih tipis, kulit dihaluskan dengan mesin khusus. Permukaan kulit kemudian dilumuri minyak agar mengkilap, lalu dijemur sebentar hingga kering. Proses terakhir adalah menyetrika permukaan kulit agar lebih halus. Setelah sehari menjalani proses panjang, akhirnya samak kulit ular siap digunakan.
Rima menjelaskan, ada lima penjahit yang bekerja membentuk samak kulit ular menjadi aneka produk. Satu orang bisa menyelesaikan 1 produk seperti tas atau jaket. Namun bila dompet atau sepatu, satu orang bisa mengerjakan 2-3 buah sehari.
Selanjutnya: Ke mana dijual?