Pemicu kanker terutama adalah pola hidup manusia sendiri. “Jadi kita bisa cegah,” Ilham menambahkan. Pada peringatan Hari Kanker ini, ada empat ide global yang ingin disebarluaskan guna mencegah atau mengobati penyakit ini.
Pertama adalah memilih gaya hidup sehat. Menurut fakta yang dipaparkan oleh para relawan kemarin, sepertiga dari kanker dapat dicegah dengan makan makanan sehat, berolahraga teratur, dan tidak mengonsumsi alkohol. Jika ditambahkan dengan menghindari rokok, kanker dapat dicegah hingga 50 persen.
Yang kedua adalah deteksi dini, bahwa kanker yang diketahui dini memiliki kemungkinan ditangani dengan baik 30 persen lebih tinggi. “Sebaiknya, periksakan diri secara teratur,” ucap Ilham.
Ketiga adalah pengobatan untuk semua bisa lebih mudah melalui jaminan Kartu Indonesia Sehat. Keempat berkaitan dengan kualitas hidup. Artinya, individu dengan kanker dapat beraktivitas sama dengan orang lain.
Dokter spesialis bedah tumor di RS Wahidin Sudirohusodo, Septiman, mengatakan kanker adalah penyakit yang menyerang gen. Kanker bisa diakibatkan oleh infeksi, trauma, atau variasi lainnya yang mengubah susunan asam amino dalam gen, sehingga terjadi mutasi. Akibatnya, tubuh tidak mengenal sel itu. “Sel itu membelah dan bertambah,” ujar Septiman. Jaringannya juga makin bertambah dan organnya menjadi lebih besar.
Kanker, kata dia, ada dua macam, yakni solid dan nonsolid. Kanker solid misalnya kanker payudara, leher rahim (serviks), jaringan lunak, dan tumor paru. Adapun nonsolid di antaranya adalah kanker darah atau leukimia.
Septiman menerangkan, di Indonesia umumnya pasien yang datang sudah memasuki stadium lanjut. Akibatnya, penderitaan pasien lebih tinggi dan biayanya juga lebih besar. “Kalau datang saat stadium dini, artinya masih awal, pasien tidak terlalu menderita. Tingkat keberhasilannya untuk bertahan juga tinggi.”